Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zat Besi, Mineral yang Berperan dalam Pembentukan Sel Darah Merah

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org/ Arek Socha
Sel darah merah
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Setiap kali kamu menghirup udara, oksigen yang masuk akan diangkut ke seluruh tubuh oleh sel darah merah. Namun, tahukah kamu bahwa pembentukan sel darah merah membutuhkan peran penting dari mineral tertentu?

Mineral yang berperan dalam pembentukan sel darah merah adalah zat besi. Yuk, kita pelajari lebih dalam bagaimana zat besi memainkan perannya dalam pembentukan sel darah merah!

Peran zat besi dalam produksi sel darah merah

Proses produksi sel darah merah, yang dikenal sebagai eritropoiesis, adalah mekanisme kompleks yang terjadi di sumsum tulang merah.

Menurut Medicine LibreTexts, tubuh manusia yang sehat mampu memproduksi sekitar 2 juta sel darah merah setiap detik!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ciri-ciri Sel Darah Merah

Sel darah merah ini berasal dari sel sumsum tulang eritrotropietik, yaitu sejenis sel induk hemopoietik yang ditemukan di sumsum tulang.

Dalam tahap akhir perkembangannya, sel darah merah yang belum matang akan menyerap zat besi, vitamin B12, dan asam folat untuk mendukung proses pematangan mereka.

Zat besi memainkan peran kunci dalam pembentukan heme, yaitu senyawa penting yang terdapat dalam hemoglobin (Hb).

Hemoglobin adalah protein utama dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Tanpa zat besi yang memadai, pembentukan hemoglobin dan kemampuan sel darah merah untuk mengangkut oksigen akan terganggu.

Menurut National Academy of Sciences (US) dan National Research Council (US) dalam The Role of Iron in Hemoglobin Synthesis (1957), zat besi yang diserap oleh sel darah merah yang sedang berkembang diubah menjadi heme.

Sementara, sisanya disimpan sementara ataupun permanen bentuk fraksi non-heme di dalam sel darah merah.

Baca juga: Hemoglobin: Pengertian, Fungsi, dan Kadar Normal dalam Tubuh

Sowrav Barua, dkk dalam Iron in Blood Cells: Function, Relation to Disease, and Potential for Magnetic Separation (2022), gugus heme terdiri dari porfirin berbentuk cincin yang terikat dengan satu atom besi.

Atom besi dalam heme memiliki bilangan koordinasi 6, yang berarti dapat menerima enam pasangan elektron.

Lima pasangan elektron diterima dari empat atom nitrogen dalam porfirin, sedangkan satu pasangan lagi berasal dari nitrogen pada histidin.

Elektron yang tersisa memungkinkan atom besi untuk berikatan dengan molekul oksigen (O₂) atau karbon dioksida (CO₂). Sehingga, setelah 24 jam sel darah merah yang matang sudah mampu mengangkut oksigen dalam darah. 

Dengan struktur seperti ini, hemoglobin mampu mengangkut hingga 50 kali lipat jumlah oksigen yang dapat didistribusikan secara buatan kepada tubuh manusia.

Baca juga: Fungsi Oksigen bagi Tubuh Manusia

Berapa banyak zat besi yang diperlukan untuk membentuk sel darah merah?

Menurut penelitian oleh Martina U. Münckenthaler dan rekan-rekannya dalam A Red Carpet for Iron Metabolism (2017), tubuh manusia memproduksi sekitar 200 miliar sel darah merah setiap hari.

Untuk mendukung proses ini, tubuh membutuhkan lebih dari 2 × 10¹µ atom besi setiap detik. Hal ini setara dengan produksi 20 mL darah setiap hari, yang mengandung 6 gram hemoglobin dan 20 mg zat besi.

Angka-angka ini menunjukkan betapa pentingnya zat besi dalam menjaga keberlangsungan proses eritropoiesis.

Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup zat besi, proses pembentukan hemoglobin terganggu. Akibatnya, sel darah merah yang dihasilkan tidak mampu membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai anemia.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Patofisiologi Anemia Gizi?

Anemia akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, sulit berkonsentrasi, dan penurunan daya tahan tubuh.

Sehingga, zat besi adalah mineral esensial yang tidak hanya mendukung pembentukan sel darah merah, tetapi juga memastikan transportasi oksigen yang efisien ke seluruh tubuh.

Dengan perannya dalam pembentukan heme dan hemoglobin, zat besi menjadi salah satu elemen kunci dalam menjaga fungsi tubuh kita tetap optimal.

Untuk itu, pastikan tubuhmu mendapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanan seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan makanan lain yang kaya zat besi.

Dengan begitu, tubuhmu akan terus sehat, bertenaga, dan siap menjalani aktivitas sehari-hari tanpa hambatan. Ingat, di balik setiap napas yang kamu ambil, ada zat besi yang bekerja keras untuk menjaga hidupmu!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi