KOMPAS.com - Di era yang semakin rentan terhadap kerusakan lingkungan, kita perlu melakukan tindakan nyata agar planet ini tetap lestari untuk generasi mendatang dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
Tahukah kamu prinsip-prinsip apa saja yang harus diterapkan dalam bidang gaya hidup berkelanjutan?
Gaya hidup berkelanjutan mencakup prinsip-prinsip seperti mengurangi sampah, menggunakan energi efisien dan terbarukan, memilih makanan ramah lingkungan, serta memilih produk dan kebiasaan yang mendukung kelestarian alam.
Untuk lebih memahaminya, yuk kita simak penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Apa itu Gaya Hidup Berkelanjutan? Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Gaya hidup berkelanjutan bukan hanya tentang mengurangi jejak ekologis kita, tetapi juga melibatkan kesadaran dalam setiap aspek kehidupan kita.
Jadi, sebelum kita mendalami prinsip-prinsip gaya hidup berkelanjutan, mari kita pahami terlebih dahulu pengertiannya.
Apa itu gaya hidup berkelanjutan?
Dilansir dari UN Environment Programme, gaya hidup berkelanjutan adalah cara hidup yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, polusi, dan emisi CO2.
Hal ini juga mencakup pilihan yang mendukung pembangunan sosial ekonomi yang adil serta meningkatkan kualitas hidup.
Dengan jumlah populasi yang diperkirakan akan mencapai 10 miliar orang pada tahun 2050, kita harus memikirkan bagaimana gaya hidup kita memengaruhi bumi, karena setiap keputusan yang kita buat berdampak pada masa depan planet ini.
Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Gaya Hidup Seseorang
Prinsip gaya hidup berkelanjutan
Lalu bagaimana cara kita untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Untuk menerapkannya, kita harus mengikuti prinsip gaya hidup berkelanjutan sebegai berikut:
- Reduce, reuse, dan recycle
- Hemat energi
- Pola makan berkelanjutan
- Membuat Kompos dari Sampah Organik
- Menggunakan energi alternatif
- Hidup lebih sederhana
Berikut adalah penjelasan lengkapnya!
Reduce, Reuse, RecyclePrinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan.
Reduce atau mengurangi konsumsi barang sekali pakai, seperti kantong plastik, adalah langkah pertama yang bisa kita ambil. Sebagai contoh, daripada menggunakan kantong plastik sekali pakai, kita bisa menggunakan tas belanja yang dapat dipakai berulang kali.
Reusing atau menggunakan kembali barang bekas juga mengurangi volume sampah. Misalnya, kamu bisa menggunakan botol plastik bekas sebagai tempat menyimpan cairan pembersih atau menyiram tanaman.
Baca juga: Mengenal Reduce, Reuse, Recycle, dan Manfaatnya
Selain itu, recycling atau mendaur ulang barang bekas, seperti kertas, plastik, dan logam, tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menghemat sumber daya alam.
Dilansir dari Stanford Land, Buildings & Real Estate, proses pembuatan kaleng aluminium dari bahan daur ulang menggunakan 95% energi lebih sedikit daripada pembuatan kaleng dari bahan mentah bauksit.
Hal ini tidak hanya menghemat energi, tetapi juga mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh proses ekstraksi bahan alam.
Menghemat energi dan beralih ke energi terbarukanSumber energi fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam tidak hanya terbatas, tetapi juga merusak lingkungan dengan emisi CO2 yang tinggi.
Dilansir dari The Millennium Alliance for Humanity & the Biosphere, diperkirakan bahwa minyak bumi akan habis pada tahun 2052 dan gas alam pada tahun 2060.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendukung perkembangan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya dan angin.
Baca juga: Kapan Bahan Bakar Minyak Habis?
Sebagai langkah konkret dalam menghemat energi, kita dapat melakukan beberapa tindakan kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti mematikan lampu saat tidak digunakan, mencabut charger ponsel dari stopkontak, atau memilih produk yang menggunakan energi terbarukan.
Menghemat energi tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga mengurangi biaya yang dikeluarkan.
Menerapkan pola makan berkelanjutanApa yang kita makan sangat memengaruhi planet ini. Produksi pangan berkontribusi besar terhadap kerusakan alam, deforestasi, dan emisi gas rumah kaca.
Mengurangi konsumsi produk hewani, yang membutuhkan banyak sumber daya alam dan menghasilkan emisi gas rumah kaca, bisa menjadi langkah awal. Selain itu, kita dapat memilih pola makan berbasis tanaman yang lebih ramah lingkungan.
World Wildlife Fund menyarankan untuk memperbanyak konsumsi tanaman dan mengurangi konsumsi daging, serta memilih makanan laut yang diproduksi secara berkelanjutan.
Sampai saat ini, sekitar 94% stok ikan di dunia ditangkap secara berlebihan atau tidak berkelanjutan.
Oleh karena itu, memilih ikan yang ditangkap dengan cara yang bertanggung jawab sangat penting untuk menjaga kelestarian ekosistem laut.
Baca juga: 4 Bentuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Memilih produk ramah lingkunganPrinsip gaya hidup berkelanjutan selanjutnya adalah memilih produk ramah lingkungan. Produk ramah lingkungan adalah barang-barang yang diproduksi dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.
Produk-produk ini menggunakan bahan baku yang terbarukan, proses produksi yang rendah emisi, dan menghindari pemborosan sumber daya alam.
Contoh produk ramah lingkungan termasuk tas belanja yang dapat digunakan kembali, botol dari bahan daur ulang, dan peralatan makan berbahan dasar alami.
Menggunakan produk ramah lingkungan membantu mengurangi sampah dan emisi yang dihasilkan oleh produk-produk sekali pakai.
Selain itu, memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan, seperti kemasan kertas atau bambu, juga mengurangi penggunaan plastik yang mencemari alam.
Baca juga: Teknologi Ramah Lingkungan: Pengertian dan Contohnya
Membuat kompos dari sampah organikMenurut data dari U.S. Environmental Protection Agency, sekitar 30% sampah rumah tangga berasal dari sisa makanan dan limbah halaman. Salah satu cara efektif untuk mengurangi sampah ini dan menerapkan gaya hidup berkelanjutan adalah dengan membuat kompos.
Kompos adalah bahan organik yang terurai dan dapat digunakan untuk memperkaya tanah. Membuat kompos di rumah mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Menggunakan energi alternatifPrinsip gaya hidup berkelanjutan selanjutnya adalah menggunakan energi alternatif. Energi alternatif, seperti energi surya, angin, dan hidro, merupakan solusi jangka panjang untuk menggantikan energi fosil yang semakin menipis.
Pembakaran energi fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang merusak atmosfer Bumi. Sebaliknya, energi alternatif bersifat ramah lingkungan dan tidak mengemisikan polutan berbahaya.
Energi yang berasal dari angin atau matahari bahkan tidak memerlukan air, yang menjadikannya lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam.
Baca juga: 6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif
Hidup lebih sederhanaPrinsip gaya hidup berkelanjutan yang terakhir adalah hidup dengan lebih sederhana. Gaya hidup sederhana dapat membantu kita mengurangi konsumsi berlebihan dan lebih fokus pada apa yang benar-benar penting.
Dengan mengurangi barang-barang yang tidak terpakai, menghindari pembelian impulsif, dan lebih memilih pengalaman daripada barang-barang material, kita dapat mengurangi dampak ekologis kita.
Mengadopsi gaya hidup sederhana juga memberi ruang untuk menikmati hal-hal kecil dalam hidup dan meningkatkan kesadaran kita terhadap keberlanjutan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik untuk bumi.
Ingat, setiap langkah kecil yang kita ambil memiliki dampak yang besar, dan kita semua memiliki peran dalam menjaga keberlanjutan planet ini.
Jadi, apa yang kamu tunggu? Mulailah menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dari sekarang!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.