Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Relativitas Khusus, Konsep Waktu dan Ruang yang Relatif

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/Janeb13
Mengenal teori relativitas Albet Einstein.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Ketika kita membahas teori relativitas khusus, kita masuk ke dalam dunia pemahaman yang menakjubkan tentang bagaimana waktu, ruang, dan kecepatan berinteraksi satu sama lain.

Teori yang diperkenalkan oleh Albert Einstein ini tidak hanya mengubah cara kita melihat fisika, tetapi juga menggugah pemahaman kita tentang realitas. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang teori ini dan akibatnya yang menarik!

Apa itu teori relativitas khusus?

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, teori relativitas khusus menjelaskan bahwa kecepatan cahaya selalu konstan dan hukum fisika berlaku untuk semua pengamat, tidak peduli seberapa cepat mereka bergerak.

Seperti dalam kehidupan sehari-hari kita, di mana penilaian tentang kecantikan sering kali bersifat relatif, konsep waktu, panjang, dan massa dalam fisika juga bisa berbeda tergantung pada pengamatnya. Inilah yang menjadi inti dari teori relativitas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Teori Relativitas

Einstein mengungkapkan teori ini melalui dua postulat utama.

Postulat pertama: hukum fisika dalam semua kerangka acuan

Dilansir dari Physics LibreTexts, postulat pertama menjelaskan bahwa gerakan absolut tidak ada, dan hukum fisika tetap konsisten dalam semua kerangka inersia.

Ketika suatu benda bergerak mendekati kecepatan cahaya, waktu yang dirasakan oleh pengamat diam akan berbeda dengan pengamat yang bergerak.

Waktu akan terasa lebih lama bagi pengamat diam, sementara massa benda yang bergerak akan tampak lebih berat dan panjangnya akan mengalami kontraksi. Konsep ini dikenal dengan istilah kontraksi Lorentz.

Postulat kedua: kecepatan cahaya sebagai konstanta

Postulat kedua menyatakan bahwa kecepatan cahaya adalah konstanta yang tidak tergantung pada gerakan relatif sumber cahaya atau kecepatan pengamat.

Baca juga: 5 Cara Mengukur Kecepatan Cahaya

Dengan kata lain, baik pengamat yang bergerak maupun yang diam akan mengukur kecepatan cahaya yang sama, yaitu sekitar 300.000 km/detik.

Ini berarti, meskipun sebuah senter bergerak, cahaya yang dihasilkannya akan tetap melaju dengan kecepatan yang sama, terlepas dari gerakan senter itu sendiri.

Akibat teori relativitas khusus

Teori relativitas khusus menghasilkan beberapa akibat yang menarik:

Relativitas simultanitas

Simultanitas menjadi relatif, artinya dua pengamat mungkin melihat peristiwa yang sama tetapi tidak bertepatan dalam waktu.

Misalnya, seorang pengamat yang bergerak mungkin menyaksikan dua peristiwa terjadi secara bersamaan, sementara pengamat lain yang diam tidak melihatnya demikian.

Dilatasi waktu

Waktu tidaklah mutlak, pengamat yang bergerak dengan kecepatan mendekati cahaya akan merasakan waktu yang lebih lambat.

Sebagai contoh, seorang astronaut dalam roket yang bergerak cepat mungkin hanya mengalami satu jam, sementara astronaut di Bumi merasakan lima jam berlalu.

Baca juga: Konsekuensi Teori Relativitas Khusus

Kontraksi panjang

Dilansir dari The Physics Classroom, objek yang bergerak cepat akan terlihat lebih pendek dalam arah geraknya bagi pengamat yang diam.

Hal ini menggambarkan bahwa panjang sebuah benda tidak tetap dan bergantung pada kecepatan relatifnya.

Massa relativistik:

Massa juga bersifat relatif; saat suatu benda bergerak, massanya akan tampak lebih besar bagi pengamat yang diam.

Ekuivalensi massa-energi

Salah satu hasil paling terkenal dari teori ini adalah persamaan E=mc², yang menyatakan bahwa massa dan energi adalah dua bentuk dari hal yang sama.

Energi dapat diperoleh dari massa dan sebaliknya, tetapi persamaan ini sulit direalisasikan karena nilai c (kecepatan cahaya) yang sangat tinggi.

Sehingga, teori relativitas khusus oleh Albert Einstein menyatakan bahwa kecepatan cahaya konstan dan hukum fisika berlaku untuk semua pengamat, dengan konsekuensi bahwa waktu, panjang, dan massa bersifat relatif tergantung pada kecepatan pengamat.

Dengan memahami teori ini, kita bisa melihat dunia dengan cara yang lebih mendalam dan kaya akan makna, mengingatkan kita bahwa banyak hal dalam hidup ini memang bersifat relatif.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi