KOMPAS.com - Ada beberapa cara yang dilakukan oleh pengarang dalam melukiskan sebuah cerita, salah satunya melalui penggunaan sudut pandang. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam melukiskan cerita.
Umumnya sudut padang terbagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama digunakan untuk menggambarkan bahwa pengarang terdapat di dalam cerita.
Baca juga: Macam-macam Sudut Pandang dalam Cerpen
Namun, bagaimana dengan sudut pandang orang ketiga?
Pengertian sudut pandang orang ketiga
Sudut pandang orang ketiga adalah cara pandang dalam bercerita di mana pengarang berada di luar cerita dan menceritakan peristiwa yang dialami tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.
Pengarang dalam sudut pandang ini bukanlah salah satu tokoh di dalam cerita, tetapi berperan sebagai pengamat yang mengetahui peristiwa dari luar.
Sudut pandang ini menggunakan kata ganti orang ketiga seperti “dia,” “mereka,” atau nama tokoh.
Baca juga: Ciri-ciri Sudut Pandang Orang Pertama
Tiga jenis sudut pandang orang ketiga
Sudut pandang orang ketiga terbagi menjadi tiga jenis, sebagai berikut:
Orang ketiga pelaku utamaDalam sudut pandang ini, pengarang berada di luar cerita tetapi berfokus pada tokoh utama. Pengarang mengikuti perjalanan tokoh utama dan menceritakan segala sesuatu yang dialami tokoh tersebut.
Meski berada di luar, pengarang tetap memberikan gambaran yang detail mengenai pikiran, perasaan, dan peristiwa yang berkaitan dengan tokoh utama. Dalam sudut pandang ini, pengarang menggunakan kata ganti “dia” dan nama tokoh.
Orang ketiga pelaku sampinganDi sini, pengarang tetap berada di luar cerita tetapi hanya berperan sebagai pengamat yang mengamati tokoh figuran. Fokus cerita bukan pada tokoh utama, melainkan pada tokoh-tokoh pendukung yang membantu dalam membentuk cerita utama.
Pengarang hanya menyampaikan informasi yang relevan dengan peristiwa yang dialami oleh tokoh figuran. Dalam sudut pandang ini, pengarang melukiskan ceritanya dengan menyebut nama tokoh.
Orang ketiga serba tahuPada sudut pandang ini, pengarang mengetahui segala hal mengenai semua tokoh dalam cerita, baik itu pikiran, perasaan, maupun motivasi mereka. Dalam sudut pandang ini, pengarang seperti dalang yang dapat menceritakan seluruh peristiwa dalam cerita.
Narator dapat menjelaskan latar belakang dan memberikan informasi yang mungkin tidak diketahui oleh tokoh-tokoh dalam cerita, sehingga pembaca memperoleh gambaran yang sangat lengkap.
Sudut pandang orang ketiga serba tahu ditandai dengan penggunaan kata ganti dia, ia, mereka, dan nama toko.
Baca juga: 6 Jenis Kata Ganti dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia
Referensi:
- Pristiono, A. 2010. Dari Zaman Citra ke Metafiksi Bunga Rampai Telaah Sastra DKJ. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jakarta.
- Arifa, D. 2017. Peningkatan Keterampilan Membaca Cerpen Dengan Metode P2R. Malang: Media Nusa Creative (MNC Publishing).
- Fatin, I., Camalia, M. 2015. Big Book Bahasa Indonesia SMP Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: Cmedia.
- Amien, M., dkk. 2020. Smart Plus Inti Materi SMP. Surakarta: Genta Group Production.