Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Evolusi Lamarck

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org/Sandritaverooka
Ilustrasi perubahan jerapah menurut teori evolusi Lamarck
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Teori evolusi menjelaskan bagaimana makhluk hidup mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Salah satu teori yang terkenal adalah teori evolusi Lamarck. Untuk mengetahui apa itu teori evolusi Lamarck, simaklah penjelasan di bawah ini!

Pengertian teori evolusi Lamarck

Teori evolusi Lamarck adalah salah satu teori evolusi yang menarik dan mempengaruhi cara kita memandang perkembangan makhluk hidup.

Dilansir dari UC Museum of Paleontology Understanding Evolution, dikenalkan oleh Jean Baptiste Pierre Antoine de Monet, Chevalier de Lamarck, seorang naturalis asal Prancis pada tahun 1801.

Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Teori Darwin dan Lamarck Tentang Evolusi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori ini menawarkan pandangan yang unik tentang bagaimana organisme beradaptasi dengan perubahan lingkungan sepanjang waktu.

Lamarck mengusulkan bahwa makhluk hidup tidak statis, melainkan terus berkembang seiring dengan perubahan lingkungan yang terjadi.

Menurutnya, kehidupan itu bersifat dinamis. Ketika lingkungan berubah, organisme harus menyesuaikan diri untuk bertahan hidup, dan hal ini akan mendorong perubahan pada organisme itu sendiri.

Teori evolusi Lamarck didasarkan pada dua prinsip utama:

Adapun, fitur atau karakteristik yang diperoleh melalui adaptasi akan diwariskan kepada keturunannya.

Baca juga: Kelemahan Teori Evolusi Lamarck

Dilansir dari PBS, Lamarck mempercayai bahwa organisme tidak hanya berevolusi melalui perubahan fisik secara acak, tetapi karena perubahan dalam perilaku mereka yang disebabkan oleh perubahan lingkungan.

Sebagai contoh yang paling terkenal, Lamarck menggunakan jerapah untuk menggambarkan bagaimana teori evolusinya bekerja.

Menurut Lamarck, jerapah mengembangkan leher panjang karena mereka harus makan dedaunan yang ada di pohon-pohon tinggi. Untuk dapat mencapai makanan tersebut, jerapah mengubah perilakunya dengan terus-menerus merentangkan lehernya.

Lama kelamaan, perubahan dalam perilaku ini menyebabkan leher mereka menjadi lebih panjang, dan karakteristik ini diwariskan kepada keturunan mereka.

Lamarck menganggap bahwa perubahan ini adalah hasil dari penggunaan atau latihan yang berulang, yang kemudian diwariskan ke generasi berikutnya.

Baca juga: Jerapah, Hewan Leher Panjang yang Terancam Punah

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, contoh lain yang sering dikutip dalam teori Lamarck adalah perubahan pada kaki burung perenang.

Ketika burung tersebut sering menggunakan kakinya untuk menyelam dan berenang, kulit di sekitar jari-jari kakinya mengalami peregangan dan membentuk selaput di antara jari-jari kaki.

Perubahan tersebut memudahkan mereka untuk berenang. Kaki berselaput tersebut kemudian akan diwariskan ke keturunannya.

Selain itu, Lamarck juga menjelaskan bahwa tanduk pada hewan ruminansia seperti kambing atau domba berkembang karena kebiasaan saling bertarung antar individu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi