Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ulang: Definisi, Bentuk, Makna, dan Fungsi

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Kata Ulang: Definisi, Bentuk, Makna, dan Fungsi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kata ulang adalah salah satu aspek unik dalam bahasa kita yang memungkinkan pengulangan kata untuk menambah makna tertentu.

Namun, apa sebenarnya kata ulang itu? Bagaimana bentuk, makna, dan fungsinya dalam kalimat?

Definisi kata ulang

Kata ulang adalah bentuk kata dasar dalam pemakaian bahasa yang kejadiannya dari pengulangan kata, baik dalam pengucapan maupun penulisan.

Kata ulang merupakan kata dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian. Dalam penulisannya, kata ulang ditulis dengan memberikan tanda penghubung di antara kedua kata dasarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Struktur Suku Kata dalam Bahasa Indonesia

Bentuk kata ulang

Menurut bentuknya, kata ulang dapat dibedakan menjadi kata ulang utuh atau dwilingga, kata ulang berimbuhan, kata ulang berubah bunyi, kata ulang semu, dan kata ulang sebagian atau dwipurwa.

1. Kata ulang utuh

Kata ulang utuh atau dwilingga merupakan semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan unsur-unsurnya secara penuh.

Kata ulang utuh berupa kata dasar yang diulang sepenuhnya untuk membentuk suatu makna yang lebih spesifik

Contoh kata ulang utuh, yaitu rumah-rumah, anak-anak, buku-buku, sakit-sakit, lari-lari,jelek-jelek, kakak-kakak, betul-betul, bersih-bersih, dan masih banyak lagi.

Kata ulang utuh digunakan untuk menekankan banyaknya objek, juga menunjukkan suatu kegiatan yang berlangsung terus-menerus, seperti dalam kata lari-lari yang menggambarkan tindakan berlari yang berulang atau berlarian.

2. Kata ulang berimbuhan

Kata ulang berimbuhan adalah bentuk kata ulang yang sudah disertai dengan afiks. Bentuk kata ulang ini berupa kata dasar yang diberi imbuhan diulang, sehingga terbentuklah kata yang lebih kompleks.

Contoh kata ulang berimbuhan, yaitu berlari-larian, menyanyi-nyanyi, berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman, mobil-mobilan, keputih-putihan, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Jawaban Soal Kata Perspektif Diambil dari Bahasa Italia

3. Kata ulang berubah bunyi

Kata ulang berubah bunyi atau kata ulang dwilingga, yaitu kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata ulang.

Dalam kata ulang jenis ini, meskipun kata dasar diulang, ada perubahan pada bunyi atau struktur kata yang membuatnya berbeda dari kata ulang pada umumnya.

Contoh kata ulang berubah bunyi, yaitu lauk-pauk, sayur-mayur, bolak-balik, serba-serbi, ramah-tamah, cerai-berai, mondar-mandir, warna-warni, dan masih banyak lagi.

4. Kata ulang semu

Kata ulang semu merupakan kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak mempunyai makna atau bisa juga mempunyai makna lain yang tidak ada hubungannya dengan kata ulang tersebut.

Contoh kata ulang semu, yaitu tiba-tiba, kunang-kunang, hati-hati, kupu-kupu, ubur-ubur, agar-agar, bagi-bagi, laba-laba, pura-pura, mata-mata, alun-alun, pura-pura, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Antonim Kata: Kebal, Abolisi, Remisi, Rasionalisme, Nisbi

5. Kata ulang sebagian

Kata ulang sebagian atau dengan kata lain, yaitu kata ulang dwipurwa, yang berarti "dahulu dua" atau kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi sepatah kata dengan bentuk seperti itu.

Kata ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris reduplication yang berarti perulangan.

Contoh kata ulang sebagian, yaitu lelaki, leluhur, tetua, dan pepohonan.

Makna kata ulang

Makna kata ulang dalam bahasa Indonesia merujuk pada pengulangan kata dasar untuk memberikan makna tertentu. Adapun makna kata ulang, yaitu:

  • Banyak tak tentu, contoh: orang-orang,
  • Banyak bermacam- macam, contoh: buah-buahan,
  • Menyerupai atau tiruan dari sesuatu, contoh: mobil-mobilan,
  • Agak atau melemahkan sesuatu yang disebut pada kata dasar, contoh: kekuning-kuningan.
  • Intensitas kualitatif atau frekuentatif, contoh: sebersih-bersihnya,
  • Saling berbalasan, contoh: tolong-menolong
  • Kolektif, contoh: ketiga-tiganya

Baca juga: Antonim dari Kata: Daring, Ekspresi, Prolog, dan Bongsor

Fungsi kata ulang

Kata ulang memiliki fungsi yang dapat memperkaya makna dalam suatu kalimat. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari kata ulang:

  • Kata ulang sering digunakan untuk menunjukkan jumlah yang lebih dari satu atau untuk menekankan banyaknya suatu benda atau orang.
  • Memberikan penekanan pada intensitas atau kekuatan suatu tindakan, menggambarkan sesuatu yang lebih besar, atau lebih kuat.
  • Menggambarkan tindakan atau keadaan yang berulang atau berlangsung terus-menerus.
  • Beberapa kata ulang membentuk makna yang khusus atau idiomatik yang tidak dapat dipahami hanya dengan melihat kata dasarnya saja.

 

Referensi:

  • Lestari, R. (2006). Ringkasan & Pembahasan Soal Bahasa Indonesia SMP. Jakarta: Niaga Swadaya.
  • Saputra, N., Fitri, N., A. (2020). Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia. Indonesia: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
  • Sutarni, S., Sukardi. (2008). Bahasa Indonesia 1. Indonesia: Yudhistira Ghalia Indonesia.
  • Tim Pustaka Media. (2010). Sari Kata Bahasa Indonesia Lengkap. Pustaka Media.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi