Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Aktivitas Matahari sebagai Pusat Tata Surya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/AlexLMX
Planet gas di Tata Surya.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Kamu pasti sudah mengetahui bahwa matahari adalah pusat tata surya kita, tetapi tahukah kamu bagaimana tepatnya aktivitas matahari menjaga keseimbangan dan keberlangsungan hidup di Bumi?

Aktivitas matahari sebagai pusat tata surya adalah menjaga stabilitas orbit planet, menyediakan energi vital bagi kehidupan di Bumi, dan melindungi kita dari radiasi.

Berikut penjelasan lebih mendalam tentang peran matahari sebagai pusat tata surya!

Menjaga planet dan benda langit tetap mengorbit

Matahari adalah objek terbesar di tata surya kita, dengan diameter sekitar 1,4 juta kilometer, atau 865.000 mil (ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan planet-planet di sekitarnya).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gravitasi matahari yang sangat besar menjadi kekuatan utama yang menjaga tata surya tetap utuh. Semua planet, asteroid, dan objek langit lainnya tetap berada di orbitnya berkat gaya gravitasi ini.

Baca juga: Pengertian dan Gambar Lapisan-lapisan Matahari

Menurut NASA Science, gravitasi matahari memastikan bahwa planet-planet tidak terlepas ke luar angkasa dan tetap mengelilinginya dengan stabil.

Tanpa gravitasi matahari, tata surya kita akan hancur, dan planet-planet akan terlempar ke ruang angkasa tanpa arah.

matahari sendiri terletak di galaksi Bima Sakti, pada lengan spiral yang dikenal sebagai Orion Spur, yang memanjang keluar dari lengan Sagitarius.

Matahari mengorbit pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan rata-rata 720.000 kilometer per jam (450.000 mil per jam). Meskipun sangat cepat, matahari membutuhkan waktu sekitar 230 juta tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi pusat galaksi.

Selain itu, matahari juga berputar pada porosnya saat bergerak mengelilingi galaksi.

Menariknya, matahari tidak berputar seragam di seluruh bagian. Bagian ekuatornya berputar sekali setiap 25 hari Bumi, sementara bagian kutubnya memerlukan waktu sekitar 36 hari Bumi untuk sekali putaran.

Baca juga: Mengapa Orbit Planet Berbentuk Elips?

Hal ini terjadi karena matahari terdiri dari gas yang tidak padat, sehingga bagian-bagian yang berbeda berputar dengan kecepatan yang berbeda pula.

Matahari menyediakan energi bagi kehidupan di bumi

Tanpa energi dari matahari, kehidupan di Bumi tidak akan mungkin terjadi. matahari memancarkan cahaya dan panas yang memungkinkan tumbuhan tumbuh subur dan menyediakan makanan dan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh hewan dan manusia.

Energi yang diberikan oleh matahari adalah kunci utama bagi kehidupan yang kita kenal saat ini.

Menurut National Geographic, matahari menyediakan panas yang sangat penting untuk kehidupan di Bumi.

Jika tidak ada energi dari matahari, Bumi akan membeku, dan tidak akan ada angin, arus laut, atau awan yang mengangkut air (sebuah keadaan yang akan menghentikan seluruh proses kehidupan di planet ini).

Baca juga: 5 Manfaat dari Energi Matahari untuk Manusia

Selama lebih dari lima miliar tahun, energi dari matahari telah memungkinkan Bumi menjadi tempat yang mendukung kehidupan.

Bahkan meskipun manusia belum ada sejak awal keberadaan matahari, manusia sudah mulai memanfaatkan energi matahari dalam berbagai cara sepanjang sejarah.

Menurut NASA, sekitar 342 watt energi matahari jatuh pada setiap meter persegi Bumi setiap tahun. Itu adalah jumlah energi yang sangat besar. Totalnya mencapai sekitar 44 kuadriliun watt (4,4 x 10¹⁶ watt).

Sebagai perbandingan, sebuah pembangkit listrik besar hanya mampu menghasilkan sekitar 1 milyar watt. Dengan kata lain, dibutuhkan 44 juta pembangkit listrik untuk menghasilkan jumlah energi yang setara dengan yang dihasilkan matahari.

Melindungi kehidupan di bumi dari ancaman luar angkasa

Selain memberikan cahaya dan panas, matahari juga memiliki peran penting dalam melindungi kehidupan di Bumi melalui fenomena yang dikenal dengan sebutan angin matahari.

wPermukaan matahari memang sangat panas, dengan suhu mencapai 6.000 derajat Fahrenheit, tetapi atmosfernya yang disebut korona lebih dari seribu kali lebih panas. Korona ini sangat aktif, memancarkan semburan panas dan partikel ke seluruh tata surya.

Baca juga: Apa itu Badai Matahari? 

Korona yang sangat panas ini menyebabkan partikel-partikel, terutama proton dan elektron, terlempar ke luar angkasa dengan kecepatan luar biasa. Kecepatannya mencapai sekitar satu juta mil per jam!

Aliran partikel ini dikenal sebagai angin matahari, yang secara konstan bergerak melintasi tata surya dan berdampak besar bagi kehidupan di Bumi.

Menurut UC Chicago News, angin matahari ini memiliki dua peran penting: pertama, ia melindungi kita dari radiasi berbahaya dari luar angkasa, termasuk sinar kosmik yang bisa merusak DNA dan mengancam kehidupan di Bumi.

Namun, meskipun angin matahari melindungi kita, ia juga dapat mempengaruhi teknologi modern kita. Angin matahari dapat mengganggu komunikasi satelit dan sistem navigasi, yang sangat bergantung pada teknologi luar angkasa.

Dengan demikian, angin matahari bertindak sebagai perisai pelindung Bumi dari ancaman luar angkasa, tetapi juga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi satelit.

Baca juga: Peran Matahari dalam Pembentukan Tanah

Sehingga, matahari lebih dari sekadar sumber cahaya dan kehangatan.

Sebagai pusat tata surya, ia memainkan peran yang sangat besar dalam menjaga stabilitas orbit planet, menyediakan energi yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi, dan melindungi kita dari ancaman luar angkasa melalui angin matahari.

Tanpa matahari, Bumi akan menjadi tempat yang sangat berbeda, bahkan tidak mungkin dihuni oleh kehidupan seperti yang kita kenal sekarang.

Keberadaan matahari memberikan kita tidak hanya energi dan cahaya, tetapi juga perlindungan, yang memungkinkan kehidupan di planet ini bertahan dan berkembang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: NASA, National Geographic, NASA Science, UC Chicago News
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi