KOMPAS.com - Konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang menggabungkan dua unsur setara. Unsur-unsur tersebut dapat berupa kata, frasa, atau klausa.
Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang terpisah satu sama lain oleh unsur-unsur yang mereka gabung.
Walaupun demikian, hasil dari penggabungan unsur tersebut akan membentuk satu kalimat utuh yang memiliki makna korelasi.
Dengan demikian, kalimat akan menjadi padu dan lebih efektif.
Baca juga: 15 Contoh Kalimat Menggunakan Konjungsi Kausalitas
Sesuai definisinya, fungsi dari konjungsi korelatif adalah menggabungkan dua unsur kalimat yang berada status sintaksis yang sama.
Umumnya, unsur yang digabungkan dengan konjungsi korelatif merupakan unsur dengan peran dan kelas kata yang sama. Misalnya, subjek dengan subjek, atau objek dengan objek.
Konjungsi korelatif dapat digunakan baik pada bahasa lisan maupun tulisan. Dalam Bahasa Indonesia, ada beberapa contoh konjungsi korelatif yang umum digunakan, yaitu:
- Apa(kah) ... atau ...
- Baik ... maupun ...
- Bukan hanya ... , melainkan juga ...
- Demikian ... sehingga ...
- Entah ... entah ...
- Jangankan ..., ... pun ...
- Tidak hanya ..., tetapi juga ...
Baca juga: Perbedaan Konjungsi Kronologis dan Konjungsi Temporal
Contoh kalimat konjungsi korelatif
Berikut contoh penggunaan konjungsi korelatif dalam kalimat sehari-hari. Simak cara menggunakannya di bawah ini ya!
- Apakah kamu suka atau tidak, kami tetap akan menggunakan konsep ini.
- Baik ibu maupun bapak saya mendukung saya untuk melanjutkan sekolah hingga S2.
- Stiker ini dapat ditempel baik pada meja maupun tembok.
- Yang saya pikirkan bukan hanya masa depan saya sendiri, melainkan juga masa depan adik saya.
- Bajunya Melly jumlahnya demikian banyaknya sehingga sangat berat untuk dibawa.
- Entah hujan entah panas, aku tetap tidak bisa tidur.
- Entah siang entah malam, Yuli selalu menangis.
- Jangankan kamu, saya pun belum mengerjakan PR.
- Jangankan Rizky, Toni yang juara satu di kelas pun juga tidak paham dengan materinya.
- Hari ini saya piknik tidak hanya bersama teman saya, tetapi juga bersama keluarga saya.
Baca juga: 10 Contoh dari Konjungsi Sebab Akibat
Referensi
- Moeliono, A. M., Lapoliwa, H., Alwi, H., Sasangka, S. S., & Sugiyono. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Shalima, I. (2014). Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Indonesia: Tata Bahasa. Klaten: PT Intan Pariwara.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+