KOMPAS.com - Di dalam laboratorium kimia, terdapat alat dan bahan eksperimen.
Simbol dalam kemasan zat kimia perlu diperhatikan untuk menghindari kecelakaan dalam bereksperimen.
Dilansir dari buku Asyiknya Praktikum IPA (2021) oleh Taufik Hidayat, dijelaskan mengenai beragam alat laboratorium yang perlu diketahui.
Namun, kali ini kita akan membahas alat laboratorium bernama gelas beker dan labu erlenmeyer.
Baca juga: Cara yang Benar Membaui Bahan Kimia di Laboratorium
Kedua alat ini memiliki persamaan pada fungsinya, yaitu menyimpan zat kimia.
Persamaan lainnya adalah gelas beker dan gelas erlenmeyer sama-sama memiliki skala volume pada badannya.
Lalu, apa perbedaan dari gelas beker dan gelas erlenmeyer?
Dikutip dari buku Pengelolaan Laboratorium IPA (2020) oleh Elly Purwanti dan Ahmad Fauzi, perbedaan gelas beker dan erlenmeyer terletak pada bentuknya.
Gelas beker
Gelas beker atau beaker memiliki bentuk tinggi, berdiameter besar dengan skala teratur dan permanen berwarna putih di sepanjang dindingnya.
Alat ini terbuat dari kaca boro silikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200'C.
Tersedia berbagai ukuran gelas beker, di antaranya 50ml, 100ml, 250ml, 500ml, 1.000ml, dan 2.000ml.
Baca juga: Pengertian Corong Kimia atau Laboratorium, Fungsi, dan Jenis-jenisnya
Gelas erlenmeyer
Sementara, bentuk gelas erlenmeyer adalah gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil.
Bagian bawah gelas erlenmeyer juga memiliki permukaan datar dan terbuat dari borosilikat.
Alat ini dilengkapi dengan skala volume dan memiliki kapasitas volume yang bervariasi.
Gelas erlenmeyer biasanya digunakan dalam proses titrasi, yaitu sebagai wadah larutan.
Itulah penjelasan mengenai persamaan dan perbedaan dari gelas beker dan gelas erlenmeyer.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.