KOMPAS.com - Sebuah karangan berisi paragraf-paragraf yang padu. Paragraf merupakan inti dalam menuangkan buah pikiran dalam sebuah karangan.
Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis, yang memungkinkan suatu gagasan pokok dapat diinformasikan kepada pembaca secara efektif. Singkatnya, paragraf merupakan miniatur sebuah karangan.
Paragraf dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat, isi, letak kalimat topik, dan pengembangannya. Berdasarkan isinya, paragraf terbagi menjadi lima jenis, salah satunya adalah paragraf analogi.
Baca juga: Maksud Paragraf Induktif dan Paragraf Deduktif beserta Cirinya
Berikut penjelasannya:
Pengertian paragraf analogi
Paragraf analogi memiliki penalaran induktif. Paragraf analogi adalah paragraf yang memaparkan suatu obyek dengan menyamakannya dengan obyek lain yang memiliki kesamaan dalam hal tertentu.
Paragraf analogi merupakan paragraf yang membandingkan antara dua hal yang memiliki kesamaan yang akan disimpulkan di akhir paragraf.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analogi sendiri mempunyai arti persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan.
Ciri-ciri paragraf analogi
Paragraf analogi memiliki ciri khas yang membedakannya dari jenis paragraf lainnya. Berikut adalah ciri-ciri paragraf analogi:
- Paragraf ini membandingkan 2 hal yang memiliki kesamaan secara bergantian. Hal yang dibandingkan berupa benda, kejadian, keadaan, ataupun proses.
- Kalimat penjelas dalam paragraf analogi kebanyakan berupa persamaan-persamaan yang dimiliki oleh 2 hal yang dianggap mirip.
- Paragraf analogi memiliki kalimat utama yang terletak di bagian akhir paragraf atau disebut juga dengan kesimpulan yang merupakan penjelas dari ide awal yang dikemukakan.
Baca juga: Pengertian Paragraf Deskripsi beserta Jenis dan Contohnya
Contoh paragraf analogi
Beberapa contoh paragraf analogi, sebagai berikut:
Contoh 1Seperti tubuh manusia yang bereaksi cepat saat ada luka dengan mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi, pemadam kebakaran bergegas melawan api untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. Mereka adalah barisan pertama yang melindungi kota dari kehancuran, berjuang tanpa kenal lelah, seperti payung yang melindungi kita dari hujan deras.
Contoh 2Kucing sangat menyayangi anak-anaknya. Ketika anak-anaknya itu masih kecil, ia menyusuinya dengan sabar dan merawatnya dengan baik. Demikian pula manusia, sangat menyayangi anak-anaknya. la mengurus dan mendidiknya sampai besar.
Contoh 3Badut ibarat pelangi setelah hujan, hadir untuk membawa warna dan kebahagiaan di tengah kesedihan. Seperti pelangi yang muncul hanya sesaat untuk menghibur, badut juga tampil di waktu-waktu tertentu, mengisi ruang dengan keceriaan sebelum akhirnya kembali ke dunia yang sunyi.
Baca juga: Paragraf Induktif: Pengertian dan Ciri-cirinya
Referensi:
- Indrastuti, N. (2020). Cara praktis penulisan karya ilmiah dalam Bahasa Indonesia. UGM PRESS.
- Primagama. (2010). Kiat Sukses UNAS SMA/MA 2010 Kelas XII IPA. Penerbit Andi.
- Fargo, T. (2024). KUPAS TUNTAS SNBT 2025. Tim Fargo.
- Santoso, B., Susetyo, S. (2018). POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 1 KOTA BENGKULU. Jurnal Ilmiah Korpus, 2(2), 147-153.