KOMPAS.com - Kabar mengejutkan datang dari dunia perekonomian. Dikabarkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjok hingga 6 persen.
Penurunan IHSG tersebut menyebabkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan pada Selasa (18/3/2025).
Namun, sebenarnya, apa itu trading halt dan mengapa hal ini penting untuk pasar saham? Mari kita bahas lebih mendalam mengenai trading halt, mulai dari pengertian, aturan, hingga tujuannya.
Baca juga: IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan): Pengertian dan Fungsinya
Pengertian trading halt
Menurut Tri Widiyarti dalam Analisis Pengaruh Trading Halt dan Trading Suspend terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (2022), trading halt adalah penghentian sementara perdagangan dalam satu sekuritas, kelompok sekuritas, bursa, atau sekelompok bursa.
Adapun menurut Anindya Rizky Utami dan Wisnu Mawardi dalam Pengaruh Penerapan Price Limit dan Trading Halt terhadap Volatilitas Return dan Pembentukan Harga di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020 (2021), trading halt merupakan instrumen yang digunakan untuk mengurangi volatilitas pasar, mencegah kepanikan, dan memberikan waktu bagi investor untuk merenung sebelum mengambil keputusan investasi.
Hal ini sangat penting terutama saat terjadi penurunan tajam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Penyebab trading halt
Penyebab trading halt umumnya terjadi ketika terjadi penurunan besar pada IHSG, seperti yang terjadi baru-baru ini dengan penurunan lebih dari 5 persen.
Trading halt diberlakukan agar pasar tidak terbawa emosi negatif atau kepanikan yang bisa menyebabkan penjualan saham secara massal (panic selling), yang pada akhirnya bisa memperburuk kondisi pasar.
Baca juga: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS): Tujuan dan Pembahasan
Menurut Tri Widiyarti, trading halt adalah langkah yang diambil saat ada penurunan IHSG yang signifikan, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berkaitan langsung dengan ekonomi maupun faktor eksternal yang mempengaruhi pasar.
Ketika IHSG jatuh lebih dari 5 persen dalam satu hari perdagangan, BEI akan memberlakukan trading halt untuk memberikan waktu bagi pasar untuk merespons perubahan tersebut dengan lebih rasional.
Aturan trading halt dan durasinya
Aturan trading halt bursa telah diatur dalam regulasi yang berlaku, salah satunya berdasarkan Surat Perintah Kepala Departemen Pengawasn Pasar Modal 2A OJK tertanggal 10 Maret 2020.
Berikut adalah ketentuan trading halt berapa lama yang berlaku:
- Trading halt 30 menit: Jika IHSG turun lebih dari 5 persen dalam satu hari, perdagangan saham dihentikan selama 30 menit.
- Trading halt 30 menit lanjutan: Jika penurunan berlanjut dan mencapai lebih dari 10 persen, trading halt akan diperpanjang selama 30 menit lagi.
- Trading suspend: Jika IHSG turun lebih dari 15 persen, perdagangan saham bisa dihentikan hingga akhir sesi atau bahkan lebih lama, tergantung keputusan dari OJK. Selama periode ini, tidak ada transaksi yang bisa dilakukan oleh anggota bursa.
Baca juga: Pengertian Pasar Global dan Ciri-cirinya
Tujuan penerapan trading halt
Menurut Santy Aji Sitohang, dkk dalam Efektivitas Penerapan Kebijakan Trading Halt dalam Mencegah Panic Selling Akibat Pandemi Covid-19 (Study pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2020) (2021), tujuan utama dari trading halt adalah untuk memberikan perlindungan kepada investor agar tidak terburu-buru mengambil keputusan jual yang bisa menyebabkan kerugian besar dalam waktu singkat.
Dengan penghentian sementara ini, investor diberikan waktu untuk merenungkan keputusan mereka, mengurangi kepanikan, dan mencegah terjadinya panic selling.
Trading halt memberikan kesempatan bagi para investor untuk memeriksa kembali informasi fundamental dan teknikal saham mereka, dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang lebih rasional.
Selain itu, trading halt juga berfungsi untuk meredam penurunan IHSG lebih lanjut.
Dalam beberapa kasus, seperti yang terjadi selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020, trading halt IHSG mampu menghentikan penurunan pasar dan bahkan memicu pembalikan tren. Di mana setelah perdagangan dilanjutkan, IHSG kembali menunjukkan tren positif.
Baca juga: Riset Pasar: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Bagaimana trading halt mengurangi volatilitas pasar?
Trading halt bekerja dengan memberikan waktu bagi pasar untuk merespons peristiwa dengan lebih tenang. Tanpa kebijakan ini, penurunan tajam seperti IHSG anjlok lebih dari 5 persen bisa berisiko memperburuk situasi.
Dengan adanya penghentian perdagangan, para investor diberi kesempatan untuk berpikir lebih rasional dan memproses informasi yang ada, baik yang bersifat fundamental maupun teknikal.
IHSG berapa persen penurunan yang menjadi acuan trading halt ini adalah indikator penting untuk menilai seberapa besar dampak yang ditimbulkan terhadap pasar.
Ketika IHSG turun lebih dari 5 persen, hal ini menunjukkan bahwa pasar sudah berada dalam kondisi yang memerlukan intervensi untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Baca juga: Jenis-jenis Pasar Modal dan Contohnya
Sehingga dapat disimpulkan bahwa trading halt adalah penghentian perdagangan sementara yang diberlakukan oleh BEI untuk menjaga stabilitas pasar saham.
Trading halt IHSG atau trading halt bursa diberlakukan sebagai respons terhadap penurunan tajam IHSG untuk melindungi investor dari kerugian yang tidak wajar.
Dengan adanya jeda waktu, para investor diberikan kesempatan untuk merenung, melakukan analisis lebih mendalam, dan membuat keputusan yang lebih rasional, bukan berdasarkan emosi semata.
Oleh karena itu, meskipun mungkin mengganggu, penerapan trading halt adalah langkah yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pasar saham Indonesia, terutama saat terjadi penurunan IHSG yang signifikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.