KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat cekungan besar berbentuk mangkuk, kerucut, atau silinder di kawasan pegunungan kapur dan bertanya-tanya bagaimana bentuk unik itu bisa terbentuk?
Bentukan tersebut dikenal sebagai dolina. Dolina merupakan gejala karst yang terjadi akibat pelapukan secara kimia, dan menjadi elemen penting dalam proses pembentukan kawasan karst.
Bentuknya bisa menyerupai mangkuk, kerucut, hingga silinder, dan ukurannya pun sangat bervariasi, dari beberapa meter hingga selebar satu kilometer dengan kedalaman ratusan meter.
Untuk lebih mengetahui apa yang dimaksud dengan dolina, bagaimana proses terbentuknya, Mari kita telusuri dalam artikel berikut!
Baca juga: Jenis-Jenis Bentang Alam Karst dan Penyebabnya
Pengertian dolina
Menurut Mawaddah Suri dalam Identifikasi Dolina Karst melalui Analisis DEM Daerah Ayah dan Sekitarnya, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah (2021), istilah dolina berasal dari bahasa Slovene yang berarti ‘lembah’ atau ‘tanah yang menurun’.
Secara geologis, dolina adalah cekungan tertutup berbentuk bulat atau lonjong yang menjadi salah satu gejala karst paling umum di permukaan bumi.
Adapun menurut D. Ford dan P. Willian dalam Karst Hydrogeology and Geomorphology (2007), dolina merupakan cekungan tertutup berbentuk bulat atau lonjong dengan ukuran beberapa meter hingga lebih kurang satu kilometer.
Dolina memiliki karakter khas: ukurannya bisa kecil maupun besar, kedalamannya mencapai ratusan meter, dan bentuk tebingnya cenderung landai. Membuatnya berbeda dengan sinkhole yang memiliki tebing curam dan lebih vertikal.
Baca juga: Mengenal Fenomena Sinkhole, Mengapa Tanah Bisa Tiba-Tiba Amblas?
Bagaimana terbentuknya dolina?
Bagaimana terbentuknya dolina?
Menurut Putri Nawangsari dalam Identifikasi Ketebalan Sedimen Dolina Karst Menggunakan Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner-Schumberger di Desa Sekar, Pacitan (2020), dolina biasanya diawali dari satu titik pelarutan intensif di batuan kapur.
Terutama pada rekahan, kekar, atau perpotongan lapisan batuan yang mudah larut. Inilah awal dari proses karstifikasi.
Yakni, pelarutan batuan karbonat oleh air yang mengandung karbon dioksida (CO₂), membentuk larutan asam lemah yang secara perlahan melarutkan batuan kapur (CaCO₃).
Dengan kata lain, pelapukan karst di sini bersifat kimiawi. Air hujan yang asam meresap ke celah batuan kapur, melarutkannya dari waktu ke waktu hingga menciptakan cekungan besar. Inilah proses utama pembentukan dolina.
Baca juga: Reaksi Eksoterm antara Batu Kapur dan Air
Salah satu bentuk awal dari dolina disebut surface solution. Proses ini terjadi saat pelarutan terkonsentrasi di titik potong rekahan atau shear zone, menciptakan penurunan kecil yang kemudian memperangkap air hujan.
Akumulasi air ini mempercepat proses pelarutan, memperbesar cekungan, dan terus berlangsung seiring waktu.
Namun, terkadang sisa batuan yang tidak larut dapat menghambat lantai dolina, membentuk rawa atau kolam yang disebut kolam dolina.
Di daerah tropis seperti Indonesia, dolina sering kali memiliki bentuk yang tidak teratur, bahkan menyerupai bintang.
Ini disebut sebagai cockpit doline, yang terbentuk akibat presipitasi tinggi dan evaporasi cepat yang menyebabkan rekristalisasi karbonat di permukaan.
Tak hanya itu, dolina juga bisa berbentuk memanjang apabila terbentuk mengikuti kelurusan sesar dan kekar, seperti yang ditemukan di kawasan Karst Gunung Sewu.
Baca juga: Sesar Lembang: Pengertian dan Lokasi Penyebaran
Dolina sebagai pintu gerbang air bawah tanah
Menurut Astrid Damayanti dalam jurnal Karakteristik dan Pola Persebaran Dolina di Kecamatan Ponjong dan Semanu, Kabupaten Gunungkidul (2018), dolina tidak hanya menarik dari segi morfologi, tetapi juga memiliki fungsi hidrologis yang sangat penting.
Air hujan yang jatuh ke permukaan dolina akan meresap ke dalam dan masuk ke saluran bawah tanah yang lebih besar. Ini menjadikan dolina sebagai salah satu indikator utama keberadaan sungai bawah tanah di kawasan karst.
Di Karst Gunung Sewu, Gunungkidul, bahkan ditemukan dolina yang berisi air dan membentuk telaga.
Bagian dasar telaga tersebut dilapisi oleh sedimen kedap air yang disebut lokva, yang memungkinkan air tetap tergenang tanpa langsung meresap ke dalam tanah.
Apa perbedaan dolina dengan uvala dan polje?
Pertanyaan menarik lainnya adalah, apa perbedaan dolina dengan uvala dan polje?
- Dolina adalah depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter hingga beberapa kilometer.
- Uvala merupakan gabungan dari beberapa dolina, sehingga ukurannya jauh lebih besar dan dikenal juga sebagai compound doline.
- Polje adalah tingkatan lebih besar lagi—merupakan gabungan dari beberapa uvala. Polje biasanya berbentuk lembah tertutup yang luas, datar di bagian dasar, dan dikelilingi oleh lereng yang curam.
Ketiganya merupakan bagian dari evolusi bentang alam karst, tapi dengan skala dan kompleksitas yang berbeda.
Baca juga: Persoalan Lingkungan pada Bentang Alam Karst
Sehingga, kini kita tahu bahwa dolina bukan hanya fenomena alam yang menawan, tapi juga menyimpan banyak cerita geologi di balik proses terbentuknya. Ia adalah wujud nyata dari interaksi air dan batuan selama ribuan hingga jutaan tahun.
Jadi, jika ada yang bertanya apa yang dimaksud dengan dolina, kamu bisa menjelaskan bahwa dolina adalah hasil dari pelapukan karst yang sangat kompleks, menjadi awal dari terbentuknya sistem karst bawah tanah yang menakjubkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.