KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar tentang berita bencana alam yang menimpa Indonesia, seperti gempa bumi, tsunami, atau bahkan banjir besar?
Mungkin juga sering mendengar tentang para petugas dan relawan yang terjun langsung membantu korban bencana.
Nah, tahukah kamu bahwa di Indonesia, penanggulangan bencana dilakukan melalui tiga tahapan penting yang dirancang untuk meminimalkan dampak bencana? Inilah yang disebut dengan tahapan penanggulangan bencana.
Yuk, kita simak bersama bagaimana tahapan ini bekerja untuk melindungi masyarakat Indonesia!
Baca juga: Pengertian dan Fase Bencana
Tahap prabencana
Tahap pertama dalam penanggulangan bencana adalah prabencana, yang merupakan fase sebelum bencana terjadi. Tahap ini sangat penting karena fokus utama di sini adalah pencegahan dan mitigasi.
Pada tahap ini, kita tidak hanya menunggu bencana datang, tetapi melakukan berbagai persiapan untuk mengurangi potensi dampak yang bisa ditimbulkan jika bencana benar-benar terjadi.
Menurut Hendri Saparini dalam Analisa atas mekanisme Pengelolaan Bencana dan Dana Bencana di Indonesia (2013), tahap prabencana mencakup kegiatan yang dilakukan dalam dua situasi:
- Saat bencana belum terjadi, tetapi potensi bencana sangat mungkin terjadi di masa depan.
- Saat sudah ada tanda-tanda bencana yang akan datang, misalnya peringatan dini tentang gempa bumi, hujan lebat, atau letusan gunung berapi.
Di tahap prabencana, berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Keduanya bekerja sama untuk melakukan upaya-upaya mitigasi, seperti membangun infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana, melakukan edukasi tentang keselamatan, dan mempersiapkan peralatan darurat yang bisa digunakan kapan saja.
Baca juga: Peristiwa Alam yang Termasuk Bencana Alam
Dengan persiapan yang matang, kita bisa mengurangi risiko kerusakan yang lebih besar ketika bencana benar-benar datang.
Tahap keadaan darurat
Tahap kedua adalah keadaan darurat, yang terjadi ketika bencana sudah terjadi dan menimbulkan dampak langsung pada masyarakat.
Dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, ada tahap ini, ada dua jenis kegiatan utama, yaitu tanggap darurat (response) dan bantuan darurat (relief).
Begitu bencana terjadi, langkah pertama yang dilakukan adalah penyelamatan korban dan evakuasi warga dari lokasi yang terdampak bencana.
Baca juga: Pengertian Gempa Susulan dan Mitigasi Bencana
Tim relawan dan petugas penyelamat bekerja dengan sigap untuk memastikan bahwa setiap orang yang membutuhkan bantuan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Tanggap darurat ini juga mencakup kegiatan penting lainnya, seperti:
- Penilaian kerusakan dan sumber daya yang tersedia.
- Pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, dan tempat tinggal sementara.
- Perlindungan terhadap kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia.
- Semua upaya ini dilakukan untuk meminimalkan korban dan mengurangi kerusakan lebih lanjut.
Setelah langkah tanggap darurat, tahap bantuan darurat dimulai. Di sini, bantuan berupa pangan, pakaian, tempat tinggal sementara, dan fasilitas kesehatan disalurkan kepada korban.
Ini adalah upaya awal untuk memastikan bahwa para korban mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup setelah bencana.
Tahap pascabencana
Menurut Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi dalam Modul Manajemen Penanggulangan bencana (2017), setelah bencana berlalu, kita memasuki tahap pascabencana.
Pemulihan pascabencana bertujuan untuk memulihkan kondisi masyarakat dan lingkungan yang terdampak.
Tahap ini bukan hanya tentang membersihkan puing-puing, tetapi lebih kepada rehabilitasi dan rekonstruksi.
Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Bencana Alam
RehabilitasiLangkah pertama pascabencana adalah rehabilitasi, yaitu memperbaiki segala aspek pelayanan publik yang rusak, seperti rumah sakit, sekolah, dan sarana umum lainnya.
Tujuannya adalah mengembalikan fungsi normal kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti memulihkan layanan pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
RekonstruksiTahap selanjutnya adalah rekonstruksi, yaitu membangun kembali infrastruktur yang hancur, serta memperbaiki ekonomi dan kehidupan sosial yang terpuruk akibat bencana.
Rekonstruksi bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomian, memperkuat sistem pemerintahan, dan memperbaiki hubungan sosial masyarakat di wilayah yang terdampak bencana.
Pada tahap ini, kerjasama antar instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan pemulihan yang berkelanjutan.
Baca juga: Mitigasi Bencana: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Contohnya
Penanggulangan bencana yang terencana dan terstruktur dengan baik akan membantu Indonesia mengurangi risiko dan dampak dari bencana alam maupun non-alam.
Dengan pengelolaan yang proaktif, kita bisa mempersiapkan diri sejak tahap prabencana, merespons dengan cepat saat terjadi keadaan darurat, dan pulih secara menyeluruh di tahap pascabencana.
Jadi, sudahkah kita semua siap untuk menghadapi bencana? Mari berperan aktif dalam setiap tahapan penanggulangan bencana ini, mulai dari persiapan diri, meningkatkan kewaspadaan, hingga berpartisipasi dalam pemulihan pascabencana.
Bersama-sama, kita bisa membuat Indonesia lebih aman dan tangguh menghadapi bencana!
Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membantu kita semua lebih memahami pentingnya penanggulangan bencana di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.