Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Wihara, Tempat Ibadah Umat Buddha

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH
Nampak depan halaman Vihara Widhi Sakti Kita Sukabumi yang beralat di Jalan Pajagalan, Selasa (28/1/2025).
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mengunjungi atau sekadar melintas di depan sebuah wihara? Bangunan dengan nuansa merah, aroma harum dupa, dan ornamen-ornamen khas ini menyimpan nilai spiritual mendalam bagi umat Buddha, Konghucu, dan Tao.

Wihara bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran, kebudayaan, dan komunitas. Yuk, kita kenali lebih jauh tentang wihara dan perannya dalam kehidupan umat!

Apa itu wihara?

Menurut Wagito dalam jurnal berjudul Vihara Theravada di Kota Singkawang (2017), wihara adalah tempat ibadah utama bagi umat Buddha dan Tri Dharma, yang meliputi ajaran Buddha, Konghucu, dan Tao.

Istilah "wihara" berasal dari bahasa Pali (bahasa India Kuno), yang berarti "tempat tinggal" atau "tempat melakukan puja bakti."

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Perkembangan Agama Hindu-Buddha di Nusantara

Adapun, menurut Peraturan Departemen Agama Republik Indonesia Nomor H III/BA.01.1.03/1/1992 Bab II, wihara adalah sebagai tempat suci yang dipakai untuk tempat tinggal para Bhikku/Bhikkuni, Samanera/samaneri, dan peranannya adalah mendidik masyarakat dengan ajaran suci. 

Menurut Giriputra dalam buku Dhammayara: Buku Pelajaran Agama Buddha (1994), wihara juga sering disebut sebagai biara Buddha atau tempat berkumpulnya para biarawan untuk mendalami ajaran Dhamma.

Menariknya, di Indonesia, pengaruh budaya Tionghoa turut memperkaya fungsi wihara.

Sahrul Romadhona dan Refranisa dalam jurnal Pengaruh Kebudayaan Tionghoa terhadap Vihara Sobhita Tridharma Cisauk (2023), wihara adalah tempat ibadah umat Tri Dharma. 

Dalam masyarakat Tionghoa, Tri Dharma adalah tiga agama, yaitu Konghucu, Taoisme, dan Budha.

Setelah masuk ke Indonesia Konghucu dan Taoisme dianggap sebagai kepercayaan, hal tersebut disebabkan di Indonesia pada awalnya hanya mengakui 5 agama saja yang salah satunya adalah Budha. 

Baca juga: 6 Agama di Indonesia beserta Kitab Suci dan Tempat Ibadahnya

Sehingga, ajaran Tri Dharma dimasukkan ke dalam lingkup ajaran Buddha dan wihara menjadi tempat ibadah umatnya. 

Fungsi wihara dalam kehidupan umat

Lebih dari sekadar tempat ibadah, wihara memiliki beragam fungsi sosial dan budaya.

Putri Ayu Andriani, dkk dalam jurnal Tradisi Masyarakat Buddha sebagai Wisata Religi (2023), wihara dijelaskan sebagai sarana sosial, pendidikan, dan pengembangan budaya.

Dengan kata lain, wihara menjadi tempat yang menghubungkan umat Buddha dengan masyarakat luas melalui tradisi dan aktivitas komunitas.

Keunikan arsitektur wihara

Salah satu daya tarik wihara terletak pada desain arsitekturnya. Sahrul dan Refranisa menyebutkan bahwa warna merah mendominasi bangunan wihara, melambangkan kegembiraan dan energi positif.

Ornamen berbentuk naga, burung bangau, atau tumbuhan sering menghiasi interior dan eksteriornya. Naga, misalnya, memiliki makna mendalam sebagai simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan keseimbangan alam.

Baca juga: 12 Hewan dalam Zodiak Tionghoa dan Artinya

Selain itu, aroma harum dupa atau hio selalu menemani suasana di dalam wihara, menciptakan atmosfer religius yang mendukung ketenangan batin. Dinding-dindingnya sering kali dipenuhi elemen dekoratif yang menceritakan kisah dewa-dewi atau ajaran luhur.

Menurut Wagito dalam jurnal Vihara Theravada di Kota Singkawang (2017), wihara merupakan tempat ibadah Agama Buddha yang merupakan komplek yang terdiri dari dhammasala, uposathagara, kuthi, dan bhavana sabha.

Dhammasala

Gedung utama tempat kebaktian dan upacara keagamaan. Dhammasala bersifat terbuka untuk umum, dengan zona khusus untuk laki-laki di sisi kiri dan perempuan di sisi kanan.

Uposathagara

Gedung ini lebih privat, digunakan untuk upacara penahbisan Bhikkhu. Letaknya biasanya di bagian belakang wihara.

Baca juga: Biografi Siddharta Gautama, Pendiri dan Penyebar Agama Buddha

Bhavana Sabha (Gedung Meditasi)

Tempat latihan meditasi bagi Bhikkhu maupun umat. Karena membutuhkan suasana tenang, lokasinya lebih tersembunyi.

Kuthi

Kuthi adalah tempat tinggal para Bhikkhu yang bersifat sangat privat. Setiap Bhikkhu tinggal di kuthi terpisah agar dapat lebih fokus mendalami Dhamma dan meditasi.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa wihara adalah tempat ibadah bagi umat Buddha dan Tri Dharma (Buddha, Konghucu, Tao) yang juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran, meditasi, dan pengembangan budaya.

Berasal dari bahasa Pali yang berarti "tempat tinggal," wihara memiliki bagian-bagian khusus seperti dhammasala untuk kebaktian, uposathagara untuk penahbisan Bhikkhu, gedung meditasi, serta kuthi sebagai tempat tinggal para Bhikkhu. 

Sebagai negara dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki banyak wihara yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai destinasi wisata religi.

Wihara menjadi saksi bisu bagaimana budaya lokal berpadu dengan ajaran spiritual, menciptakan harmoni yang indah dalam kehidupan masyarakat.

Mengunjungi wihara dapat menjadi pengalaman yang membuka wawasan, memperkaya spiritualitas, sekaligus mengenal lebih dekat budaya yang unik dan penuh nilai luhur. Jadi, kapan terakhir kali kamu menyempatkan diri untuk menjelajahi keindahan wihara di sekitarmu?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi