Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalium: Fungsi, Jumlah yang Dianjurkan, dan Akibat Kekurangannya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi makanan yang mengandung kalium
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Kalium adalah mineral penting yang memiliki peran besar dalam menjaga fungsi tubuh yang sehat. Berfungsi sebagai elektrolit yang mengatur keseimbangan cairan tubuh, kalium juga sangat penting dalam mendukung fungsi otot dan saraf.

Namun, akibat kekurangan kalium bisa sangat berbahaya bagi tubuh.

Kekurangan kalium dapat menyebabkan kelemahan otot, kram, gangguan pencernaan, detak jantung tidak normal, dan tekanan darah tinggi.

Mari kita ulas lebih dalam tentang bagaimana kekurangan kalium dapat memengaruhi tubuh dan apa penyebabnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 8 Jenis Mikronutrien Tumbuhan beserta Fungsinya

Peran kalium dalam tubuh

Dilansir dari The Nutrition Source, kalium adalah elektrolit yang membawa muatan listrik kecil dan berfungsi untuk mengaktifkan berbagai fungsi sel dan saraf di dalam tubuh.

Peran utamanya adalah membantu menjaga keseimbangan cairan dalam sel, sementara natrium menjaga keseimbangan cairan di luar sel.

Kalium juga berperan dalam membantu kontraksi otot dan mendukung tekanan darah yang normal. Selain itu, kalium juga penting untuk menjaga keseimbangan gula darah dan mengatur metabolisme tubuh.

Rekomendasi jumlah asupan kalium

Menurut US Dietary Reference Intakes, tidak terdapat cukup bukti untuk menentukan Recommended Dietary Allowance (RDA) untuk kalium.

Namun, National Academy of Medicine telah menetapkan nilai Adequate Intake (AI) untuk kalium. 

Untuk wanita berusia 14-18 tahun, AI kalium yang dianjurkan adalah 2.300 mg per hari, sedangkan untuk wanita berusia 19 tahun ke atas, AI-nya adalah 2.600 mg.

Bagi wanita hamil dan menyusui, AI kalium berkisar antara 2.500-2.900 mg, tergantung usia. 

Baca juga: Jawaban Soal Kalium Mempunyai Nomor Atom 19

Untuk pria berusia 14-18 tahun, AI kalium yang disarankan adalah 3.000 mg, sementara untuk pria berusia 19 tahun ke atas, AI-nya adalah 3.400 mg.

Rata-rata asupan kalium harian yang diterima oleh orang dewasa diperkirakan sekitar 2.320 mg untuk wanita dan 3.016 mg untuk pria.

Akibat kekurangan kalium

Ketika kadar kalium dalam tubuh menurun, berbagai masalah kesehatan dapat muncul.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa akibat kekurangan kalium yang paling umum, yang bisa berdampak signifikan terhadap kesejahteraan tubuh:

1. Kelemahan dan kelelahan

Salah satu tkamu pertama kekurangan kalium adalah kelemahan otot dan kelelahan. Kalium yang rendah membuat otot tidak dapat berkontraksi dengan baik, yang dapat menyebabkan rasa lelah yang berkepanjangan.

Selain itu, kekurangan kalium juga dapat mengganggu produksi insulin dalam tubuh, yang mengarah pada peningkatan kadar gula darah dan mengurangi ketersediaan glukosa sebagai sumber energi untuk sel-sel tubuh.

Baca juga: Vena Portal Hepatica, Pembuluh Darah yang Banyak Mengandung Glukosa

2. Kram otot

Kalium berperan dalam mengirimkan sinyal dari otak ke otot, yang mengatur kontraksi otot. Dengan kekurangan kalium, proses pengiriman sinyal ini terganggu, menyebabkan otot berkontraksi lebih lama dan memicu kram otot yang menyakitkan.

Kram otot biasanya terjadi pada kekurangan kalium yang cukup parah (di bawah 2,5 mmol/L), tetapi dalam beberapa kasus bisa terjadi pada kekurangan ringan atau sedang.

3. Masalah pencernaan

Kalium juga mendukung gerakan otot di sistem pencernaan.

Kekurangan kalium dapat menyebabkan kontraksi otot pada saluran pencernaan menjadi lebih lemah, yang mengarah pada sembelit, perut kembung, atau bahkan kesulitan mencerna makanan dengan benar.

Masalah pencernaan ini dapat memperburuk kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Zat Kimia dalam Lambung yang Berfungsi untuk Pencernaan

4. Detak jantung tidak normal

Salah satu akibat paling serius dari kekurangan kalium adalah gangguan detak jantung. Kalium berperan dalam menjaga aliran listrik dalam sel otot jantung.

Kekurangan kalium dapat mengganggu aliran ini, yang berpotensi menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung. Kondisi ini bisa berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera jika terjadi.

5. Kesemutan dan mati rasa

Paresthesia, yaitu rasa kesemutan atau mati rasa, biasanya terjadi pada kekurangan kalium. Meskipun lebih sering terjadi pada kelebihan kalium (hiperkalemia), orang yang kekurangan kalium juga bisa mengalami sensasi ini, terutama di tangan, kaki, dan lengan.

Paresthesia dapat terjadi karena gangguan pada fungsi saraf yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalium.

Baca juga: Apa Itu Sensorik? Indra yang Membantu Manusia Memahami Lingkungannya

6. Sering buang air kecil (polyuria)

Kekurangan kalium juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal, yang bertanggung jawab untuk menyeimbangkan kadar cairan tubuh dan elektrolit.

Ketika tubuh kekurangan kalium, ginjal menjadi kurang efisien dalam mengonsentrasikan urin dan menyeimbangkan elektrolit, yang menyebabkan sering buang air kecil atau polyuria.

Ini juga sering disertai dengan rasa haus yang berlebihan (polidipsia).

7. Tekanan darah tinggi

Kalium membantu ginjal mengeluarkan kelebihan natrium melalui urin, yang pada gilirannya membantu mengatur tekanan darah.

Kekurangan kalium dapat menyebabkan ginjal menyerap kembali natrium ke dalam darah, yang bisa meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi.

Oleh karena itu, asupan kalium yang cukup sangat penting untuk menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Lari Baik untuk Kesehatan Jantung

Penyebab kekurangan kalium

Kekurangan kalium dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa penyebab umum antara lain:

  • Penggunaan obat diuretik: Obat yang meningkatkan frekuensi buang air kecil, sering diresepkan untuk mengobati hipertensi atau penyakit jantung, dapat menghilangkan kalium dari tubuh.
  • Kehilangan kalium akibat muntah atau diare: Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya kalium dalam jumlah besar, yang mempengaruhi fungsi tubuh.
  • Penyakit ginjal kronis: Fungsi ginjal yang terganggu dapat mempengaruhi pengaturan kadar kalium dalam tubuh.
  • Konsumsi alkohol berlebihan: Alkohol dapat mengganggu keseimbangan elektrolit, termasuk kalium.
  • Penggunaan pencahar berlebihan: Penggunaan pencahar dalam jangka panjang dapat menyebabkan hilangnya kalium dalam tubuh.

Baca juga: Fungsi Kalium bagi Tubuh

Cara mencegah kekurangan kalium

Untuk mencegah akibat kekurangan kalium, penting untuk memastikan asupan kalium yang cukup setiap hari.

Makanan yang kaya kalium meliputi pisang, kentang, bayam, tomat, jeruk, dan alpukat. Jika kamu merasa kesulitan mendapatkan kalium dari makanan, suplemen kalium bisa menjadi pilihan, tetapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Mengonsumsi kalium dalam jumlah yang tepat sangat penting untuk menjaga tubuh berfungsi dengan optimal. Dengan menjaga kadar kalium yang cukup, kamu dapat menghindari banyak masalah kesehatan yang disebabkan oleh kekurangannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi