KOMPAS.com - Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa pohon jati tumbuh subur di Jawa, tapi tidak di Kutub Utara? Atau kenapa padang gurun dipenuhi kaktus sementara hutan hujan tropis dipenuhi anggrek dan teratai?
Jawaban dari misteri ini aalah karena setiap wilayah memiliki faktor klimatik yang berbeda.
Faktor klimatik adalah elemen-elemen iklim seperti suhu, kelembapan, angin, dan curah hujan yang sangat memengaruhi persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah bumi.
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan faktor klimatik, yuk kita simak penjelasan berikut ini!
Baca juga: Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Beserta Ciri-cirinya
Pengertian faktor klimatik
Menurut Cipta Suhud Wiguna dalam Modul Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia (2020), faktor klimatik adalah elemen-elemen iklim yang memengaruhi kehidupan dan persebaran organisme di muka bumi.
Ini mencakup berbagai kondisi atmosfer seperti suhu udara, kelembapan, curah hujan, dan angin.
Keempat elemen ini memainkan peran penting dalam menentukan jenis tumbuhan dan hewan apa yang bisa bertahan hidup di suatu wilayah.
Faktor klimatik atau faktor iklim adalah faktor dominan dalam penyebaran flora dan fauna.
Iklim ekstrem seperti di kutub dan gurun sangat membatasi jumlah spesies, sementara wilayah tropis seperti Indonesia, yang memiliki iklim hangat dan lembap, justru mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi.
Baca juga: Mengapa Hutan Hujan Tropis Memiliki Keanekaragaman Hayati yang Tinggi?
Apa saja yang termasuk faktor klimatik?
Yang termasuk faktor klimatik adalah suhu udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan. Untuk memahami apa saja yang termasuk faktor klimatik, berikut adalah uraian lengkapnya:
1. Suhu udaraSuhu merupakan penentu utama dalam kehidupan makhluk hidup. Daerah dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah menyulitkan banyak spesies untuk bertahan.
Wilayah tropis yang memiliki suhu relatif stabil sepanjang tahun, seperti hutan hujan di sekitar garis khatulistiwa, adalah habitat ideal bagi berbagai macam flora dan fauna.
Sebaliknya, wilayah dingin ekstrem seperti Kutub Utara hanya dihuni oleh spesies tertentu yang telah beradaptasi dengan baik.
Suhu juga berpengaruh langsung pada vegetasi. Oleh sebab itu, kita mengenal istilah vegetasi pegunungan, vegetasi gurun, hingga vegetasi hutan hujan tropis. Di mana semuanya merujuk pada jenis tumbuhan yang beradaptasi dengan kondisi suhu setempat.
Baca juga: Vegetasi Khas yang Hidup di Daerah Tundra
2. Kelembapan udaraMenurut Bagja Waluya dalam Persebaran Flora dan Fauna (2010), faktor klimatik berikutnya adalah kelembapan udara.
Kelembapan udara adalah tingkat kadar air di atmosfer yang sangat memengaruhi jenis tumbuhan di suatu wilayah.
Berdasarkan tingkat kelembapannya, tumbuhan diklasifikasikan menjadi empat kelompok:
- Xerophyta: tumbuhan yang tahan kering seperti kaktus dan rumput gurun.
- Mesophyta: cocok di lingkungan lembap, contohnya anggrek dan jamur.
- Hygrophyta: hidup di lahan basah seperti eceng gondok dan teratai.
- Tropophyta: mampu beradaptasi terhadap perubahan musim, seperti pohon jati.
Baca juga: Tumbuhan Higrofit: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contonnya
3. AnginMeski sering diremehkan, angin adalah salah satu faktor klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.
Angin membantu penyerbukan dan penyebaran benih tanaman ke wilayah lain. Selain itu, angin juga mengangkut uap air dan awan, membantu menyebarkan curah hujan ke berbagai daerah.
Namun, di wilayah yang terbuka dan sering dilanda angin kencang, hanya tumbuhan berakar kuat dan batang kokoh yang mampu bertahan.
4. Curah hujanAir adalah unsur kehidupan, dan hujan adalah sumber utama air di permukaan bumi. Wilayah dengan curah hujan tinggi seperti daerah tropis biasanya memiliki keragaman hayati yang sangat tinggi.
Hutan hujan tropis adalah contoh sempurna dari ekosistem yang bergantung pada curah hujan tinggi sepanjang tahun.
Sebaliknya, daerah dengan curah hujan rendah seperti gurun akan memiliki keanekaragaman spesies yang jauh lebih terbatas.
Baca juga: Bagaimana Kondisi Curah Hujan di Mesir?
Faktor klimatik memengaruhi adaptasi flora dan fauna
Jika kita menggabungkan keempat unsur tadi, yaitu suhu, kelembapan, angin, dan curah hujan. Maka, kita mendapatkan gambaran lengkap tentang faktor klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.
Kombinasi keempat elemen inilah yang menciptakan habitat-habitat unik seperti hutan tropis, padang savana, tundra, dan gurun.
Masing-masing habitat memiliki flora dan fauna yang sudah beradaptasi secara khusus dengan kondisi iklim yang ada.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di daerah tropis bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari interaksi kompleks berbagai faktor klimatik.
Sebaliknya, iklim ekstrem membatasi kehidupan, tetapi juga memunculkan adaptasi yang luar biasa pada makhluk hidup yang bertahan di sana.
Baca juga: 3 Jenis Adaptasi Hewan Beserta Contohnya
Jadi, ketika kamu bertanya-tanya mengapa dunia begitu berwarna dan beragam dalam kehidupan alaminya, ingatlah bahwa faktor klimatik adalah salah satu aktor utamanya.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan faktor klimatik dan apa saja yang termasuk faktor klimatik tidak hanya penting untuk ilmu geografi, tetapi juga membantu kita memahami bagaimana menjaga keseimbangan ekosistem bumi ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.