KOMPAS.com - Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya, yang saling memengaruhi satu sama lain.
Secara umum, ekosistem dibagi menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan.
Apa itu ekosistem buatan?
Dirangkum dari buku Health and Sustainability: An Introduction (2015) karya Tee L. Guidotti, ekosistem buatan adalah lingkungan yang memiliki karakteristik mirip dengan ekosistem alami, tetapi diciptakan dan dikelola oleh manusia.
Dengan kata lain, ekosistem buatan adalah ekosistem yang tidak terjadi secara alami melainkan dibuat secara sengaja oleh manusia.
Sama seperti ekosistem alami, dalam ekosistem buatan terdapat makhluk hidup (faktor biotik) yang berinteraksi dengan faktor abiotik di sekitarnya.
Ekosistem ini juga memiliki jaring-jaring makanan atau rantai makanan, meskipun tidak sekompleks ekosistem alami. Selain itu, keanekaragaman genetik dalam ekosistem buatan cenderung lebih terbatas dibandingkan ekosistem alami.
Baca juga: Komponen Abiotik Penyusun Ekosistem Danau
Contoh ekosistem buatan
Berikut adalah beberapa contoh ekosistem buatan yang sering kita jumpai:
- Sawah
Sawah adalah salah satu bentuk ekosistem buatan yang dirancang untuk menanam padi. Manusia mengatur aliran air, tanah, dan tanaman untuk menghasilkan pangan dalam skala besar.
- Kebun
Kebun, seperti kebun buah atau sayuran, juga termasuk ekosistem buatan. Dalam kebun, manusia memilih tanaman tertentu, merawatnya, dan mengatur sumber daya seperti pupuk dan air.
- Kolam ikan
Kolam ikan adalah ekosistem buatan yang dirancang untuk budidaya ikan. Air, makanan, dan populasi ikan diatur untuk mencapai keseimbangan yang produktif.
- Taman kota
Taman kota adalah ekosistem buatan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas udara, memberikan ruang hijau, dan menciptakan lingkungan estetis di tengah perkotaan.
- Akuarium
Akuarium adalah contoh kecil dari ekosistem buatan. Manusia menciptakan lingkungan akuatik yang stabil untuk memelihara ikan dan organisme air lainnya.
Baca juga: Pengertian Ekosistem Air Tawar beserta Ciri-cirinya
Karakteristik ekosistem buatan
Disadur dari buku Fundamentals of Ecology (1993) oleh Eugene P Odum, ciri khas atau karakteristik yang membedakan ekosistem buatan adalah:
- Dibentuk dan dikelola oleh manusia
Ekosistem buatan tidak terjadi secara alami, melainkan dirancang, dibentuk, dan dikelola oleh manusia untuk tujuan tertentu, seperti pertanian, perikanan, atau estetika. Contohnya adalah sawah, kolam ikan, dan taman kota.
- Keanekaragaman hayati lebih rendah dibandingkan ekosistem alami
Keanekaragaman makhluk hidup dalam ekosistem buatan biasanya lebih rendah karena manusia sering memilih jenis organisme tertentu yang mendukung tujuan ekosistem tersebut. Misalnya, dalam sawah hanya ada beberapa spesies tanaman (seperti padi) dan hama tertentu.
- Bergantung pada intervensi manusia
Agar tetap berfungsi dengan baik, ekosistem buatan memerlukan campur tangan manusia secara terus-menerus. Hal ini mencakup penyediaan air, pupuk, kontrol hama, dan pengelolaan lainnya.
Baca juga: Komponen Abiotik pada Ekosistem Laut
- Tidak sepenuhnya stabil secara alami
Ekosistem buatan cenderung kurang stabil jika dibandingkan dengan ekosistem alami. Hal ini karena keseimbangan ekosistem tergantung pada manusia, sehingga lebih rentan terhadap gangguan eksternal, seperti perubahan cuaca ekstrem atau kesalahan manajemen.
- Dirancang untuk tujuan tertentu
Setiap ekosistem buatan dibuat untuk tujuan yang spesifik, seperti produksi pangan, penelitian, atau konservasi. Misalnya, kebun dibuat untuk menghasilkan buah atau sayur, sementara akuarium digunakan untuk memelihara ikan hias atau penelitian ilmiah.
- Komponen biotik dan abiotik diatur
Dalam ekosistem buatan, manusia mengatur interaksi antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (seperti tanah, air, dan udara). Contohnya, manusia mengontrol kadar nutrisi di tanah atau pH air di kolam ikan agar sesuai dengan kebutuhan organisme.
Baca juga: Mengenal Hukum Adat Laut dalam Menjaga Ekosistem Laut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.