KOMPAS.com - Suatu novel, cerpen, dan karya sastra lainnya dapat menggunakan sudut pandang orang pertama. Apa ciri-ciri sudut pandang orang pertama? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut ini!
Menurut M. H. Abrams dalam A Glossary of Literary Terms (1999), sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan sebagai sarana untuk menyajikan cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
Adapun, ciri-ciri sudut pandang orang pertama adalah:
- Menggunakan kata ganti "aku"
- Narator terlibat dalam cerita
- Terbatas pada tokoh "aku"
Baca juga: Macam-macam Sudut Pandang dalam Cerpen
Menggunakan kata ganti "aku"
Ciri-ciri sudut pandang orang pertama adalah menggunakan kata ganti "aku".
Si "aku" inilah yang akan menceritakan cerita berdasarkan sudut pandangnya sendiri.
Selain "aku", sudut pandang prang pertama dapat menggunakan kata ganti diri sendiri lainnya seperti "saya" atau "kami".
Menurut Zusi Ardiana, dkk dalam Sudut Pandang Pencerita dalam Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata (2014), ada dua jenis sudut pandang orang pertama yaitu:
Sudut pandang orang pertama "aku" sebagai tokoh utama dalam cerita.
Sudut pandang orang pertama "aku" sebagai tokoh tambahan dalam cerita.
Baca juga: Kata Ganti Orang: Jenis dan Contoh Kalimatnya
Narator terlibat dalam cerita
Ciri-ciri sudut pandang orang pertama selanjutnya adalah narator terlibat dalam cerita baik sebagai tokoh utama maupun tokoh pendamping.
Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam Teori Pengkajian Fiksi (2013), narator adalah si "aku" yang berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya, self consciousness, mengisahkan peristiwa dan tindakan, yang diketahui, dilihat, didengar, dialami, dirasakan, serta sikapnya terhadap tokoh lain kepada pembaca.
Jadi dalam sudut pandang orang pertama narator tidak hanya menceritakan sebagai orang luar.
Namun, juga mengalami dan merasakan cerita tersebut, serta turut berinteraksi dengan tokoh-tokoh lain dalam cerita.
Baca juga: Komunikasi Visual: Pengertian dan Sudut Pandang
Terbatas pada tokoh "aku"
Ciri-ciri sudut pandang orang pertama selanjutnya adalah cerita yang didapatkan terbatas pada tokoh "aku".
Menurut Julfahnur dalam Sudut Pandang sebagai Unsur Fiksi Karya Sastra (2018), pembaca menerima apa yang diceritakan si "aku" dan hanya dapat melihat juga meraasakan secara terbatas seperti yang dilihat dan dirasakan tokoh "aku" tersebut.
Sehingga, cerita, emosi, dan suasana yang kita dapatkan dari sudut pandang orang pertama hanya terbatas pada tokoh "aku" saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.