KOMPAS.com - Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang hanya memilih berteman dengan orang-orang dari ras tertentu dan cenderung menghindari mereka yang berasal dari ras lain? Jika iya, berarti orang tersebut sedang menunjukkan sikap primordialisme.
Primordialisme adalah sikap yang mengutamakan ikatan budaya, suku, agama, atau ras tertentu, yang dapat memperkuat loyalitas namun juga berisiko menimbulkan diskriminasi, perpecahan sosial, dan kesulitan integrasi dalam masyarakat multikultural.
Untuk lebih memahami tentang apa yang dimaksud dengan sikap primordialisme, yuk kita simak penjelasan di bawah ini!
Baca juga: 4 Jenis Ras di Dunia
Pengertian sikap primordialisme
Apa yang dimaksud dengan sikap primordialisme?
Menurut Kun Maryati dalam buku Sosiologi (2014), primordialisme adalah ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial yang sangat berpegang teguh terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir baik berupa suku bangsa, kepercayaan, ras, adatistiadat, daerah kelahiran dan lain sebagainya.
Adapun menurut Prayitno, dkk dalam Pengaruh Sikap Primordialisme Terhadap Upaya Pembentukan Proses Harmonisasi Masyarakat Multikultur (2020), sikap primordialisme adalah pandangan atau sikap yang sangat menekankan pentingnya ikatan sosial yang berasal dari aspek-aspek budaya yang sudah ada sejak lahir, seperti suku bangsa, agama, ras, adat istiadat, dan daerah kelahiran.
Dalam kehidupan sosial, sikap primordialisme ini mengarah pada kecenderungan untuk memprioritaskan kelompok atau identitas tertentu dan menganggapnya lebih penting dibandingkan dengan kelompok atau identitas lainnya.
Hal ini menciptakan keterikatan yang sangat kuat terhadap budaya atau tradisi yang berasal dari asal-usul seseorang, seringkali tanpa mempertimbangkan keberagaman di sekitar mereka.
Sikap ini bisa berkembang dan mengakar dalam kehidupan sosial, menjadikan seseorang lebih mengutamakan kelompoknya sendiri daripada kelompok lain.
Baca juga: 10 Bukti Keberagaman yang Ada di Wilayah Kita
Pengaruh dan dampak primordialisme dalam kehidupan sosial
Sikap primordialisme dapat menimbulkan dampak positif dan neggatif sebagai berikut.
Dampak positif sikap primordialismeDampak positif dari primordialisme dapat dilihat dalam beberapa aspek kehidupan, yang meskipun sering dikaitkan dengan tantangan, juga memiliki kontribusi penting dalam memperkuat ikatan sosial dan budaya.
Berikut adalah beberapa poin yang menggambarkan dampak positif primordialisme:
1. Memperkuat loyalitas terhadap suku dan bangsa
Menurut Asep Nurjaman dalam Tantangan Primordialisme dalam Upaya Membangun Budaya Politik Nasional (2021), primordialisme dapat meningkatkan rasa kesetiaan individu terhadap suku atau kelompok mereka.
Karena ikatan budaya yang kuat menumbuhkan rasa bangga akan identitas mereka.
Baca juga: 10 Contoh Sikap Cinta Tanah Air
2. Meningkatkan moral dan semangat nasionalisme
Paham primordialisme membantu menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Dengan begitu, seseorang menjadi lebih peduli dan berkomitmen untuk menjaga kepentingan bangsa dan negara.
3. Menumbuhkan cinta terhadap tanah air
Sikap ini memperkuat hubungan emosional seseorang dengan tanah air, yang pada gilirannya memperkuat rasa tanggung jawab untuk memajukan dan melindungi negara serta kebudayaannya.
4. Mendorong semangat patriotisme
Primordialisme dapat menciptakan semangat yang lebih tinggi dalam menjaga dan memajukan negara.
Karena rasa kecintaan terhadap tanah air dan kebudayaan mendorong individu untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kepentingan bangsa.
Baca juga: Patriotisme: Pengertian, Ciri-ciri, Tujuan, dan Contohnya
5. Menjaga keutuhan budaya
Dengan adanya paham primordialisme, kelompok masyarakat menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kelestarian budaya mereka.
Ini sangat penting, terutama dalam menghadapi arus globalisasi yang membawa pengaruh kebudayaan asing, agar nilai-nilai tradisional tetap terjaga.
Secara keseluruhan, primordialisme memiliki dampak positif dalam memperkuat identitas sosial dan kebudayaan, sekaligus meningkatkan rasa nasionalisme dan tanggung jawab terhadap negara.
Dampak negatif sikap primordialisme
Namun, di balik dampak positifnya, primordialisme juga membawa sejumlah dampak negatif, terutama dalam masyarakat yang multikultural.
Sikap ini dapat memperburuk hubungan antar kelompok, memicu perpecahan, dan menghambat tercapainya harmonisasi sosial serta integrasi dalam konteks globalisasi.
Baca juga: Alasan Masyarakat yang Heterogen dapat Menghambat Integrasi Sosial
Berikut adalah beberapa poin mengenai dampak negatif primordialisme:
1. Memicu perpecahan dalam masyarakat
Sikap primordialisme cenderung memperburuk hubungan antar kelompok etnis yang berbeda, menyebabkan perpecahan dalam masyarakat multikultural.
Hal ini berpotensi merugikan individu atau kelompok yang berasal dari etnis yang berbeda.
2. Menghambat harmonisasi sosial
Menurut Haslinda Syafitri dan Warsono dalam Primordialisme dalam Praktek Demokrasi di Organisasi Kemahasiswaan (Konflik Sosial dalam Pemira BEM UNESA 2020 (2021), orang yang memiliki primordialisme dalam kehidupan masyarakat akan sulit untuk berinteraksi dengan individu atau kelompok lain.
Karena individu yang memegang teguh nilai-nilai primordial sulit berinteraksi dengan kelompok lain, ini menghambat proses harmonisasi masyarakat yang beragam.
Integrasi sosial menjadi lebih sulit tercapai, dan kehidupan bersama menjadi kurang selaras.
Baca juga: Alasan Pentingnya Membangun Integrasi Nasional
3. Kesulitan beradaptasi dengan perubahan
Seseorang dengan sikap primordialisme cenderung sulit untuk beradaptasi dengan perubahan sosial yang lebih luas.
Ketergantungan pada nilai-nilai dan identitas yang terbatas bisa menghambat individu untuk menerima perubahan atau ide-ide baru dari kelompok lain.
4. Mengganggu proses pemilihan umum
Dalam konteks politik, sikap primordialisme dapat mempengaruhi pemilihan calon pemimpin.
Menurut Diana dalam Pendidikan Politik Generasi Y Guna Menghilangkan Primordialisme Politik (2018), pemilih yang terlalu dipengaruhi oleh primordialisme bisa memilih calon berdasarkan asal suku, ras, atau agama, bukan berdasarkan kapasitas dan integritas calon tersebut.
Hal ini dapat mengurangi elektabilitas calon yang lebih kompeten namun berasal dari kelompok yang berbeda.
5. Meningkatkan diskriminasi terhadap kelompok lain
Terlalu memperkuat primordialisme dapat menimbulkan sikap diskriminasi terhadap kelompok yang memiliki budaya atau kepercayaan berbeda.
Contoh nyata dari hal ini adalah diskriminasi terhadap penduduk yang baru saja melakukan transmigrasi atau orang yang berasal dari daerah lain.
Baca juga: Pengertian Diskriminasi: Penyebab, dan Cara Menghindarinya
Contoh sikap primordialisme dalam kehidupan sehari-hari
Ada berbagai contoh sikap primordialisme yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, yang sering kali menunjukkan bagaimana seseorang mengutamakan kelompok mereka di atas kelompok lain.
Beberapa contoh tersebut antara lain:
1. Mengutamakan keluarga atau suku sendiriSeseorang lebih memilih memberikan bantuan atau peluang kerja kepada orang yang berasal dari keluarga atau suku yang sama, meskipun ada orang lain yang lebih membutuhkan atau lebih layak.
2. Membedakan perayaan agama dan budayaDalam suatu komunitas yang heterogen, seseorang yang lebih memprioritaskan perayaan agama atau budaya mereka sendiri, seperti hanya mengundang orang dari suku atau agama yang sama, tanpa menghargai keragaman yang ada.
Baca juga: Alasan Masyarakat yang Heterogen dapat Menghambat Integrasi Sosial
3. Menggunakan bahasa daerah secara eksklusifSeseorang yang selalu berbicara dalam bahasa daerah atau bahasa suku mereka sendiri tanpa memberikan kesempatan bagi orang lain yang tidak mengerti bahasa tersebut untuk berpartisipasi dalam percakapan.
4. Diskriminasi dalam rekrutmen atau pekerjaanDalam dunia kerja, sikap primordialisme bisa muncul ketika seseorang memilih rekan kerja atau calon karyawan berdasarkan suku atau agama mereka, bukan berdasarkan kemampuan atau kualifikasi profesional.
5. Menghindari interaksi dengan kelompok lainSikap primordialisme juga bisa tercermin pada seseorang yang enggan berinteraksi dengan orang yang berasal dari suku, agama, atau latar belakang budaya yang berbeda.
Ia lebih memilih untuk bergaul hanya dengan orang yang berasal dari kelompok yang sama.
Baca juga: Contoh Diskriminasi dan Cara Menghindari
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa primordialisme adalah sebuah pandangan yang sangat menekankan pentingnya identitas kelompok yang dibawa sejak lahir, seperti suku, agama, ras, dan kebudayaan.
Meskipun sikap ini dapat memperkuat loyalitas dan semangat kebangsaan, jika diterapkan secara berlebihan, ia dapat menyebabkan perpecahan, diskriminasi, dan kesulitan dalam beradaptasi dengan masyarakat yang multikultural.
Untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis, penting untuk menyadari dan mengelola primordialisme dengan bijak, mengedepankan rasa saling menghargai dan inklusivitas antar kelompok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.