Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-ciri, dan Fungsinya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI
Kearifan lokal
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar istilah kearifan lokal? Istilah ini sering muncul dalam pembahasan budaya, lingkungan, dan kehidupan sosial masyarakat. 

Ciri kearifan lokal adalah kemampuannya bertahan, mengakomodasi, mengintegrasikan, mengendalikan, dan mengarahkan perkembangan budaya dalam menghadapi pengaruh luar. Mari kita pelajari lebih dalam!

Pengertian kearifan lokal

Secara umum, kearifan lokal adalah gagasan, nilai, atau kebijakan yang tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat berdasarkan pengalaman serta tradisi mereka dalam menghadapi berbagai tantangan.

Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku di dalam tata kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk melindungi sekaligus mengelola lingkungan hidup.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Munculnya Kearifan Lokal Tidak Datang secara Instan

Sementara itu, Ajip Rosidi Rosidi dalam buku Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda (2011),  menjelaskan bahwa istilah kearifan lokal berasal dari konsep local genius yang pertama kali diperkenalkan oleh Quaritch Wales (1948-1949).

Konsep ini mengacu pada kemampuan budaya setempat dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan pengaruh budaya asing tanpa kehilangan identitasnya.

Menurut Edi Santosa dalam Revitalisasi dan Eksplorasi Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Konteks Pembangunan Karakter Bangsa (2012), kearifan lokal mencerminkan gagasan-gagasan bijaksana yang diwariskan dari generasi ke generasi dan tertanam dalam budaya masyarakat.

Kearifan ini diekspresikan dalam bentuk kepercayaan, norma, tradisi, mitos, serta praktik sosial lainnya.

Rinitami Njatrijani dalam jurnal berjudul Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Kota Semarang (2018), kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

Baca juga: Contoh Kearifan Lokal

Secara etimologis, istilah kearifan lokal terdiri dari dua kata:

Ciri-ciri kearifan lokal

Menurut Edi Santosa, ciri-ciri kearifan lokal adalah:

1. Mampu bertahan terhadap pengaruh budaya luar

Kearifan lokal tetap eksis meskipun ada pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam masyarakat.

2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur budaya luar

Masyarakat dapat menyerap unsur budaya luar tanpa kehilangan identitas lokalnya.

3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli

Budaya luar dapat diadaptasi dan dikombinasikan dengan nilai-nilai lokal agar tetap selaras dengan tradisi yang ada.

4. Memiliki kemampuan untuk mengendalikan perubahan budaya

Kearifan lokal dapat berfungsi sebagai pengendali agar budaya tidak berubah secara drastis atau kehilangan akar tradisinya.

5. Dapat memberi arah dalam perkembangan budaya

Nilai-nilai dalam kearifan lokal dapat menjadi pedoman dalam membentuk perkembangan budaya yang berkelanjutan.

Baca juga: Pancasila Sebagai Pedoman Penyelenggaraan Bernegara

Fungsi kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat

Menurut Sartini dalam Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati (2004), kearifan lokal memiliki berbagai fungsi penting, antara lain:

  • Sebagai sarana konservasi dan pelestarian sumber daya alam

Contoh: Sistem pertanian Subak di Bali yang menjaga keseimbangan ekosistem dalam mengelola irigasi sawah.

  • Mengembangkan sumber daya manusia

Contoh: Upacara daur hidup seperti selamatan bayi (Tingkeban) atau tradisi sunatan yang menanamkan nilai-nilai sosial dan spiritual.

  • Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan

Contoh: Batik yang diwariskan turun-temurun sebagai warisan budaya sekaligus teknologi tekstil khas Indonesia.

  • Sebagai pedoman moral, petuah, kepercayaan, dan pantangan

Contoh: Larangan membuang sampah ke sungai dalam kepercayaan masyarakat adat agar lingkungan tetap bersih.

  • Memiliki makna sosial dalam kehidupan masyarakat

Contoh: Upacara adat seperti Ruwatan yang mempererat hubungan sosial antarwarga.

  • Berperan dalam pertanian dan ekonomi tradisional

Contoh: Sistem Tumpangsari dalam pertanian yang mengoptimalkan penggunaan lahan dan menjaga keseimbangan ekologi.

  • Menjaga etika dan moral dalam kehidupan sosial

Contoh: Ritual Ngaben di Bali sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan ajaran spiritual.

  • Memiliki makna politik dalam kehidupan bermasyarakat

Contoh: Tradisi musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan di desa, yang mencerminkan prinsip demokrasi lokal.

Baca juga: Apakah Kamu Mengetahui tentang Demokrasi?

Sehingga, kearifan lokal adalah aset berharga yang mencerminkan identitas, kebijaksanaan, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dalam suatu masyarakat.

Dengan memahami dan melestarikan kearifan lokal, kita tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga membangun masyarakat yang lebih harmonis, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Jadi, bagaimana dengan kearifan lokal di daerahmu? Sudahkah kamu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi