KOMPAS.com - Kata ulang adalah salah satu aspek unik dalam bahasa kita yang memungkinkan pengulangan kata untuk menambah makna tertentu.
Namun, apa sebenarnya kata ulang itu? Bagaimana bentuk, makna, dan fungsinya dalam kalimat?
Definisi kata ulang
Kata ulang adalah bentuk kata dasar dalam pemakaian bahasa yang kejadiannya dari pengulangan kata, baik dalam pengucapan maupun penulisan.
Kata ulang merupakan kata dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian. Dalam penulisannya, kata ulang ditulis dengan memberikan tanda penghubung di antara kedua kata dasarnya.
Baca juga: Mengenal Struktur Suku Kata dalam Bahasa Indonesia
Bentuk kata ulang
Menurut bentuknya, kata ulang dapat dibedakan menjadi kata ulang utuh atau dwilingga, kata ulang berimbuhan, kata ulang berubah bunyi, kata ulang semu, dan kata ulang sebagian atau dwipurwa.
1. Kata ulang utuhKata ulang utuh atau dwilingga merupakan semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan unsur-unsurnya secara penuh.
Kata ulang utuh berupa kata dasar yang diulang sepenuhnya untuk membentuk suatu makna yang lebih spesifik
Contoh kata ulang utuh, yaitu rumah-rumah, anak-anak, buku-buku, sakit-sakit, lari-lari,jelek-jelek, kakak-kakak, betul-betul, bersih-bersih, dan masih banyak lagi.
Kata ulang utuh digunakan untuk menekankan banyaknya objek, juga menunjukkan suatu kegiatan yang berlangsung terus-menerus, seperti dalam kata lari-lari yang menggambarkan tindakan berlari yang berulang atau berlarian.
2. Kata ulang berimbuhanKata ulang berimbuhan adalah bentuk kata ulang yang sudah disertai dengan afiks. Bentuk kata ulang ini berupa kata dasar yang diberi imbuhan diulang, sehingga terbentuklah kata yang lebih kompleks.
Contoh kata ulang berimbuhan, yaitu berlari-larian, menyanyi-nyanyi, berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman, mobil-mobilan, keputih-putihan, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Jawaban Soal Kata Perspektif Diambil dari Bahasa Italia
3. Kata ulang berubah bunyiKata ulang berubah bunyi atau kata ulang dwilingga, yaitu kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata ulang.
Dalam kata ulang jenis ini, meskipun kata dasar diulang, ada perubahan pada bunyi atau struktur kata yang membuatnya berbeda dari kata ulang pada umumnya.
Contoh kata ulang berubah bunyi, yaitu lauk-pauk, sayur-mayur, bolak-balik, serba-serbi, ramah-tamah, cerai-berai, mondar-mandir, warna-warni, dan masih banyak lagi.
4. Kata ulang semuKata ulang semu merupakan kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak mempunyai makna atau bisa juga mempunyai makna lain yang tidak ada hubungannya dengan kata ulang tersebut.
Contoh kata ulang semu, yaitu tiba-tiba, kunang-kunang, hati-hati, kupu-kupu, ubur-ubur, agar-agar, bagi-bagi, laba-laba, pura-pura, mata-mata, alun-alun, pura-pura, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Antonim Kata: Kebal, Abolisi, Remisi, Rasionalisme, Nisbi
5. Kata ulang sebagianKata ulang sebagian atau dengan kata lain, yaitu kata ulang dwipurwa, yang berarti "dahulu dua" atau kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi sepatah kata dengan bentuk seperti itu.
Kata ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris reduplication yang berarti perulangan.
Contoh kata ulang sebagian, yaitu lelaki, leluhur, tetua, dan pepohonan.
Makna kata ulang
Makna kata ulang dalam bahasa Indonesia merujuk pada pengulangan kata dasar untuk memberikan makna tertentu. Adapun makna kata ulang, yaitu:
- Banyak tak tentu, contoh: orang-orang,
- Banyak bermacam- macam, contoh: buah-buahan,
- Menyerupai atau tiruan dari sesuatu, contoh: mobil-mobilan,
- Agak atau melemahkan sesuatu yang disebut pada kata dasar, contoh: kekuning-kuningan.
- Intensitas kualitatif atau frekuentatif, contoh: sebersih-bersihnya,
- Saling berbalasan, contoh: tolong-menolong
- Kolektif, contoh: ketiga-tiganya
Baca juga: Antonim dari Kata: Daring, Ekspresi, Prolog, dan Bongsor
Fungsi kata ulang
Kata ulang memiliki fungsi yang dapat memperkaya makna dalam suatu kalimat. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari kata ulang:
- Kata ulang sering digunakan untuk menunjukkan jumlah yang lebih dari satu atau untuk menekankan banyaknya suatu benda atau orang.
- Memberikan penekanan pada intensitas atau kekuatan suatu tindakan, menggambarkan sesuatu yang lebih besar, atau lebih kuat.
- Menggambarkan tindakan atau keadaan yang berulang atau berlangsung terus-menerus.
- Beberapa kata ulang membentuk makna yang khusus atau idiomatik yang tidak dapat dipahami hanya dengan melihat kata dasarnya saja.
Referensi:
- Lestari, R. (2006). Ringkasan & Pembahasan Soal Bahasa Indonesia SMP. Jakarta: Niaga Swadaya.
- Saputra, N., Fitri, N., A. (2020). Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia. Indonesia: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
- Sutarni, S., Sukardi. (2008). Bahasa Indonesia 1. Indonesia: Yudhistira Ghalia Indonesia.
- Tim Pustaka Media. (2010). Sari Kata Bahasa Indonesia Lengkap. Pustaka Media.