Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Kata "Galungan" dalam Bahasa Jawa Kuno beserta Maknanya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Umat Hindu bersembahyang saat Hari Raya Galungan, Rabu (14/4/2021). Hari raya Galungan merupakan Hari Raya Suci Agama Hindu yang jatuh setiap 6 bulan sekal.
|
Editor: Retia Kartika Dewi

KOMPAS.com - Agama Hindu memiliki hari raya keagamaan lokal yang disebut Galungan dan Kuningan.

Di tahun 2024, hari raya Galungan diperingati pada Rabu, 25 September 2024 sampai Sabtu, 5 Oktober 2024.

Dilansir dari buku Pendidikan Toleransi Sasak Muslim Bali Hindu di Kota Mataram (2021) oleh Lalu Khotibul Umam, dijelaskan mengenai arti dari kata Galungan dalam bahasa Jawa Kuno.

Kata Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti menang atau bertarung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Makna dan Sejarah Hari Raya Galungan

Galungan juga berarti dungulan yang artinya menang. Oleh karena itu, di Jawa, wuku yang kesebelas disebut dengan Wuku Galungan.

Sedangkan di Bali dan Mataram Lombok wuku kesebelas disebut Wuku Dungulan. Walaupun berbeda kata namun memiliki persamaan makna. 

Jawa dalam rincian pancawara dikenal istilah legi. Sedangkan di Bali disebut Umanis yang artinya sama dengan manis.

Berdasarkan penanggalan Bali-Jawa (Javano-Balinese Calender) yaitu pada hari raya Budha kliwon wuku dungulan, umat Hindu di Indonesia, mengacu pada Hari Galungan dan sepuluh hari setelahnya akan dilanjutkan dengan perayaan Hari Raya Kuningan.

Galungan dan Kuningan berlangsung selama sepuluh hari, sedangakan di India upacara serupa dengan arti yang sama disebut dengan Hari Raya “Sradda wijaya dasami” atau hari kemuliaan yang dirayakan selama sepuluh hari pula.

Baca juga: Mengenal Filosofi dan Tata Letak Rumah Tradisioanl Bali

Pengertian

Dikutip dari buku Agama Hindu (2007) oleh I Wayan Midastra, dijelaskan mengenai pengertian hari raya Galungan.

Galungan adalah hari raya yang wajib dilaksanakan oleh umat Hindu untuk merayakan kemenangan dharma melawan adharma.

Galungan dirayakan setiap 210 hari sekali, karena yang dipakai untuk menentukan hari Galungan adalah panca wara, sapta wara, dan wuku.

Jika panca waranya kliwon, sapta waranya rabu, dan wukunya dungulan, maka hari itu disebut hari raya Galungan.

Baca juga: Mengenal Tari Pendet Berasal dari Daerah Bali

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi