Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total 2025 yang Wajib Kamu Tahu

Baca di App
Lihat Foto
nasa.gov
Ilustrasi gerhana bulan total
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Bayangkan kamu melihat ke langit lalu mendapati bulan tidak lagi bercahaya. Bulan terlihat tertutup oleh bayangan dan langit menjadi lebih gelap. Artinya, kamu sedang menyaksikan gerhana bulan total. 

Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam posisi sejajar. Sehingga, bulan masuk ke dalam umbra atau bayangan bumi dan membuatnya terlihat gelap. 

Dilansir dari situs resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 13-14 Maret 2025.

Fenomena alam ini menjadi pengingat kekuasaan Allah SWT yang patut disyukuri dengan melaksanakan Sholat Gerhana Bulan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayangnya, kita tidak bisa menyaksikan fenomena ini di Indonesia. Gerhana Bulan Total 2025 hanya dapat disaksikan di Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Eropa, dan Oseania.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan?

Perintah untuk shalat gerhana bulan

Fenomena alam ini tidak hanya menarik untuk disaksikan, tetapi juga menjadi momen penting bagi umat Islam untuk melaksanakan Sholat Gerhana Bulan, seperti yang dianjurkan dalam ajaran Nabi Muhammad SAW.

Menurut Ahmad Ainul Yaqin dan Fahmi Fatwa Rosyadi dalam Hadis gerhana dan Wafatnya Ibrahim Ibn Muhammad (2018), salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah menjelaskan bahwa ketika terjadi gerhana, Nabi SAW memerintahkan umatnya untuk melaksanakan sholat gerhana.

Dalam hadis tersebut dikatakan:

"Dari Hasan, dari Abu Bakrah, dia berkata, kami berada di sisi Rasulullah SAW dan matahari mengalami kusuf (gerhana), maka Nabi SAW berdiri dengan menyeret selendangnya hingga masuk masjid. Maka, kami pun (ikut) masuk ke dalamnya. Lalu Nabi SAW Salat dua rakaat mengimami kami hingga matahari tampak (kembali). Lalu Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami kusuf (gerhana) karena kematian seseorang. Apabila kalian melihat keduanya (mengalami gerhana), maka Salat dan berdoalah hingga disingkapkan apa yang ada pada kalian”. (HR. Bukhari)"

Hadis ini menunjukkan bahwa sholat gerhana adalah sunnah yang sangat dianjurkan ketika terjadi gerhana, baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari.

Baca juga: Perbedaan Gerhana Bulan Penumbra, Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan Total

Saat gerhana terjadi, disyariatkan untuk melaksanakan salat, dan hal ini sudah disepakati oleh banyak kalangan.

Namun, yang menjadi perdebatan di kalangan ulama adalah mengenai hukum dan tata cara pelaksanaannya.

Sebagian besar ulama berpendapat bahwa salat gerhana hukumnya adalah sunnah mu’akkadah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Namun, dalam kitab shahihnya, Abu Awanah dan Ibnu Al-Manayyar mengutip pendapat Abu Hanifah yang menyatakan bahwa salat gerhana hukumnya adalah wajib.

Di sisi lain, Imam Malik berpendapat bahwa salat gerhana setara dengan salat Jumat, yang mengindikasikan bahwa ia juga dilaksanakan secara berjamaah.

Baca juga: Berapa Kali Gerhana Bulan Terjadi dalam Setahun?

Pelaksanaan sholat gerhana bulan

Menurut Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, dkk dalam Fikih Shalat Gerhana Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Haitami (2019), meskipun mayoritas ulama sepakat bahwa salat gerhana hukumnya sunnah mu’akkadah dan lebih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah, terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini.

Imam Hanafi dan Imam Maliki membedakan pelaksanaan salat gerhana berdasarkan jenis gerhana yang terjadi.

Jika yang terjadi adalah gerhana matahari, maka salat gerhana sebaiknya dilakukan secara berjamaah.

Namun, jika yang terjadi adalah gerhana bulan, mereka berpendapat bahwa salat gerhana cukup dilakukan secara individu.

Berbeda dengan pendapat Imam Syafi'i dan Imam Hambali yang menyatakan bahwa salat gerhana bulan pun sebaiknya dilakukan secara berjamaah, sama seperti salat gerhana matahari.

Baca juga: Niat Shalat Tarawih Sendiri dan Doa Setelahnya 

Tuntunan islam ketika terjadi gerhana bulan

Dilansir dari Kementerian Agama RI Jawa Timur, 

aat terjadi gerhana bulan, ada beberapa tuntunan syariat yang harus dilakukan, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW:

  • Menghadirkan rasa takut kepada Allah – Gerhana bulan dan matahari adalah tanda-tanda kekuasaan Allah dan mengingatkan kita akan peristiwa Hari Kiamat. Oleh karena itu, kita harus merenung dan merasa takut akan azab Allah karena dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan.
  • Mengikuti perilaku Rasulullah SAW – Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW menceritakan bahwa dalam shalat gerhana, beliau diperlihatkan berbagai hal tentang surga dan neraka. Beliau bahkan mengatakan, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Melaksanakan sholat gerhana secara berjamaah – Sebagian besar ulama menganjurkan sholat gerhana dilakukan secara berjamaah di masjid, tetapi jika kondisi tidak memungkinkan, sholat ini tetap bisa dilakukan sendirian.
  • Memperbanyak dzikir, doa, dan istighfar – Selain sholat, kita dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, berdzikir, dan berdoa agar dosa-dosa kita diampuni.

Baca juga: Bacaan Dzikir Pagi dan Sore, Bisa Diamalkan Setiap Hari

Tata cara sholat gerhana bulan

Sholat gerhana bulan dilaksanakan dengan tata cara yang sedikit berbeda dari sholat fardhu biasa.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Agam Republik Indonesia, berikut adalah langkah-langkah tata cara sholat gerhana bulan menurut ajaran Islam:

  • Berniat di dalam hati: Sebelum memulai sholat gerhana bulan, niatkan dalam hati untuk melaksanakan ibadah ini sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
  • Takbiratul Ihram: Lakukan takbiratul ihram dengan mengangkat tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar," seperti halnya dalam sholat biasa.
  • Membaca doa iftitah dan ta'awudz: Setelah takbir, bacalah doa iftitah, diikuti dengan membaca ta'awudz ("A'udzubillahi minasy-syaitanir-rajim") dan Al-Fatihah. Lanjutkan dengan membaca surat yang lebih panjang, seperti Al-Baqarah. Bacaan harus dijaharkan atau dikeraskan suaranya.
  • Ruku’ pertama: Setelah membaca surat, lakukan ruku’ pertama yang panjang. Ruku’ ini lebih lama dibandingkan dengan sholat biasa.
  • I'tidal: Setelah ruku’, bangkitlah untuk i’tidal sambil mengucapkan, "Sami' Allahu liman hamidah, rabbana lakal hamd."

    Baca juga: Urutan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Witir

  • Berdiri kedua: Berdirilah kembali untuk membaca Al-Fatihah dan surat panjang lainnya. Berdiri ini lebih singkat dibandingkan dengan yang pertama.
  • Ruku’ kedua: Lakukan ruku’ kedua, lebih singkat dari ruku’ pertama.
  • I'tidal dan sujud: Setelah ruku’, bangkitlah untuk i’tidal, lalu lanjutkan dengan sujud panjang. Lakukan duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali.
  • Rakaat kedua: Rakaat kedua dilaksanakan dengan gerakan yang lebih singkat dibandingkan dengan rakaat pertama.
  • Salam: Setelah menyelesaikan rakaat kedua, ucapkan salam untuk mengakhiri sholat.
  • Khutbah: Imam akan memberikan khutbah setelah selesai sholat. Khutbah ini berisi anjuran untuk banyak berdzikir, berdoa, beristighfar, bersedekah, dan memohon ampunan Allah.

Gerhana Bulan Total 2025 adalah momen yang sangat spesial, di mana umat Islam diajak untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sholat Gerhana Bulan adalah salah satu cara untuk mengekspresikan rasa takut dan tawakal kita kepada Allah ketika menyaksikan fenomena alam ini.

Melaksanakan tata cara sholat gerhana bulan dengan baik dan benar akan memberi kita kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan dari Allah.

Jangan lewatkan kesempatan berharga ini dan pastikan untuk melaksanakan Sholat Gerhana Bulan dengan penuh khusyuk pada Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi