Kompas.com - Fenomena tanah bergerak atau disebut juga dengan likuifaksi adalah salah satu bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia dan berbagai belahan dunia lainnya.
Perpindahan massa tanah dari posisi asalnya ini dapat berlangsung secara tiba-tiba maupun perlahan dan berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan serta mengancam keselamatan manusia.
Salah satu fenomena tanah bergerak yang terjadi di Indonesia yaitu di Desa Mendala, Kecamatan Sirampong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Kamis, 17 April 2025 lalu.
Baca juga: 8 Akibat Terjadinya Erosi Tanah: Kesuburan Hilang, Bencana Datang
Melansir Kompas.com, kejadian ini masih mengakibatkan 112 rumah rusak dan ratusan jiwa mengungsi demi alasan keselamatan.
Lalu, apa sih tanah bergerak itu dan apa penyebab terjadinya? Yuk kita pahami lebih lanjut tentang likuifaksi melalui penjelasan di bawah ini!
Apa itu tanah bergerak?
Mengutip Jurnal Analisis Potensi Likuifaksi Menggunakan Data Kecepatan Gelombang Geser (Vs) (2022) karya Hendri Subakti dan Windy Renagustiarini, tanah bergerak adalah kondisi berubahnya sifat tanah granular dari yang bersifat padat menjadi liquid.
Arti kata liquid bukanlah berubahnya tanah menjadi air, namun perubahan sifat tanah karena adanya peningkatan tekanan pori dalam tanah.
Fenomena tanah bergerak terjadi pada tanah yang berpasir lepas atau tidak padat dan jenuh air.
Baca juga: Mengenal Fenomena Sinkhole, Mengapa Tanah Bisa Tiba-Tiba Amblas?
Tanah yang jenuh akan air kehilangan kekakuan dan kekuatan saat terjadi getaran seperti gempa bumi. Lapisan pasir akan berubah menjadi seperti cairan sehingga mengalami penurunan atau amblesan karena tidak mampu menopang beban, seperti batuan atau bangunan di permukaan tanah.
Hal ini disebabkan oleh tegangan siklik pada waktu terjadi gempa sehingga tekanan air pori meningkat dan mendekati atau melampaui tegangan vertikal.
Nah, meningkatnya tekanan air pori ini akan berpengaruh pada tingkat kekuatan geser antar partikel pasir itu sendiri, maka menyebabkan jarak antar partikel pasir menjadi semakin renggang, sehingga kekuatan totalnya berkurang drastis dan porositasnya meningkat.
Dalam skala kecil, likuifaksi ditandai dengan munculnya pasir halus di permukaan tanah, sedangkan jika terjadi dalam skala besar akan menyebabkan kerusakan struktur tanah dan bangunan.
Baca juga: 4 Faktor Fisik yang Memengaruhi Sirkulasi Udara dalam Tanah
Penyebab tanah bergerak
Berikut faktor penyebab tanah bergerak:
- Karakteristik getaran
Peristiwa tanah bergerak disebabkan oleh tipe getaran yang harmonik maupun non harmonik, seperti getaran akibat gemba bumi.
Kemungkinan terjadinya likuifaksi dipengaruhi oleh percepatan tanah dan durasi gempa. Percepatan yang besar dan lamanya durasi gempa bumi akan berkolerasi dengan magnitudo besar.
- Jenis tanah
Jenis tanah juga bisa menjadi penyebab tanah bergerak di suatu wilayah. Jenis tanah yang memungkinkan terjadi likuifaksi yaitu pasir jenuh air atau tanah pasir lepas, di mana butir pasir berdiameter halus sampai agak kasar maupun tanah pasir akan sangat berpengaruh, terutama jika sistem penyerapan tidak baik.
Baca juga: Peran Matahari dalam Pembentukan Tanah
- Muka air tanah
Jika suatu kawasan tanah pasir berada di dekat bantaran hilir sungai, danau, persawahan, atau tepi laut di mana air relatif tinggi akan berpotensi terjadi likuifaksi.
- Distribusi diameter butir
Butir-butir pasir yang halus dan berseragam cenderung lebih berbahaya dan berpotensi menjadi tanah bergerak dibanding tanah yang relatif kasar.
Dampak tanah bergerak
Inilah sejumlah dampak dari tanah bergerak atau likuifaksi:
- Kerusakan infrastruktur
Mulai dari rumah, jalan, dan jembatan bisa ambles atau bahkan hancur akibat adanya tanah bergerak ini, salah satunya yang terjadi di Brebes April 2025 dan Palu tahun 2018 lalu.
Baca juga: Mengapa Negara-negara di Asia Tenggara Memiliki Tanah yang Subur?
- Korban jiwa
Gerakan tanah secara tiba-tiba seperti longsor dapat menewaskan warga yang terjebak dan belum sempat menyelamatkan diri.
- Kerugian ekonomi
Biaya rekonstruksi dan relokasi tentu tidak murah bahkan bisa mencapai miliaran rupiah.
- Perubahan lingkungan
Kemungkinan terhambatnya aliran sungai juga dapat terjadi ketika terdapat fenomena tanah bergerak hingga menyebabkan banjir maupun kekeringan.
Dengan memahami fenomena tanah bergerak atau likuifaksi ini, masyarakat dan pemerintah dapat menerapkan mitigasi serta perbaikan tanah atau soil improvenment.
Baca juga: Mengapa Dekomposer dapat Menyuburkan Tanah?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.