Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Gejala Pneumonia, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi pneumonia.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Penyakit pneumonia sering terdengar sebagai penyakit yang berbahaya dan dapat menyerang siapapun.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, WHO mengatakan pada tahun 2019 kematian yang diakibatkan pneumonia pada anak usia di bawah lima tahun (balita) sebanyak 740.180 kasus.

Meski termasuk penyakit yang wajib diwaspadai, namun banyak yang belum mengetahui apa pengertian pneumonia, apa penyebabnya, dan gejalanya. Yuk simak penjelasannya!

Baca juga: Bolehkan Sakit Maag Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya...

Pengertian dan penyebab pneumonia

Pneumonia adalah peradangan paru-paru akibat infeksi akut di saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika keadaan sehat, kantung kecil pada paru-paru akan terisi oleh udara, namun saat menderita pneumonia, kantung tersebut akan dipenuhi cairan dan nanah.

Hal inilah yang menyebabkan seseorang menjadi sulit bernapas hingga dada terasa nyeri. Pada lingkungan sehari-hari, salah satu penyebab pneumonia dari paparan asap rokok.

Selain rokok, penyebab pneumonia lainnya yaitu jantung kronis, hingga diabetes melitus.

Baca juga: Bolehkah Ibu Menyusui Boleh Minum Minuman Berpermanis Buatan? Ini Kata Dokter...

Gejala pneumonia

Ada sejumlah gejala pneumonia yang cukup mirip dengan sakit biasa. Maka ada baiknya diperhatikan lebih awal. Berikut gejala-gejala pneumonia:

Seseorang yang menderita pneumonia akan merasakan demam tinggi di atas 39 derajat disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil.

Batuk yang dialami yaitu tidak berdahak atau berdahak namun dengan cairan yang mengandung nanah kekuningan.

Kondisi nyeri dada akan memburuk saat bernafas atau batuk dan mengalami napas yang cenderung pendek-pendek.

Dilansir dari Healthline, sesak napas terjadi saat penderita melakukan aktivitas normal atau bahkan sedang istirahat.

Baca juga: Jahe Disebut dalam Al-Quran, Apa Manfaat Rempah Ini? Ini 11 Daftarnya...

Gejala pneumonia lainnya yaitu mudah lelah dan lemas, ini juga terjadi karena seringnya mual, muntah, dan diare, maka kondisi cairan tubuh berkurang. Pada bagian otot dan sendi juga akan merasakan nyeri.

Kondisi denyut nadi akan melemah dan bisa mencapai 100 kali per menit. Jika mengalami ini, ada baiknya segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Apabila seseorang mengalami gejala-gejala di atas, maka diagnosis awal yang akan dilakukan dokter meliputi rontgen dada, pemeriksaan darah, denyut nadi, serta tes dahak.

Baca juga: Kenali 6 Manfaat Buah Kurma yang Disebutkan dalam Al Quran

Mencegah pneumonia

Masyarakat umum dapat melakukan berbagi bentuk pencegahan pneumonia yang dimulai dari diri sendiri, seperti:

  • Vaksin

Jenis vaksin yang bisa didapatkan untuk mencegah pneumonia, yaitu pneumokokus dan vaksin influenza.

  • Hindari kontak dengan orang sakit

Apabila memungkinkan, sebaiknya hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, terutama pada penderita infeksi saluran pernapasan.

Baca juga: Ketahui Penyebab Sakit Kepala Saat Puasa

  • Cuci tangan

Ini adalah langkah kecil yang sering dilewatkan namun memiliki peran yang penting untuk mencegah penyebaran kuman, termasuk penyebab pneumonia.

  • Mulai hidup sehat

Yaitu dengan tetap berolahraga minimal 30 menit per hari, mengatur pola makan dan pola tidur yang seimbang, serta berhenti merokok.

Pneumonia bisa menyerang siapapun mulai dari anak hingga dewasa. Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti abses paru hingga sepsis.

Baca juga: Mengapa Kasus Kanker Paru Meningkat pada Bukan Perokok?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi