Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Jarum Magnet Memanfaatkan Medan Magnet Bumi?

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi kompas
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu menggunakan kompas untuk menemukan arah? Jika iya, maka kamu pasti pernah berinteraksi dengan magnet jarum, elemen yang sangat penting dalam kompas.

Magnet jarum adalah jenis magnet yang bekerja dengan memanfaatkan medan magnet bumi, yang memungkinkan kita untuk mengetahui arah dengan mudah.

Agar lebih memahami bagaimana magnet jarum bekerja dan mengapa alat ini begitu vital dalam navigasi, yuk simak penjelasan menarik berikut ini!

Medan magnet bumi dan peranannya

Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration, Bumi memiliki medan magnet yang mirip dengan magnet besar dengan kutub utara dan selatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, kutub magnet bumi tidak bertepatan dengan kutub geografis utara dan selatan. Kutub utara magnetik adalah tempat di mana medan magnet bumi menunjuk secara vertikal ke bawah.

Baca juga: Bagaimana Medan Magnet Bumi Membantu Melindungi Planet Ini?

Medan magnet ini dihasilkan oleh arus listrik yang tercipta di inti besi-nikel cair Bumi, yang memengaruhi seluruh permukaan planet kita.

Medan ini bergerak lambat, sehingga sangat stabil dan dapat digunakan oleh para navigator untuk membantu menemukan arah mereka.

Magnet jarum dan cara kerjanya

Magnet jarum adalah magnet berbentuk pipih yang memanjang dengan ujung yang lancip di kedua sisi.

Magnet jenis ini digunakan untuk membuat kompas, yang membantu manusia menemukan arah berdasarkan medan magnet bumi.

Dilansir dari National Geographic, magnet jarum kompas bekerja dengan cara sejajar dengan kutub-kutub medan magnet bumi. Sehingga, ujung utara dari jarum magnet selalu menunjuk ke Kutub Magnetik Utara, yang merupakan kutub selatan dari medan magnet Bumi.

Baca juga: Paramagnetik, Bahan yang Dapat Ditarik dengan Lemah oleh Magnet

Magnet yang bekerja dengan memanfaatkan medan magnet bumi ini menjadi alat navigasi yang sangat berguna, baik untuk penjelajah laut, pesawat, hingga pelancong darat.

Ketika jarum magnet kompas bergerak, ia menunjukkan arah yang konsisten dan tetap, memberikan rasa aman bagi siapa saja yang menggunakannya.

Perubahan medan magnet bumi dan deklinasi

Namun, ada hal menarik yang perlu kamu ketahui: Kutub Utara magnet Bumi tidak tetap.

Dilansir dari Live Science, seiring waktu, posisi Kutub Utara magnet bisa bergerak lebih dari 620 mil (1.000 kilometer) menuju arah Siberia. Hal ini bisa membuat arah yang ditunjukkan oleh kompas sedikit bergeser.

Perbedaan antara arah utara yang sebenarnya dan arah utara yang ditunjukkan kompas disebut dengan deklinasi. Deklinasi ini bervariasi di seluruh dunia karena medan magnet bumi tidak seragam dan memiliki fluktuasi.

Gangguan lokal pada medan magnet bumi juga dapat menyebabkan jarum kompas menunjuk ke arah yang tidak sesuai, bahkan menjauh dari Kutub Utara geografis.

Oleh karena itu, navigator dan pengguna kompas sering menggunakan grafik deklinasi untuk menyesuaikan arah dan mengimbangi perubahan yang mungkin terjadi.

Baca juga: Sudut Deklinasi: Pengertian dan Penyebabnya

Sehingga, magnet jarum adalah contoh nyata dari jenis magnet yang bekerja dengan memanfaatkan medan magnet bumi.

Keberadaannya dalam kompas telah membantu banyak orang, terutama para penjelajah, untuk menemukan arah mereka di berbagai belahan dunia.

Dengan bantuan kompas, mereka dapat menjelajahi wilayah yang luas, bahkan saat medan alam tidak memungkinkan mereka untuk melihat petunjuk lainnya.

Walaupun teknologi modern kini telah menggantikan banyak fungsi kompas dengan sistem navigasi GPS, prinsip dasar yang bekerja pada kompas dan magnet jarum tetap sama dan tetap relevan hingga saat ini.

Sebuah kompas, dengan magnet jarum-nya, tetap menjadi simbol petualangan dan eksplorasi yang mendalam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi