Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paralelisme: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi majas paralelisme
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Puisi sering kali memanfaatkan pemilihan kata dan gaya bahasa yang unik untuk menyampaikan pesan serta membangkitkan emosi pembaca.

Salah satu gaya bahasa yang umum digunakan adalah majas paralelisme, yang memiliki daya tarik tersendiri dalam menegaskan ide dan memperkuat estetika sebuah karya.

Pengertian majas paralelisme

Majas paralelisme merupakan salah satu bentuk majas penegasan yang ditandai dengan pengulangan elemen dalam baris yang berbeda. Majas ini sering ditemukan dalam puisi maupun kalimat biasa, dengan tujuan untuk menekankan makna tertentu.

Paralelisme digunakan untuk menonjolkan suatu istilah atau frasa melalui pengulangan. Pengulangan ini dapat berupa penggunaan istilah yang sama atau sinonimnya dalam konteks tertentu untuk memperkuat pesan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 25 Contoh Majas Hiperbola beserta Maknanya

Jenis-jenis paralelisme

Paralelisme memiliki berbagai jenis berdasarkan elemen bahasa yang digunakan, baik itu kata, frasa, klausa, maupun pola tertentu. Berikut beberapa jenis paralelisme beserta penjelasan dan contohnya:

1. Paralelisme kata

Menggunakan kata-kata dari kategori gramatikal yang sama secara berulang.

Contoh:

"Ia membaca, menulis, dan berdiskusi setiap malam."

Ketiga kata kerja (membaca, menulis, berdiskusi) membentuk paralelisme kata.

2. Paralelisme frasa

Melibatkan pengulangan frasa dengan struktur tata bahasa yang serupa.

Contoh:

"Ia bekerja keras dari pagi hingga siang, dari siang hingga sore, dan dari sore hingga malam."

Frasa "dari...hingga..." diulang untuk mempertegas waktu kerja.

3. Paralelisme klausa

Menggunakan pola yang sama dalam beberapa klausa dalam satu kalimat.

Contoh:

"Mereka berharap bahwa acara ini akan berjalan lancar, akan dihadiri banyak orang, dan akan meninggalkan kesan yang baik."

Ketiga klausa memiliki format yang serupa, memperkuat pesan yang disampaikan.

4. Paralelisme antitesis

Menggabungkan gagasan yang bertentangan menggunakan pola yang serupa.

Contoh:

"Saat muda kita belajar, saat tua kita memahami."

Struktur kalimatnya serupa, tetapi maknanya bertolak belakang.

Baca juga: Majas Epifora dalam Puisi

5. Paralelisme chiasmus

Melibatkan pembalikan susunan kata dalam klausa kedua.

Contoh:

"Kita makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan."

Urutan kata "makan" dan "hidup" dibalik pada klausa kedua untuk menciptakan efek dramatis.

6. Paralelisme anafora

Mengulang kata atau frasa di awal beberapa kalimat atau klausa secara berturut-turut.

Contoh:

"Kita akan berjuang. Kita akan bertahan. Kita akan menang."

Pengulangan "Kita akan" di awal setiap klausa menegaskan tekad.

7. Paralelisme eifora

Pengulangan kata atau frasa di akhir beberapa kalimat atau klausa.

Contoh:

"Dalam suka, kita bersama. Dalam duka, kita bersama."

Frasa "kita bersama" diulang di akhir setiap kalimat untuk menegaskan kesetiaan.

Baca juga: Majas Sinekdoke: Pengertian dan Contohnya

Contoh paralelisme

Untuk memahami lebih dalam tentang cara paralelisme berfungsi dalam praktik, mari kita perhatikan beberapa contoh kalimat yang menerapkan gaya bahasa ini.

Contoh-contoh tersebut akan meliputi berbagai tipe paralelisme dan situasi penggunanya:

Paralelisme dalam frasa
  • “Berpikir cepat, bertindak tepat, dan berbicara jelas.”
  • “Belajar dari masa lalu, bekerja untuk masa kini, dan merencanakan masa depan.”
  • “Membangun hubungan, mengembangkan potensi, dan mencapai tujuan.”
Paralelisme dalam klausa
  • “Dia membaca buku, menulis catatan, dan mendeskripsikan ide.”
  • “Ketika dia belajar, ketika dia bekerja, dan ketika dia beristirahat.”
  • “Saya percaya bahwa dia akan datang, bahwa dia akan membantu, dan bahwa dia akan menyelesaikan masalah.”
Paralelisme dalam perbandingan
  • “Kesuksesan tidak hanya diukur dari kekayaan atau jabatan, tetapi dari integritas dan dedikasi.”
  • “Dia lebih suka membaca daripada menulis, dan lebih sering merenung daripada berbicara.”
  • “Belajar adalah tentang memahami konsep, mengasah keterampilan, dan menerapkan pengetahuan.”
Paralelisme dalam daftar
  • “Menyusun rencana, mengembangkan strategi, dan mengevaluasi hasil.”
  • “Menyediakan panduan yang jelas, pelatihan yang intensif, dan sumber daya yang memadai.”
  • “Jika anda ingin sukses, bekerja keraslah. Jika anda ingin diakui, tunjukkan kemampuan anda. Jika anda ingin dihormati, hargai orang lain.”

Baca juga: Majas Metonimia: Pengertian dan Contohnya

 

Referensi:

  • Nur Indah Sholikhati. (2019). Peribahasa Bahasa Indonesia, Majas, Plus Syair, Syair, dan Kata-kata Baku Bahasa Indonesia Anak Hebat Indonesia Terlengkap. Anak Hebat Indonesia
  • Tim BIP. (2021). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Pembentukan Istilah. Bhuana Ilmu Populer
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi