KOMPAS.com - Kalimat imperatif sering digunakan dalam berbagai situasi sehari-hari untuk menyampaikan perintah, permintaan, atau ajakan. Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, serta contoh kalimat imperatif.
Pengertian kalimat imperatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat imperatif adalah kalimat yang memberikan perintah atau komando, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kalimat imperatif dijelaskan sebagai jenis kalimat yang digunakan untuk meminta atau memerintahkan seseorang melakukan suatu tindakan.
Kalimat ini juga termasuk dalam tuturan direktif, yang bertujuan agar mitra bicara melaksanakan sesuatu sesuai harapan penutur.
Baca juga: Contoh Kalimat Analogi dan Pengertiannya
Ciri-ciri kalimat imperatif
Kalimat imperatif memiliki beberapa ciri utama, yaitu:
- Menggunakan tanda baca seru (!) di akhir kalimat untuk menunjukkan perintah yang tegas.
- Memiliki intonasi yang tinggi pada akhir kalimat saat diucapkan.
- Struktur kalimatnya umumnya diawali dengan predikat sebelum subjek (P-S).
- Sering disertai imbuhan seperti -lah atau -kan untuk menegaskan makna.
- Bersifat memaksa atau mendesak agar lawan bicara melaksanakan perintah.
- Menggunakan kata pengantar seperti tolong, mohon, harap, ayo, mari, atau silakan untuk menyampaikan perintah dengan berbagai nada.
Jenis-jenis kalimat imperatif
Kalimat imperatif terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu kalimat imperatif positif dan kalimat imperatif negatif, dengan penjelasan:
- Kalimat imperatif positif: Memberikan instruksi atau ajakan untuk melakukan sesuatu.
- Kalimat imperatif negatif: Mengandung larangan atau perintah untuk tidak melakukan suatu tindakan.
Baca juga: Perbedaan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Selain itu, kalimat imperatif juga dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan fungsinya:
1. Kalimat imperatif halusKalimat ini digunakan untuk menyampaikan perintah dengan cara sopan dan santun.
Contoh:
- Silakan duduk di kursi itu!
- Jangan lupa membaca buku besok!
- Bacalah instruksi dengan saksama!
- Tolong bawakan ember untuk ibu!
- Tolong ambilkan minum di dapur!
Kalimat ini lebih santun daripada imperatif biasa dan sering menggunakan kata-kata seperti mohon atau tolong.
Contoh:
- Tolong bantu saya mengangkat barang ini!
- Mohon matikan televisi sebelum tidur!
- Dimohon dengan sangat jangan merokok dalam ruangan!
- Tolong sampaikan salam saya kepada beliau!
- Mohon bersabar menunggu giliran anda!
Baca juga: Kalimat Denotasi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
3. Kalimat imperatif pemberian izinDigunakan untuk memberikan izin atau persilakan dengan kata seperti silakan atau biarlah.
Contoh:
- Silakan gunakan komputer ini untuk menyelesaikan tugas anda!
- Biarlah dia membangkang!
- Dipersilakan untuk meninggalkan ruangan ini!
- Silakan ambil barang yang kamu mau!
Jenis kalimat ini digunakan untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu, sering menggunakan kata ayo, mari, atau harap.
Contoh:
- Ayo ikuti aku!
- Mari menghadap depan!
- Mari kita dukung tim kita dengan semangat penuh!
- Harap tenang sedang ada ujian!
Kalimat ini digunakan untuk menyampaikan harapan atau keinginan, biasanya diawali dengan kata harap atau hendaknya.
Contoh:
- Harap mengerjakan dengan jujur!
- Hendaknya kamu memperhatikan pola makan!
Baca juga: 9 Ciri-ciri Kalimat Opini yang Perlu Diketahui
Referensi:
- Fitri Puji Rahmawati, dkk. (2023). KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR. Muhammadiyah University Press