KOMPAS.com - Paragraf argumentasi bahasa Jawa adalah kumpulan kalimat atau tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan suatu kebenaran.
Suatu pendapat yang didukung dengan data atau fakta sebagai bukti yang tak terbantahkan adalah dasar dari kebenaran yang disampaikan dalam teks argumentasi bahasa Jawa.
Alasan inilah yang membuat teks argumentasi bahasa Jawa idealnya memiliki satu ide utama dan data atau fakta sebagai bukti untuk mendukungnya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa paragraf argumentasi bahasa Jawa dimaksudkan untuk mempengaruhi pembaca untuk berbagi pendapat dengan penulis.
Pengertian teks argumentasi bahasa Jawa
Teks argumentasi bahasa Jawa digunakan untuk menyampaikan pendapat, pandangan, atau pemikiran tentang suatu topik secara logis. Seorang penulis dapat menggunakan data yang ditemukan di lapangan sebagai penguat tulisannya.
Fakta-fakta inilah yang menentukan pendapat penulis, yang dapat memengaruhi pembaca agar pembaca lebih mudah meyakini bahwa pendapat penulis didasarkan pada kenyataan.
Struktur penulisan teks argumentasi bahasa Jawa
Secara ringkas, teks argumentasi memiliki tiga struktur utama yang harus dipenuhi, yaitu:
Pendahuluan teks argumentasi bahasa JawaPendahuluan di dalam teks argumentasi bahasa Jawa mengandung tentang pendapat yang akan disampaikan atau menunjukkan dasar dari sebuah argumentasi yang akan disampaikan penulis kepada pembaca.
Di bagian ini, sebaiknya dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian pembaca. Selain itu, di bagian pendahuluan juga harus mampu menunjukkan alasan mengapa argumentasi harus disampaikan.
Sebaiknya, pendahuluan harus memiliki cukup banyak bahan untuk menarik perhatian pembaca dari berbagai kalangan pembaca.
Di samping itu, dalam menyampaikan pendapatnya penulis memakai bahasa yang mudah dimengerti agar pembaca dengan yang berasal dari berbagai latar belakang dapat memahami alasan penulis.
Tubuh teks argumentasi bahasa JawaTubuh argumen di dalam teks bahasa jawa berisi tentang fokus usaha membuktikan pendapat atau suatu argumen yang sudah dituliskan di bagian pendahuluan.
Pandangan di dalam tubuh teks argumentasi dapat berupa alasan logis, fakta, atau data yang didukung dengan pendapat yang akan disampaikan.
Pandangan pada tubuh argumen ini sebaiknya disampaikan setelah penulis melakukan proses analisis, penyusunan, dan kemudian dikemukakan setelah melakukan penulis melakukan penelitian, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
Sehingga, pada akhirnya dapat dibuat suatu kesimpulan yang benar. Hal yang harus diutamakan, ketika menulis, pengarang harus menempatkan diri sebagai pembaca.
Kesimpulan atau ringkasan yang ada dalam teks argumentasi bahasa Jawa tidak harus mempermasalahkan topik mana yang akan dikemukakan pada teks argumentasi.
Namun, pengarang tetap harus menjaga agar kesimpulan yang disimpulkan tetap dapat mengandung tujuan dan kembali menyegarkan ingatan pembaca tentang teks yang disampaikan dengan logis.
Tujuan dari dibuatnya kesimpulan atau ringkasan adalah untuk menginformasikan kepada pembaca bahwa gagasan yang disampaikan sudah sesuai dengan kebenaran setelah melalui proses penalaran dan disampaikan dalam bahasa dan data yang logis yang mencakup keseluruhan isi dari bacaan teks argumentasi yang dituliskan.
Contoh teks argumentasi
Contoh 1
Uripe manungsa iku kaya sawijining tetandhingan. Wiwit saka kawitan nganti sadurunge pungkasan, sampeyan bisa luwih onja utawa kawentar tinimbang liyan.
Masia mangkana yen ora ngati-ati sampeyan bisa keplese lan dadi penyebab kekalahane sampeyan. Yen wis kaya mangkene kahanane. Sampeyan kudu bisa nampa kasunyatan.
Mula saka kuwi, manungsa ora kena ngrasa gumedhe. Tumraping wong Jawa, dadi manungsa iku kudu bisa rumangsa lan bisa ngrumangsani. Kanthi nduweni rasa kaya mangkana, sampeyan bakale luwih ngati-ati.
Supaya ing tembe, sampeyan bisa dadi wong beja. Syarate wong beja iku mung ana loro yaiku tansah eling lan waspada.
Contoh 2
Ibu Talia, sisihane bapak Zaki, saben dina minggu melu pengajian ing masjid cedhak omahe.
Dene Dimas, anak lanange bapak Zaki kerep melu kegiatan keagamaan ing kampuse. Lan Bapak Zaki aktif dadi imam ing masjid cedhak omahe.
Dadi, bisa diarani kulawarga bapak Zaki iki taat banget ing babagan agama.
Contoh 3
Hujan sing terus tumurun ing kutha Jakarta akeh banget pengaruh alane. Jakarta mujudake kutha sing padat pendhudhuke.
Akibate sithik banget dhaerah resapan banyu. Emane maneh kesadharane masyarakat kanggo njaga karesikan kutha isih sithik banget.
Mulane saben mangsa rendheng kutha Jakarta kerep banget kena bencana banjir.
Baca juga: Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa
Referensi:
- Herawati, H. (2020). Retorika Tekstual Argumentasi Bahasa Jawa. LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan, 1(1), 1-15.
- Ruwinda, D. R. (2021). Pembelajaran Kreatif dengan Motif Mengarang Beranting dalam Keterampilan Nulis Teks Bahasa Jawa. Journal of Syntax Literate, 69(12).