KOMPAS.com - Puasa Ramadhan adalah ibadah yang sangat mulia dan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Selain ada syarat sah dan syarat wajib puasa, ada juga yang perlu kita pahami yaitu rukun puasa. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan rukun puasa?
Rukun puasa terdiri dari niat yang dilakukan di malam hari dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa serta perbuatan yang mengurangi pahala.
Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai rukun puasa agar puasa yang kita jalankan dapat memperoleh keberkahan!
Pengertian rukun puasa
Dilansir dari Badan Amil Zakat Nasional, rukun puasa adalah dua elemen penting yang harus kita penuhi agar puasa kita sah.
Baca juga: 4 Syarat Sah Puasa agar Diterima Allah SWT, Apa Saja?
Rukun puasa ini sangat penting karena jika salah satunya tidak dipenuhi, maka puasa kita akan batal. Rukun puasa adalah pilar yang harus dipahami oleh setiap Muslim agar ibadah puasanya sah.
Allah SWT sendiri telah mewajibkan puasa dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Dengan demikian, rukun puasa adalah hal yang harus dilakukan setiap Muslim ketika melaksanakan ibadah puasa.
Apabila salah satu dari rukunnya tidak dilakukan dengan benar, maka puasa kita menjadi batal atau tidak sah.
Baca juga: Siapa Saja yang Wajib Berpuasa? Simak 5 Syarat Wajibnya
1. niat puasaRukun puasa yang pertama adalah niat. Niat adalah hal yang sangat penting dalam ibadah puasa.
Menurut Muhammad Abduh Tuasikal dalam buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah (2014), niat merupakan bagian dari amal yang harus ada di hati, bukan diucapkan dengan lisan.
Seperti yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh ‘Umar bin Khattab:
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Niat puasa ini harus dilakukan di malam hari, setelah matahari tenggelam dan sebelum waktu fajar.
Jika seseorang berniat sebelum tenggelamnya matahari, atau baru berniat setelah masuk waktu fajar (Shubuh), maka puasanya tidak sah.
Dalam hal ini, niat puasa Ramadhan di malam hari menjadi kewajiban yang harus dilakukan setiap orang.
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan, Dibaca Malam hingga Menjelang Subuh
Hal ini juga dijelaskan dalam hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, di mana Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar (Shubuh), maka puasanya tidak sah.” (HR. Bukhari)
Namun, bagi puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa lainnya, niat bisa dilakukan pada siang hari sebelum waktu zawal (matahari tergelincir).
Tentu saja, niat tersebut harus dilakukan sebelum melakukan pembatal puasa seperti makan atau minum. Jika pembatal puasa sudah dilakukan, maka puasa tersebut menjadi batal, meskipun niat dilakukan sebelumnya.
Imam Nawawi menjelaskan dalam kitabnya bahwa niat untuk puasa wajib seperti Ramadhan, qadha, kafarah, nadzar, dan puasa sunnah harus dilakukan setiap hari.
Ini menunjukkan bahwa setiap hari puasa adalah ibadah yang terpisah, dan satu hari puasa yang batal tidak mempengaruhi puasa lainnya.
Baca juga: Apakah Puasa Nazar Boleh Digabung dengan Puasa Ramadhan?
2. Menahan diriRukun puasa yang kedua adalah menahan diri. Menahan diri ini bukan hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang membatalkan puasa. Hal ini harus dilakukan sejak terbitnya fajar hingga waktu berbuka puasa.
Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa adalah kewajiban yang harus dipatuhi agar puasa tetap sah.
Adapun hal-hal yang dapat membatalkan puasa, menurut Vini Wela Septiana dalam Kaji Ulang: Puasa Wajib dan Puasa Sunnah (2024), antara lain:
- Makan dan minum dengan sengaja
- Muntah dengan sengaja
- Haid dan nifas
- Berhubungan suami istri
- Gila
- Keluar mani dengan sengaja
Baca juga: Apakah Menelan Dahak Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Lengkapnya
Selain itu, menahan diri juga berarti menghindari segala perbuatan yang bisa mengurangi pahala puasa, meskipun tidak membatalkan puasa itu sendiri.
Sebagai contoh, berbohong, bergunjing, atau melihat aurat lawan jenis dengan hawa nafsu dapat menghilangkan pahala puasa. Seperti yang disebutkan dalam hadits:
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath-Thabrani)
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang tampaknya berpuasa secara fisik, tetapi jika dia tidak menjaga perilakunya, maka dia hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga tanpa pahala.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menjaga perilaku, berbicara dengan baik, dan melakukan kebaikan agar puasa kita lebih bermakna dan mendatangkan pahala.
Selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, kita juga dianjurkan untuk menahan diri dari segala hawa nafsu yang dapat mengurangi keberkahan puasa.
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Apakah Muntah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya
Menurut Ahmad Syaikhu dalam buku Ramadhan di Tengah Wabah: Panduan Puasa & Kultum (2020), seseorang yang berpuasa harus meninggalkan semua perbuatan yang diharamkan agama, seperti berkata kasar, berdusta, dan melakukan perbuatan buruk lainnya.
Sebaliknya, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berbagi dengan sesama.
Dengan memahami rukun puasa, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan mendapatkan pahala yang besar. Niat yang benar dan menahan diri dari segala yang membatalkan dan merusak pahala puasa adalah dua rukun yang harus kita jaga.
Jika kedua rukun ini dijaga dengan baik, puasa kita akan sah dan penuh keberkahan.
Jadi, mari kita persiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa dengan sempurna, menjaga niat kita, dan menahan diri dari segala hal yang dapat mengurangi pahala.
Semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi amal yang membawa manfaat dunia dan akhirat!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.