KOMPAS.com - Di balik pesona yang memikat dan kepercayaan diri yang tinggi, ada individu yang mampu memanipulasi dan mendominasi orang lain tanpa rasa bersalah.
Mereka sering kali tampak karismatik dan ambisius, tetapi di balik itu tersembunyi kegelapan yang dalam. Inilah yang disebut sebagai psikopat narsistik.
Psikopat narsistik adalah individu yang menunjukkan gabungan antara gangguan kepribadian narsistik (NPD) dan psikopat.
Baca juga: Bagaimana Cara menggunakan Psikologi Warna dalam Pemasaran?
Pengertian NPD (Narcisstic Personality Disorder)
Kepribadian narsistik merupakan salah satu gangguan kepribadian yang ditandai dengan rasa superioritas dan kebutuhan akan pengakuan dari orang lain. Melansir dari buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) (2013) yang disusun oleh American Psychiatric Association, individu dengan kepribadian narsistik cenderung merasa dirinya paling hebat.
Selain itu, mereka sering merasakan iri terhadap orang lain, memiliki fantasi berlebihan tentang kesuksesan dan keunggulannya, menginginkan kekaguman yang berlebihan, kurang memiliki empati, serta selalu berusaha mendapatkan perlakuan istimewa.
Faktor penyebab gangguan kepribadian narsistikDalam jurnal Fenomena Gangguan Kepribadian Antisosial dan Narsistik Terhadap Perilaku Narapidana (2025) karya Adinda Nur Oktafia Rosadi dan rekan-rekannya, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan gangguan kepribadian narsistik, di antaranya:
- Kurangnya empati dari orangtua
Kegagalan orang tua dalam memberikan empati kepada anak sejak usia dini dapat menyebabkan kesulitan dalam menemukan figur ideal yang dapat memenuhi kebutuhan emosionalnya.
- Pengabaian dan minimnya dukungan emosional
Ketidakpedulian orang tua, seperti tidak menghargai pencapaian anak dan sikap lalai dalam memberikan perhatian, dapat berkontribusi terhadap perkembangan sifat narsistik. Kombinasi antara pujian yang berlebihan dan sikap penolakan dari orang tua turut membentuk pola perilaku ini.
- Pengalaman traumatis di masa kecil
Pengalaman yang menyakitkan atau trauma pada masa kanak-kanak dianggap sebagai salah satu faktor utama yang dapat memicu gangguan kepribadian narsistik.
- Pola asuh yang terlalu memanjakan
Anak yang terbiasa dimanjakan secara berlebihan dan selalu mendapatkan semua keinginannya dapat mengembangkan pandangan yang tidak realistis tentang dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Psikologi Pesan: Pengertian dan Contohnya
Pengertian psikopat
Merangkum dari buku Hakikat Hidup Manusia Berdasarkan Sains (2023) karya Sutomo, psikopat sendiri merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri, di antaranya antisosial, tidak memiliki empati, dan memiliki tempramen yang sulit diprediksi.
Penyebab pasti psikopat tidak bisa diidentifikasi secara pasti. Gangguan ini timbul karena pengaruh genetik dan pengalaman traumatis masa kecil.
Ketidakharmonisan keluarga, umumnya menjadi penyebab utama timbulnya orang dengan pribadi psikopat. Ketidakharmonisan tersebut dapat berupa pelecehan dan penelantaran anak, orangtua yang kecanduan alkohol, atau perkelahian orangtua.
Baca juga: 10 Pengertian Psikologi Pendidikan Menurut Ahli
Ciri-ciri psikopat narsistik
Psikopat narsistik memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari gangguan kepribadian lainnya, di antaranya:
- Merasa diri paling hebat dan tidak bisa dikalahkan
Mereka memiliki rasa superioritas yang ekstrem. Tidak hanya percaya diri, tetapi meyakini bahwa mereka lebih unggul dari siapa pun. Mereka sering kali merendahkan orang lain untuk mempertahankan citra diri yang sempurna.
- Manipulatif dan eksploitasi tanpa rasa bersalah
Berbeda dengan narsisme biasa yang masih memiliki batasan moral, psikopat narsistik tidak peduli dengan perasaan atau hak orang lain. Mereka akan memanipulasi, berbohong, atau bahkan menghancurkan orang lain demi mencapai tujuannya.
- Kurangnya empati dan ketidamampuan merasakan emosi sejati
Mereka mungkin bisa berpura-pura peduli, tetapi sebenarnya tidak merasakan empati yang tulus. Jika seseorang menderita karena perbuatannya, mereka justru merasakan kepuasan atau tidak peduli sama sekali.
- Haus kekaguman, tetapi menyimpan kemarahan
Mereka sangat membutuhkan pujian dan pengakuan, tetapi ketika merasa tidak dihargai, mereka bisa menjadi sangat marah dan destruktif. Ini disebut narcissistic rage, yaitu kemarahan besar ketika egonya terluka.
- Tidak memiliki rasa takut atau penyesalan
Psikopat narsistik tidak takut akan konsekuensi. Mereka akan melakukan tindakan berisiko tinggi, seperti mengkhianati orang lain, melakukan korupsi, atau menyakiti pasangan emosionalnya, tanpa rasa bersalah.
- Pandai dalam bersandiwara
Mereka sering kali tampak ramah, cerdas, dan menawan, tetapi ini hanya topeng untuk menutupi niat jahat mereka. Mereka ahli dalam menipu, membangun citra, dan memanipulasi opini publik.
Baca juga: Mengenal Hubungan Psikologi dengan Ilmu Lain
Cara menghadapi psikopat narsistik
Berurusan dengan psikopat narsistik sangat sulit dan berisiko. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi diri:
- Kenali tanda-tandanya sejak awal.
- Tetapkan batasan yang jelas, jangan biarkan mereka mengendalikan atau memanipulasi.
- Jangan berharap mereka berubah.
- Cari dukungan dari orang lain, jangan menghadapi mereka sendirian, minta bantuan dari teman, keluarga, atau psikolog.
- Jika memungkinkan, menjauh dari mereka, jika mereka sudah terlalu berbahaya, menjauh adalah solusi terbaik.