KOMPAS.com - Kalian pasti sering menemukan kata atau frasa dari bahasa asing muncul di tengah-tengah tulisan yang berbahasa Indonesia, entah dalam artikel, karya ilmiah, atau komunikasi sehari-hari.
Penggunaan bahasa asing sering menjadi elemen yang memperkaya makna.
Kata-kata seperti email, software, online, meeting, hingga frasa seperti work from home sering kita temui di berbagai artikel, berita, hingga tulisan sehari-hari.
Namun, bagaimana sebenarnya aturan yang tepat dalam pengetikkan kata-kata asing?
Penulisan bahasa asing ini tidak sekadar tentang menyalin kata dari bahasa lain, melainkan ada aturan dan pedoman yang perlu diikuti untuk menjaga kejelasan dan estetika penulisan.
Baca juga: Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Pengertian bahasa asing
Bahasa asing adalah bahasa yang bukan bahasa ibu atau bahasa sehari-hari bagi suatu kelompok masyarakat.
Biasanya, bahasa asing dipelajari dengan tujuan komunikasi lintas budaya, pendidikan, pekerjaan, atau keperluan lain seperti wisata dan pengembangan diri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa asing adalah bahasa milik bangsa lain yang dikuasai, biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap sebagai bahasa sendiri.
Aturan penulisan bahasa asing
Berikut aturan penulisan bahasa asing, yaitu:
Penggunaan huruf miringKata asing ditulis dengan huruf miring apabila naskah ditulis dalam bahasa Indonesia.
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
Penggunaan huruf miring dalam penulisan bahasa asing dilakukan untuk membedakan kata-kata tersebut dari kata yang merupakan bagian dari bahasa Indonesia itu sendiri.
Contoh penggunaannya, sebagai berikut:
- Dia sedang mengerjakan project baru di perusahaannya.
- Ia bekerja sebagai content creator di perusahaan tersebut.
- Peningkatan jumlah pengguna e-commerce di Indonesia menunjukkan perkembangan ekonomi digital.
- Para peserta workshop sangat antusias selama sesi diskusi berlangsung.
- Fitriyanto menulis artikel tentang pentingnya self-care dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 150 Contoh Kata Sifat Bahasa Indonesia
Nama-nama ilmiah dalam taksonomi, seperti nama spesies dalam biologi yang menggunakan bahasa Latin atau bahasa asing, juga ditulis miring.
Seperti pada contoh di bawah ini:
- Escherichia coli adalah jenis bakteri yang biasa ditemukan di usus besar manusia dan hewan berdarah panas.
- Dalam taksonomi, Panthera leo adalah nama ilmiah untuk singa.
- Burung elang yang kita lihat di langit bisa jadi merupakan Aquila chrysaetos, elang emas.
- Dalam ekosistem laut, Chelonia mydas merujuk pada penyu hijau yang terancam punah.
- Loxodonta africana adalah nama ilmiah dari gajah Afrika yang dikenal memiliki ukuran tubuh yang sangat besar.
Banyak istilah asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan ejaannya sudah disesuaikan.
Contohnya adalah kata tren (dari kata trend), komputer (dari kata computer), atau lokakarya (dari kata workshop).
Untuk kata-kata yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, tidak diperlukan huruf miring karena sudah diakui sebagai bagian dari kosakata bahasa Indonesia.
Baca juga: 19 Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif Bahasa Indonesia
Penggunaan tanda kurungTanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan tambahan, termasuk untuk memberikan padanan kata atau penjelasan lebih lanjut mengenai istilah asing yang digunakan dalam sebuah kalimat.
Seperti yang dijelaskan dalam PUEBI, tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan tambahan, seperti singkatan atau padanan kata asing.
Berikut contoh penggunaan tanda kurung dalam pengetikan bahasa asing:
- Saya baru saja membaca buku tentang pemasaran digital (digital marketing) yang sangat menarik.
- Kami akan menggunakan panggilan video (video call) untuk rapat jarak jauh minggu ini.
- Program magang (internship) ini menawarkan kesempatan belajar di perusahaan besar.
- Banyak orang yang tertarik untuk memulai bisnis (e-commerce) di platform online.
- Banyak pemengaruh (influencer) yang mendapat apresiasi karena konten yang membangun.
Penggunaan tanda kurung ini bertujuan agar pembaca memahami istilah yang mungkin belum familiar atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
Baca juga: 6 Jenis Kata Ganti dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia
Referensi:
- Nisa, K., & Suyitno, I. (2017). Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam teks terjemahan mahasiswa. Basindo, 1(1), 1-13.
- Oktaviani, R. (2021). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Penerbit Adab.
- Sembiring, J., & Nuryatno, E. T. (2012). Pedoman Penulisan Naskah. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 1(1), 81.