Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Kepala Saat Puasa: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi sakit kepala saat puasa
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Saat bulan Ramadan tiba, umat Muslim di seluruh dunia mulai menjalankan ibadah puasa. Selain sebagai bentuk ibadah spiritual, puasa juga memiliki banyak manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh.

Namun, beberapa orang sering mengalami masalah kesehatan ringan yang mengganggu selama menjalankan puasa, salah satunya adalah sakit kepala saat puasa.

Sakit kepala saat puasa disebabkan oleh faktor-faktor seperti gula darah rendah, dehidrasi, penghentian konsumsi kafein, dan stres. 

Berikut adalah penjelasan secara rinci mengapa sakit kepala bisa terjadi saat puasa, serta bagaimana cara menghindarinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Puasa bagi Kesehatan Tubuh juga Mental

Apa itu sakit kepala saat puasa?

Dilansir dari Verywell Health, sakit kepala saat puasa adalah jenis sakit kepala yang muncul setelah tubuh tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman selama 8 jam atau lebih, seperti yang terjadi selama berpuasa.

Sakit kepala jenis ini biasanya memiliki intensitas ringan hingga sedang, tidak berdenyut.

Sakit kepala saat puasa bisa terasa di seluruh kepala (disebut sakit kepala difus), atau terkadang nyeri bisa terlokalisasi di sekitar dahi.

Pada beberapa orang, sakit kepala ini lebih sering terjadi di awal bulan Ramadan, ketika tubuh masih beradaptasi dengan pola makan yang baru dan berkurangnya asupan cairan.

Sakit kepala saat puasa umumnya meningkat seiring dengan durasi puasa. Makin lama kamu berpuasa tanpa makan atau minum, maka makin besar kemungkinan sakit kepala akan muncul.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang biasanya sering mengalami sakit kepala lebih rentan mengalami kondisi ini saat berpuasa dibandingkan dengan mereka yang tidak biasa sakit kepala.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Sedang Puasa?

Penyebab sakit kepala saat puasa

Ada 4 faktor yang dapat menyebabkan sakit kepala saat puasa seperti hipoglikemia, dehidrasi, penghentian konsumsi kafein, dan stres. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing faktor penyebab:

1. Hipoglikemia (gula darah rendah)

Salah satu penyebab utama dari sakit kepala saat puasa adalah hipoglikemia atau kadar gula darah yang rendah.

Ketika kita berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan karbohidrat, yang merupakan sumber utama energi bagi tubuh. Akibatnya, kadar gula darah cenderung menurun, dan ini bisa menyebabkan sakit kepala.

Menurut Salim Ilyas MA, dkk dalam Fasting Headache, a Cross-Sectional Study (2015), mengungkapkan bahwa bagi sebagian orang dengan susunan genetik tertentu, perubahan kecil pada kadar gula darah yang bisa menyebabkan mereka sakit kepala.

Hal ini dapat memengaruhi reseptor nyeri di otak, yang menyebabkan timbulnya sakit kepala.

Meskipun begitu, menariknya adalah sakit kepala saat puasa masih bisa terjadi meskipun kadar gula darah dalam tubuh berada dalam keadaan normal.

Baca juga: Mengapa Gula Termasuk Senyawa Organik?

2. Dehidrasi

Selain gula darah yang rendah, dehidrasi juga merupakan penyebab utama dari sakit kepala saat puasa.

Ketika berpuasa, kita tidak bisa minum cairan selama hampir 12 jam. Jika asupan cairan tidak mencukupi, tubuh bisa mengalami dehidrasi, yang memengaruhi fungsi otak dan dapat memicu timbulnya sakit kepala.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala yang terasa di seluruh kepala atau lebih terlokalisasi di bagian depan atau belakang kepala.

Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap sakit kepala yang berhubungan dengan dehidrasi dibandingkan dengan yang lain.

Meskipun alasan pasti mengapa dehidrasi menyebabkan sakit kepala belum sepenuhnya dipahami, ada dugaan bahwa cairan yang keluar dari otak dapat menyebabkan tarikan pada lapisan otak (meninges), yang dapat merangsang reseptor rasa sakit.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air pada waktu berbuka dan sahur untuk menghindari sakit kepala saat puasa.

Baca juga: Tahukah Kamu Bahwa Otak Tidak Bisa Merasakan Sakit?

3. Putus kafein

Bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi kafein, baik itu dalam bentuk kopi atau teh, putus kafein bisa menjadi salah satu pemicu utama sakit kepala saat puasa.

Dilansir dari Arab News, kafein berfungsi sebagai stimulan yang meningkatkan konsentrasi dan energi. Ketika konsumsi kafein dihentikan secara tiba-tiba, tubuh bisa meresponsnya dengan munculnya sakit kepala.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh A. Awada dan M. al Jumah dalam The First-of-Ramadhan Headache (1999), frekuensi sakit kepala saat puasa meningkat seiring dengan durasi puasa, terutama bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi kafein.

Pengurangan konsumsi kafein secara bertahap sebelum Ramadan, serta meminum secangkir kopi kental sebelum memulai puasa, dapat membantu mencegah munculnya sakit kepala di awal bulan Ramadan.

Baca juga: Mengapa Kafein Membuat Kita Terjaga?

4. Stres dan kecemasan

Dilansir dari Medical News Today, stres juga dapat berkontribusi pada munculnya sakit kepala saat puasa.

Saat seseorang berpuasa, hormon kortisol yang diproduksi oleh tubuh dapat meningkat karena perasaan stres dan kecemasan. Kortisol yang tinggi ini bisa memicu terjadinya sakit kepala.

Hal ini menjelaskan bahwa stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan berhubungan erat dengan kejadian sakit kepala.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengelola stres dengan baik, seperti dengan teknik relaksasi, meditasi, pernapasan dalam, atau yoga selama bulan Ramadan untuk mengurangi kemungkinan sakit kepala.

Baca juga: Urutan yang Benar Proses Jalannya Udara pada Sistem Pernapasan Manusia

Cara mengatasi sakit kepala saat puasa

Jika kamu sering mengalami sakit kepala saat puasa, ada beberapa langkah yang dapat kamu coba untuk mengurangi atau mencegahnya:

  • Cukupi kebutuhan cairan: pastikan tubuh mendapatkan cukup cairan pada waktu berbuka dan sahur. Hindari minuman berkafein dan manis, yang bisa meningkatkan dehidrasi.
  • Pilih makanan yang tepat: konsumsi makanan yang kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks saat sahur untuk menjaga kestabilan gula darah sepanjang hari.
  • Kurangi konsumsi kafein sebelum Ramadan: jika kamu terbiasa mengonsumsi kafein, mulailah mengurangi konsumsinya beberapa minggu sebelum bulan Ramadan, agar tubuh dapat beradaptasi dengan lebih baik.
  • Tidur yang cukup: pastikan kamu mendapatkan tidur yang berkualitas agar tubuh tidak mudah lelah dan terhindar dari sakit kepala.
  • Manajemen stres: gunakan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk membantu tubuh mengatasi stres selama puasa.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi sakit kepala saat puasa, kamu bisa menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman dan lancar.

Jangan biarkan sakit kepala mengganggu keberkahan bulan Ramadan. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi