KOMPAS.com - Australia dikenal dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, terutama spesies hewan berkantung, seperti kanguru, wombat, koala, dan walabi. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa banyak hewan di benua Australia yang memiliki kantung?
Australia memiliki banyak hewan berkantung karena benua ini dihuni oleh marsupial yang berevolusi secara independen setelah bermigrasi dari Amerika Utara melalui Antartika.
Untuk lebih memahaminya, yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!
Australia dihuni banyak hewan marsupial
Australia dihuni oleh banyak hewan berkantung atau marsupial. Marsupial adalah kelompok mamalia yang unik karena melahirkan bayi yang masih sangat muda.
Saat lahir, bayi marsupial belum berkembang sempurna dan memerlukan tempat yang aman untuk melanjutkan perkembangannya.
Baca juga: Marsupial: Kelompok Mamalia Berkantung
Di sinilah peran kantung sangat vital. Bayi yang baru lahir akan melanjutkan proses tumbuh kembangnya di dalam kantung induk sampai cukup besar dan mandiri.
Dilansir dari Live Science, saat ini sekitar 250 spesies marsupial hidup di Australia, sementara di Amerika Selatan ada sekitar 120 spesies, dan hanya satu spesies marsupial di Amerika Utara, yaitu opossum Virginia.
Meskipun begitu, marsupial sebenarnya bukan berasal dari Australia. Mereka adalah "imigran" yang awalnya berasal dari Amerika Utara.
Sejarah kedatangan marsupial dari Amerika Utara ke Australia
Fosil arsupial tertua yang ditemukan berasal dari Amerika Utara. Hewan purba ini berevolusi di benua tersebut selama periode Cretaceous, lebih dari 125 juta tahun yang lalu, setelah terpisah dari mamalia berplasenta.
Pada masa itu, benua Laurasia (yang mencakup Amerika Utara, Eropa, dan Asia) menjadi tempat tinggal sekitar 15 hingga 20 spesies marsupial yang kini telah punah.
Namun, sekitar 100 juta tahun lalu, marsupial mulai bermigrasi ke benua lain.
Baca juga: Perbandingan Luas Benua Asia dengan Benua Amerika
Dilansir dari The Natural History Collection University of Edinburgh, salah satu rute migrasi mereka melintasi Antartika yang pada saat itu masih terhubung dengan Australia.
Ketika Australia terpisah dan bergerak ke utara, daratan ini menjadi lebih terisolasi. Inilah yang memicu evolusi spesies-spesies marsupial secara independen di Australia.
Keunikan Australia sebagai sebuah pulau benua yang terisolasi memungkinkan evolusi yang sangat berbeda dibandingkan dengan benua lainnya.
Proses isolasi geografis yang berlangsung selama jutaan tahun memberi kesempatan bagi marsupial untuk berkembang dengan cara yang berbeda dari mamalia lainnya di dunia.
Hewan-hewan berkantung ini menyesuaikan diri dengan lingkungan Australia yang khas, menghasilkan berbagai spesies yang dapat bertahan hidup dengan cara yang sangat unik.
Baca juga: Siapa Penduduk Asli Australia?
Fungsi kantung pada marsupial
Kantung pada marsupial memiliki fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies-spesies ini.
Sebagai contoh, kanguru betina memiliki dua rahim, di mana janinnya berkembang di dalam salah satu rahim tersebut.
Namun, bayi kanguru lahir setelah hanya satu bulan kehamilan dan dalam kondisi yang sangat tidak berkembang. tanpa bulu, mata tertutup, dan kaki belakang yang belum berkembang.
Bayi kanguru yang baru lahir kemudian merangkak keluar dari rahim dan memanjat menuju kantung induknya, tempat di mana ia akan menempel pada puting susu dan terus berkembang.
Baca juga: Tidak Hanya Australia, Indonesia Juga Punya Kanguru
Pada tahap ini, kantung menjadi tempat yang aman bagi bayi kanguru untuk tumbuh hingga cukup kuat untuk keluar dan menjelajahi dunia luar.
Dilansir dari Cool Green Science, proses ini berlangsung selama sekitar 6 bulan.
Setelah bayi kanguru siap untuk hidup mandiri, sekitar usia 8 bulan, ia akan meninggalkan kantung untuk pertama kalinya, meskipun tetap tetap bergantung pada susu induk hingga mencapai usia 12 bulan.
Variasi kantung pada marsupial
Tidak semua kantung marsupial itu sama, lho! Setiap spesies memiliki adaptasi yang berbeda sesuai dengan kebiasaan hidup mereka.
Sebagai contoh, wombat dan tikus tanah marsupial, yang merupakan penggali, memiliki kantung yang menghadap ke belakang. Ini mencegah tanah masuk ke dalam kantung saat mereka menggali lubang.
Sementara itu, koala memiliki kantung yang terbuka ke samping dan mengeluarkan senyawa antimikroba untuk menjaga kantung tetap bersih selama musim kawin.
Pada spesies lain seperti setan Tasmania dan quoll, kantung mereka juga menghadap ke belakang, dan mereka memiliki puting susu yang lebih sedikit dibandingkan dengan kanguru.
Hal ini membuat hanya beberapa anak pertama yang berhasil mencapai kantung dan bertahan hidup.
Selain itu, ada pula phascogales, yang mengembangkan lipatan kulit semu di sekitar puting susu mereka selama masa reproduksi, mirip dengan kantung meskipun tidak sepenuhnya berfungsi sebagai kantung seperti pada kanguru atau koala.
Baca juga: Fakta tentang Kantong Kanguru
Sehingga, Australia dihuni banyak hewan marsupial yang memiliki kantung yang berkembang melalui evolusi terisolasi setelah bermigrasi dari Amerika Utara sekitar 100 juta tahun lalu.
Kantung pada marsupial bukan hanya sekadar ciri fisik yang menarik, tetapi juga hasil dari jutaan tahun evolusi yang terjadi di Australia yang terisolasi.
Keberadaan kantung ini menjadi simbol dari ketahanan dan keunikan spesies-spesies tersebut, yang terus berkembang hingga kini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.