KOMPAS.com - Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan cara melihat.
Dilansir dari buku Dasar-Dasar Statistik Sosial (2024) karya Syamsiah Badruddin dkk, observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat fenomena yang ada di lapangan.
Dalam statistik, observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai perilaku, interaksi sosial dan karakteristik sosial masyarakat.
Observasi dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan mengamati langsung kegiatan di lapangan dan dapat dilakukan secara tidak langsung, seperti mendengarkan atau membaca berita dari koran, televisi, media sosial, radio, dan lain sebagainya.
Baca juga: 4 Hal yang Dibutuhkan Sebelum Melakukan Observasi, Apa Saja?
Tujuan observasi
Disadur dari buku Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (2024) karya Eko Haryono dkk, tujuan utama dari observasi adalah untuk memperoleh data secara langsung dari obyek yang diamati.
Dengan observasi, peneliti mendapat infomrasi yang lebih akurat dan terperinci tentang perilaku, situasi, atau obyek yang diamati.
Jenis-jenis observasi
Jenis-jenis observasi yaitu:
- Observasi partisipan
Observasi partisipan adalah observasi yang dilakukan dengan terlibat langsung dalam situasi yang diamati.
Sehingga peneliti dapat mengamati perilaku dari sudut pandang yang lebih dekat. Jenis observasi ini cocok digunakan dalam penelitian yang bersifat kualitatif. Observasi ini cocok untuk penelitian kualitatif.
- Observasi non-partisipan
Observasi non-partisipan merupakan observasi dilakukan dengan cara mengamati situasi atau kegiatan dari luar.
Peneliti tidak terlibat langsung dalam situasi atau kegiatan yang diamati sehingga dapat mengamati perilaku dari sudut pandang yang lebih obyektif. Jenis ini cocok untuk penelitian kuantitatif.
Baca juga: Pengertian Definisi Umum, Deskripsi Bagian, dan Deskripsi Manfaat pada Teks Laporan Hasil Observasi
- Observasi terstruktur
Jenis observasi yang dilakukan dengan cara mengamati fenomena yang ditentukan sebelumnya. Peneliti sudah menentukan variabel-variabel yang akan diamati sehingga dapat mengamati perilaku secara sistematis dan terstruktur. Cocok untuk penelitian kuantitatif.
- Observasi tak terstruktur
Observasi dilakukan dengan mengamati fenomena secara spontan dan tidak terduga. Peneliti tidak memiliki rencana yang jelas mengenai variabel-variabel yang akan diamati sehingga peneliti dapat mengamati obyek dengan fleksibel. Metode ini cocok untuk penelitian kualitatif.
- Observasi sistematis
Observasi dilakukan dengan cara mengamati fenomena berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu.
Peneliti mencatat perilaku yang diamati pada setiap kali pengamatan sehingga dapat mengidentifikasi pola atau perubahan yang terjadi dalam perilaku yang diamati. Observasi ini cocok untuk penelitian kuantitatif.
Baca juga: Kumpulan Soal dan Pembahasan Materi Teks Laporan Hasil Observasi
- Observasi berkala
Observasi berkala adalah observasi yang dilakukan pada waktu tertentu dengan jangka waktu yang sama.
Peneliti mengamati fenomena dalam waktu-watu tertenti, misalnya setiap jam, setiap hari, atau setiap minggu. Jenis ini cocok untuk penelitian kuantitatif.
- Observasi fokal
Jenis observasi yang dilakukan dengan cara mengamati satu individu atau kelompok dalam jangka waktu tertentu.
Dalam observasi fokal, peneliti memusatkan perhatian pada satu individu atau kelompok yang diamati sehingga dapat mengamati perilaku secara terperinci. Jenis ini cocok untuk penelitian kualitatif.
- Observasi jangka panjang
Jenis observasi yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Peneliti mengamati fenomena dalam jangka waktu yang panjang, seperti beberapa bulan. Metode ini cocok untuk penelitian kualitatif dan memerlukan data terperinci.
- Obeservasi kasual
Observasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Peneliti mengamati variabel independen dan variabel dependen sehingga dapat mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara kedua variabel tersebut. Metode ini cocok untuk penelitian kuantitatif.
- Observasi partisipan aktif
Observasi dilakukan denga cara terlibat langsung dalam situasi atau kegiatan yang diamati dan aktif dalam menjalin hubungan sosial dengan orang-orang yang diamati.
Peneliti tidak hanya mengamati perilaku dari sudut pandang yang dekat, tetapi juga membangun hubungan sosial dengan orang-orang yang diamati sehingga dapat memahami situasi dengan lebih baik. Metode ini cocok untuk penelitian kualitatif.
Baca juga: Teks Laporan Hasil Observasi: Pengertian, Tujuan, Ciri, Struktur, dan Cara Menulisnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.