Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urban Farming: Pengertian, Manfaat dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi urban farming
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat video para content creator yang berkebun di rumah mereka di tengah perkotaan? Mungkin mereka sedang melakukan urban farming, sebuah konsep pertanian yang kini semakin populer di kota-kota besar.

Tetapi, apa sih sebenarnya urban farming itu dan bagaimana praktik ini bisa memberikan manfaat bagi kehidupan kita? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Apa itu urban Farming?

Menurut National Agricultural Library, urban farming, atau pertanian perkotaan, adalah kegiatan yang melibatkan penanaman, pemrosesan, dan distribusi produk pertanian (baik itu makanan maupun non-makanan) di area perkotaan atau pinggiran kota.

Urban farming dapat memberikan banyak manfaat bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial masyarakat sekitar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Intensifikasi Pertanian: Pengertian dan Contohnya

Menurut European Forum on Urban Agriculture dalam A Typology of Urban Agriculture (2020), urban farming sering kali mencakup area yang cukup luas dan sebagian besar digunakan untuk produksi komersial.

Aktivitas ini tidak hanya terbatas pada pertanian untuk konsumsi pribadi, tetapi juga dapat mencakup berbagai produk yang dijual langsung kepada konsumen, restoran, atau gerai katering lainnya.

Selain itu, urban farming juga melibatkan banyak interaksi antara produsen dan konsumen.

Hal ini memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mengetahui dari mana makanan mereka berasal, bahkan ikut serta dalam proses penanaman melalui aktivitas yang ditawarkan oleh para petani.

Dilansir dari Unity Environmental University, urban farming juga memiliki sejarah panjang. Sejak zaman Mesopotamia kuno, masyarakat kota sudah mulai menyisihkan lahan untuk bercocok tanam.

Pada masa Perang Dunia II, kebun kemenangan yang ada di kota-kota menjadi simbol penting. Kini, di era modern, urban farming kembali populer karena dianggap sebagai solusi cerdas untuk tantangan keberlanjutan dan keadilan sosial.

Baca juga: Penyebab Perang Dunia I dan II, serta Dampaknya

Manfaat urban farming untuk lingkungan dan komunitas

Urban farming menawarkan beragam manfaat praktis yang bisa dirasakan oleh masyarakat kota. Berikut adalah manfaat urban farming sebagaimana dilansir dari Unity Environmental University, :

Penyediaan produk lokal

Salah satu keuntungan terbesar dari urban farming adalah penyediaan produk yang dibudidayakan secara lokal.

Mengingat betapa besar energi yang dibutuhkan untuk mengirimkan hasil bumi dari berbagai daerah, pertanian perkotaan bisa mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari transportasi.

Dengan mengandalkan produk yang dibudidayakan di kota itu sendiri, kita bisa menikmati makanan segar yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Parameter Kimia Kualitas Air Budidaya

Maksimalisasi penggunaan lahan

Banyak kota memiliki lahan terbatas untuk pertanian. Namun, pertanian vertikal (praktik menanam tanaman secara vertikal menggunakan rak atau struktur bertingkat) memberikan solusi bagi keterbatasan ruang ini.

Dengan cara ini, kita bisa memproduksi lebih banyak hasil pertanian dalam area yang lebih kecil.

Pemanfaatan ruang terbengkalai

Salah satu keuntungan lainnya adalah pemanfaatan ruang kosong atau terbengkalai di perkotaan.

Misalnya, gudang-gudang yang tidak terpakai bisa diubah menjadi ruang pertanian yang produktif.

Ini tidak hanya membantu menghidupkan kembali area tersebut, tetapi juga memberikan manfaat bagi warga kota dan perencana kota dalam pembangunan yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Apa Itu Komunikasi Pertanian?

Meningkatkan kebanggaan komunitas

Kebun komunitas yang dikelola oleh warga atau organisasi nirlaba memiliki potensi besar untuk mempererat hubungan antarwarga.

Dengan saling bekerja sama untuk menanam dan merawat kebun, mereka bisa mengurangi kehancuran lingkungan perkotaan yang diakibatkan oleh lahan kosong, sekaligus membangun kebanggaan terhadap tempat tinggal mereka.

Jenis-jenis urban farming yang bisa kamu coba

Urban farming dapat diterapkan dalam berbagai cara, tergantung pada konteks lokal dan jenis produk yang ingin ditanam. Berikut ini adalah beberapa jenis urban farming yang semakin populer di perkotaan:

  • Hidroponik: berkebun tanpa tanah, menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi untuk tanaman.
  • Vertikultur: menenam tanaman secara vertikal dengan menggunakan rak atau struktur bertingkat, cocok untuk lahan terbatas.
  • Aquaponik: sistem yang menggabungkan pertanian dan akuakultur, di mana air yang digunakan untuk memelihara ikan juga digunakan untuk menyirami tanaman.
  • Berkebun di pekarangan rumah: menanam sayuran, buah, atau rempah di halaman rumah sendiri, ideal untuk keluarga yang memiliki sedikit ruang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi