KOMPAS.com - Apakah kamu pernah beritikaf di masjid? Biasanya, itikaf dilakukan oleh banyak orang pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, di mana mereka tinggal di masjid untuk beribadah.
Itikaf adalah ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan karena memiliki banyak keutamaan.
Lalu, apa saja keutamaan melakukan itikaf? Berikut adalah alasan mengapa ibadah ini begitu penting, dan apa keutamaan yang akan kita peroleh dengan melaksanakannya, terutama pada bulan Ramadhan!
Baca juga: Apa itu Itikaf? Ini Pengertian, Niat, dan Tata Cara Itikaf di Masjid
Itikaf adalah salah satu ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan, terutama jika dilakukan dengan niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, saat umat Islam beramai-ramai melaksanakan itikaf, kesempatan untuk beribadah dengan khusyuk dan tanpa gangguan sangat besar.
Semua kegiatan yang dilakukan saat itikaf, termasuk shalat, membaca Al-Qur'an, berdoa, dan dzikir, akan meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah SWT.
Menurut Rusdiana dalam buku Oase Ramadhan Bunga Rampai Materi Kultum Ramadhan 1445 H (2024), berikut adalah 5 keutamaan itikaf di sepuluh hari Ramadhan:
- Menyambut malam Lailatul Qadar
- Menjadi ladang pahala yang tak terbatas
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
- Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah
- Ajang untuk mengevaluasi diri
Baca juga: Apa yang Dilakukan saat Itikaf Ramadhan di Masjid? Ini Keutamaannya!
1. Menyambut malam Lailatul Qadar
Salah satu tujuan utama melaksanakan itikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah untuk mencari Malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Nabi Muhammad SAW sering beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, berharap untuk memperoleh keutamaan malam ini.
Pada malam Lailatul Qadar, setiap ibadah yang dilakukan akan mendapat pahala yang sangat besar, bahkan lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, itikaf menjadi momen yang sangat penting untuk meraih keberkahan tersebut.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau di wafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beritikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjadi ladang pahala yang tak terbatas
Meskipun terkesan hanya berdiam di masjid, setiap detik yang kita habiskan dalam keadaan beritikaf merupakan ladang pahala yang luar biasa.
Selama berada di masjid, setiap aktivitas, baik itu shalat, tilawah Al-Qur'an, dzikir, doa, atau bahkan tidur, akan dihitung sebagai pahala.
Tidur dalam keadaan itikaf pun memiliki nilai pahala yang lebih besar daripada tidur biasa di rumah. Semua aktivitas kita berfokus pada ibadah, sehingga pahala yang kita terima pun menjadi berlipat ganda.
Baca juga: 5 Keutamaan Berbagi di Bulan Ramadhan, Pahala yang Berlipat Ganda
3. Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW sangat menjaga amalan itikaf, bahkan di bulan Ramadhan terakhir sebelum beliau wafat, beliau beritikaf selama 20 hari.
Itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan menjadi sunah yang sangat penting bagi umat Islam untuk mengikuti jejak Rasulullah.
Dengan melaksanakan itikaf, kita juga mengikuti sunnah Nabi, yang pastinya akan mendatangkan banyak keberkahan dalam hidup kita.
4. Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah
Itikaf memberi kesempatan bagi kita untuk fokus sepenuhnya kepada ibadah. Di masjid, kita jauh dari gangguan duniawi dan terfokus hanya pada ibadah kepada Allah.
Ibadah kita, seperti shalat, puasa, dzikir, dan tadabbur Al-Qur'an, menjadi lebih khusyuk dan mendalam.
Ini adalah waktu yang tepat untuk merenung, memperbaiki diri, dan mendekatkan hati kita kepada Allah SWT tanpa adanya distraksi.
Baca juga: 7 Cara Mendapat Malam Lailatul Qadar, Termasuk Memperbanyak Doa
5. Ajang untuk mengevaluasi diri
Selain sebagai momen spiritual, itikaf juga memberikan ruang bagi kita untuk melakukan evaluasi diri.
Dalam kesunyian masjid, kita bisa merenungkan perjalanan hidup, mengevaluasi amalan kita, serta memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang telah kita lakukan.
Itikaf membantu kita untuk lebih introspektif dan menjauhi sifat sombong yang bisa merusak akhlak kita. Ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah serta sesama.
Melaksanakan itikaf pada bulan Ramadhan bukan hanya memberikan kita kesempatan untuk meraih pahala yang besar, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Kapan Lailatul Qadar 2025? Ini Penjelasan Waktu dan Tanda-tandanya
Itikaf membantu kita untuk lebih fokus pada ibadah, menghindari godaan dunia, dan mengevaluasi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Dengan melaksanakan itikaf, kita tidak hanya meraih keutamaan itikaf, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menyambut malam lailatul qadar yang penuh keberkahan.
Jadi, sudah siapkah kamu untuk melaksanakan itikaf dan merasakan keutamaan yang luar biasa pada bulan Ramadhan ini?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.