KOMPAS.com - Kalau kamu penggemar kisah perburuan harta karun, maka cerita satu ini bisa jadi kejutan terbesar abad ini.
Bayangkan sebuah lapisan berlian yang bukan berada di perut bumi, bukan pula di dasar lautan terdalam, tapi jauh di angkasa, tertanam dalam inti salah satu planet terdekat dengan Matahari: planet Merkurius.
Ya, menurut para ilmuwan, Merkurius memiliki lapisan berlian setebal 15 kilometer di dalam planet terdekat dari Matahari ini.
Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini!
Baca juga: Merkurius Capai Elongasi Barat Terbesar 21 April 2025, Ini Cara Melihatnya!
Asal mula terbentuknya berlian di dalam merkurius
Secara geologis, karakteristik planet Merkurius berbeda dari tetangganya.
Meskipun ukurannya kecil, para ilmuwan percaya bahwa planet ini terbentuk dari lautan magma panas, mirip dengan planet-planet terestrial lain seperti Bumi dan Mars.
Yang membuatnya berbeda adalah kandungan karbon yang sangat tinggi dalam samudra magma tersebut.
Awalnya, ilmuwan berasumsi bahwa suhu dan tekanan di mantel Merkurius cukup untuk membentuk grafit, yang karena massanya lebih ringan, akan mengapung ke permukaan.
Namun, sebuah studi pada tahun 2019 yang berjudul Geodetic Evidence That Mercury Has A Solid Inner Core menemukan bahwa mantel Merkurius sebenarnya lebih dalam sekitar 80 mil (sekitar 130 km) dari perkiraan sebelumnya. Penemuan ini mengubah segalanya.
Dengan tekanan dan suhu yang jauh lebih tinggi di perbatasan antara inti dan mantel, karbon yang sebelumnya membentuk grafit kini diduga bisa langsung mengkristal menjadi berlian di bagian dalam Merkurius.
Baca juga: Perbedaan Antara Intan dan Grafit
Untuk membuktikan hipotesis ini, tim peneliti menggunakan alat pres multi-landasan untuk meniru kondisi ekstrem di dalam Merkurius.
Dilansir dari Live Science, mereka menempatkan campuran kimia mirip dengan komposisi dalam planet pada tekanan sebesar 7 gigapascal (sekitar 70.000 kali tekanan atmosfer di permukaan laut) dan memanaskannya hingga suhu 1.970°C.
Hasilnya mengejutkan. Tambahan unsur seperti sulfur ke dalam campuran memperbesar kemungkinan kristalisasi karbon menjadi berlian.
Dalam kondisi ini, berlian di bagian dalam Merkurius mungkin telah terbentuk selama proses pembekuan inti bagian dalam planet tersebut.
Karena berlian memiliki kerapatan lebih rendah dibandingkan material inti, ia akan mengapung dan terkumpul di batas inti dan mantel.
Baca juga: Mengapa Berlian Tampak Berkilauan? Ini Penjelasannya
Studi terbaru tahun 2024 yang dipimpin oleh Megan D. Mouser dengan judul A Diamond Layer in Mercury's Deep Interior mendukung temuan ini.
Megan mengemukakan bahwa Merkurius memiliki lapisan berlian setebal antara 10 hingga 15 kilometer. Lapisan ini bisa terbentuk melalui tiga mekanisme:
- Kristalisasi karbon dari magma jenuh karbon di awal pembentukan planet.
- Transformasi grafit yang terperangkap dalam interior yang mulai mendingin.
- Kristalisasi karbon langsung dari inti cair, yang kemudian bergerak ke batas inti-mantel.
Megan menyimpulkan bahwa skenario terakhir (yaitu kristalisasi karbon dari inti) adalah yang paling mungkin menjelaskan keberadaan lapisan berlian yang signifikan tersebut.
Baca juga: Faktor yang Mengakibatkan Senyawa Karbon Banyak Terdapat di Alam
Keunikan planet merkurius dan peran berlian dalam medan magnetnya
Keunikan planet Merkurius tak hanya berhenti pada keberadaan berlian. Planet ini memiliki medan magnet yang cukup kuat, meski ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan Bumi.
Ilmuwan menduga bahwa lapisan berlian yang bersifat konduktif ini bisa berperan dalam membantu pembentukan medan magnet tersebut.
Karena lapisan berlian ini berada tepat di atas inti luar yang cair.
Berlian mungkin turut menghantarkan arus panas atau listrik yang berperan dalam memicu dinamika medan magnet, menjadikan karakteristik planet Merkurius semakin unik dan kompleks.
Bisakah manusia menambang berlian dari merkurius?
Pertanyaan logis berikutnya adalah: apakah kita bisa menambang berlian ini? Dengan semua potensi nilai ekonomisnya, tentu menarik membayangkan "tambang berlian luar angkasa" di masa depan.
Namun, kenyataannya masih jauh dari jangkauan. Merkurius memiliki suhu ekstrem, permukaan yang disinari langsung oleh Matahari, dan hampir tidak ada atmosfer untuk melindungi peralatan manusia.
Belum lagi jaraknya yang jauh dan tantangan teknis pendaratan di permukaan yang panas. Maka, meski Merkurius memiliki lapisan berlian, kemungkinan untuk menambangnya masih menjadi impian sains fiksi.
Baca juga: Merkurius, Planet Bintang Fajar
Di balik permukaan yang tampak gersang dan penuh kawah, planet Merkurius ternyata menyembunyikan permata kosmis dalam arti harfiah.
Merkurius memiliki lapisan berlian yang terbentuk dari tekanan luar biasa tinggi dan sejarah geologi yang ekstrem.
Temuan ini menambah daftar panjang keunikan planet Merkurius, dan mengajak kita untuk melihat kembali bahwa bahkan di tempat yang tampak tandus sekalipun, alam semesta bisa menciptakan keindahan yang luar biasa.
Berlian-berlian ini mungkin tak akan pernah sampai ke Bumi, tapi kisahnya sudah cukup untuk membuat kita terpesona.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.