Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tic Disorder, Mengapa Seseorang Bisa Bergerak Tiba-Tiba Tanpa Kontrol?

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi mengedipkan mata
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat seseorang yang tiba-tiba melakukan gerakan atau mengeluarkan suara berulang tanpa kontrol? Jangan dulu mengangagapnya aneh, mungkin orang tersebut mengidap tic disorder.

Tic disorder adalah kondisi neurologis yang menyebabkan gerakan atau suara yang muncul tiba-tiba dan berulang, yang sulit untuk dikendalikan.

Gangguan ini bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, dan sering kali muncul tanpa disadari.

Namun, banyak orang yang belum tahu banyak tentang gangguan ini. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang tic disorder, termasuk apa penyebab gangguan tic dan apakah kondisi ini bisa sembuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Phobia Takut Dikritik karena Membuat Kesalahan

Apa itu tic disorder?

Dilansir dari Children’s Hospital of Orange County (CHOC), tic disorder adalah gerakan atau suara yang terjadi secara tiba-tiba dan berulang, yang tidak dapat dikendalikan.

Gerakan atau suara ini bisa terjadi pada bagian tubuh manapun, seperti wajah, tangan, bahu, hingga kaki.

Sebagai contoh, seseorang dengan tic motorik bisa mengedipkan mata berulang-ulang atau mengangkat bahu tanpa sadar.

Sedangkan, seseorang dengan tic vokal bisa mengeluarkan suara seperti berdeham atau bahkan mengucapkan kata-kata tertentu tanpa sengaja.

Tic disorder sering kali dimulai pada usia anak-anak, biasanya antara usia 5 hingga 10 tahun.

Meskipun biasanya tidak berbahaya dan dapat membaik dengan sendirinya, dalam beberapa kasus, tic bisa berkembang menjadi gangguan yang lebih serius, seperti sindrom Tourette.

Baca juga: Riley-Day Syndrome, Penyebab Orang Jadi Kebal Rasa Sakit

Jenis-jenis tic disorder

Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), tic disorder terbagi menjadi tiga jenis utama yang dikenal dalam DSM-5-TR (buku pedoman diagnosis gangguan mental).

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai ketiga jenis gangguan tic:

1. Sindrom Tourette (TS)

Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis yang lebih kompleks.

Di mana seseorang mengalami dua jenis tic motorik dan setidaknya satu tic vokal, dan gejalanya sudah berlangsung lebih dari satu tahun.

Gejala ini biasanya muncul sebelum usia 18 tahun dan bisa terjadi hampir setiap hari.

Baca juga: Apa Itu Acute Mountain Sickness? Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

2. Gangguan tic motorik atau vokal yang persisten (kronis)

Gangguan ini terjadi ketika seseorang mengalami tic motorik atau vokal (hanya salah satu jenisnya) selama lebih dari satu tahun, tetapi tidak memenuhi kriteria sindrom Tourette.

Gejala ini sering terjadi berkali-kali dalam sehari, hampir setiap hari atau kadang-kadang.

3. Gangguan tic sementara

Gangguan ini terjadi ketika seseorang mengalami tic motorik atau vokal yang terjadi kurang dari satu tahun.

Meskipun gejalanya muncul secara tiba-tiba, gangguan ini biasanya tidak berlanjut dalam jangka panjang.

Penyebab tic disorder

Lalu, apa penyebab gangguan tic? Penyebab pasti dari tic disorder belum sepenuhnya dipahami, namun banyak pakar yang menduga bahwa kondisi ini terjadi akibat perubahan pada bagian otak yang mengontrol gerakan tubuh.

Baca juga: 7 Tahap Utama Perkembangan Otak Manusia: Proses dan Faktornya

Dilansir dari NHS, faktor genetik juga diperkirakan berperan penting dalam perkembangan gangguan ini, karena tic seringkali muncul dalam keluarga yang memiliki riwayat gangguan serupa.

Selain faktor genetik, tic disorder sering kali muncul bersamaan dengan kondisi lain, seperti gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Tic juga bisa dipicu oleh stres, kecemasan, atau kelelahan, yang menyebabkan gejalanya semakin parah.

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa tic dapat dipicu oleh penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau amfetamin, atau kondisi medis yang lebih serius, seperti cerebral palsy atau penyakit Huntington.

Tic disorder apakah bisa sembuh?

Mengenai pertanyaan tic disorder apakah bisa sembuh, jawabannya bervariasi. Dalam banyak kasus, tic disorder pada anak-anak cenderung membaik seiring berjalannya waktu dan gejalanya bisa menghilang tanpa pengobatan khusus.

Namun, pada beberapa orang, tic bisa bertahan lama atau bahkan berkembang menjadi gangguan yang lebih kompleks seperti sindrom Tourette.

Baca juga: Sindrom dari Duplikasi Kromosom X Pada Anak Laki-Laki XXY

Meskipun tic tidak dapat sepenuhnya disembuhkan, ada berbagai cara untuk mengelola gejalanya.

Terapi perilaku, seperti terapi tingkah laku kognitif (CBT), bisa membantu seseorang untuk mengurangi frekuensi dan intensitas tic.

Obat-obatan juga kadang digunakan untuk membantu mengatasi gejala, terutama jika tic mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tic disorder adalah kondisi yang menyebabkan gerakan atau suara yang tidak terkendali dan berulang. Meskipun sering terjadi pada anak-anak, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja.

Baca juga: Penyakit Bawaan: Albino, Progeria, Thalasemia, dan Sindrom Turner

Beberapa jenis gangguan tic bisa berlangsung lebih lama, seperti sindrom Tourette, sementara yang lainnya bisa bersifat sementara. Penyebab gangguan tic belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan kondisi medis lainnya diduga berperan.

Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan tic secara total, banyak kasus tic yang dapat membaik dengan pengelolaan yang tepat.

Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala tic, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang sesuai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi