Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa pada Dinding Tenggorokan terdapat Silia?

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org/BruceBlaus
Silia pada saluran pernapasan atas
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu merasa ada yang bergerak di tenggorokanmu? Atau pernahkah kamu mendengar tentang "rambut kecil" yang ada di tenggorokan? Meskipun terdengar aneh, sebenarnya itu bukan rambut biasa, melainkan silia!

Silia adalah struktur mikroskopis seperti rambut yang melindungi saluran pernapasan dari kotoran dan berbagai patogen berbahaya. Mari kita pelajari lebih lanjut mengapa pada dinding tenggorokan terdapat silia kita dan bagaimana mereka bekerja!

Apa itu silia pada tenggorokan?

Menurut Le Eon Kuek dan Robert J. Lee dalam First Contact: the Role of Respiratory Cilia in Host-Pathogen Interactions in the Airways (2020), silia pernapasan adalah proyeksi seperti rambut berbasis mikrotubulus yang berasal dari badan basal yang ditemukan pada dinding tenggorokan. 

Silia adalah struktur berbentuk rambut yang sangat kecil, bahkan terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Bagian-bagian Tenggorokan Manusia

Meskipun bentuknya mirip rambut, silia bukanlah rambut biasa, melainkan sel kolumnar yang memanjang. 

Eon Kuek dan Robert juga menyebutkan silia memiliki panjangnya sekitar 6-7 mikrometer dan lebarnya hanya 0,2-0,3 mikrometer. Silia ini memiliki kemampuan bergerak, dan gerakannya sangat penting untuk menjaga saluran pernapasan kita tetap bersih.

Fungsi silia pada dinding tenggorokan 

Lalu, mengapa tubuh kita memiliki silia pada tenggorokan? 

Fungsi utama silia pada tenggorokan adalah untuk mengeluarkan kotoran dan patogen seperti debu, kuman, virus, atau bakteri yang masuk ke dalam saluran pernapasan kita. Silia adalah sel yang bersifat motil atau dapat bergerak

Dilansir dari Bronchiectasis Toolbox, silia memiliki gerakan yang sangat teratur dan berirama yang terus-menerus yang mendorong sekresi dari saluran napas perifer ke saluran napas sentral ke tenggorokan. 

Baca juga: Saluran Pernapasan dan Bagiannya

Gerakan ini mirip seperti gerakan cambuk yang memukul dan mendorong lendir yang mengandung kotoran ke arah tenggorokan. Proses ini disebut juga sebagai mucociliary clearance.

Dengan gerakan ini, silia bekerja seperti "eskalator" yang membawa kotoran dari saluran pernapasan yang lebih dalam ke tenggorokan atau dari saluran pernapasan yang lebih atas ke tenggorokan. 

Di tenggorokan, lendir dan kotoran ini akan dikeluarkan lewat batuk dan muntah atau ditelan untuk kemudian dibersihkan oleh asam lambung di perut.

Gerakan silia ini memerlukan energi yang dihasilkan oleh ATP, yang merupakan sumber energi bagi sel. Agar bisa bergerak dengan baik, silia berada dalam lapisan cairan tipis yang disebut lapisan sol.

Lapisan ini memungkinkan silia bergerak bebas tanpa terhambat oleh lapisan gel yang lebih kental. Saat silia bergerak, ujung-ujungnya menyentuh lapisan gel dan mendorongnya, sehingga lendir yang mengandung kotoran bisa bergerak maju dan dibersihkan.

Baca juga: Mengapa Virus Influenza Hanya Menyerang Sel-sel Saluran Pernapasan?

Selain silia, ada juga sel-sel khusus yang disebut sel goblet. Sel-sel goblet ini menghasilkan lendir yang membantu menangkap kotoran, debu, dan patogen yang masuk ke saluran pernapasan kita.

Lendir yang dihasilkan oleh sel goblet akan menangkap berbagai partikel yang tidak diinginkan dan membuatnya lebih mudah dibersihkan oleh gerakan silia.

Menurut Ximena M Bustamante-Marin dan Lawrence E Ostrowski dalam Cilia and Mucociliary Clearance (2017), sel-sel goblet disisipkan di antara sel-sel bersilia dan dihubungkan ke sel-sel yang berdekatan dengan taut ketat. Bersama silia, sel-sel ini membentuk penghalang selektif yang melapisi saluran pernapasan

Sekitar 60% dari sel-sel di saluran pernapasan kita adalah sel bersilia, dan sekitar 20% lainnya adalah sel goblet. Sel goblet menangkap benda asing dan patogen, sementara silia bergerak dengan ritme tertentu untuk membawa lendir tersebut ke tenggorokan.

Baca juga: Sel Goblet: Pengertian, Struktur, dan Letaknya

Kerja silia dipengaruhi oleh suhu

Ternyata, suhu udara juga memengaruhi gerakan silia kita! Saat udara dingin, gerakan silia akan melambat. Ini terjadi karena suhu rendah dapat memperlambat gerakan silia.

Akibatnya, lendir yang biasanya dibersihkan dengan mudah oleh silia dapat menumpuk, dan ini menyebabkan hidung meler. Itulah mengapa kita sering merasa lebih banyak ingus saat cuaca dingin, karena silia tidak bisa bergerak secepat biasanya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa silia pada tenggorokan membantu membersihkan saluran pernapasan dari kotoran dan patogen, memastikan kita bisa bernapas dengan lancar dan sehat.

Selain itu, dilia dibantu oleh sel goblet yang menghasilkan lendir untuk menangkap kotoran dan patogen tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi