Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Logo Hardiknas 2025, Ini Filosofinya!

Baca di App
Lihat Foto
kemendikdasmen.go.id
Logo Hari Pendidikan Nasional 2025.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Setiap tahun, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) selalu menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia untuk meneguhkan komitmen dalam memajukan dunia pendidikan.

Tidak hanya sebagai simbol penghormatan kepada Ki Hajar Dewantara, Hardiknas juga menghadirkan identitas visual berupa logo resmi yang sarat akan makna dan makna yang mendalam.

Tahun ini, tema Hari Pendidikan Nasional 2025 yaitu, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Lalu, bagaimana dengan logo Hardiknas 2025?

Yuk, kita simak makna logo, pedoman peringatan, dan sejarah Hari Pendidikan Nasional 2025 melalui penjelasan di bawah ini!

Baca juga: Contoh Kemajuan Teknologi di Bidang Pendidikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi logo Hardiknas 2025

Logo Hari Pendidikan Nasional 2025 menampilkan gambaran tiga manusia berwarna merah, biru, dan abu-abu dengan satu bintang berwarna kuning di atasnya.

Lalu, apa makna logo Hardiknas 2025 tersebut?

Melansir Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025, logo tersebut memiliki filosofi yang mendalam tentang pendidikan di Indonesia.

Gambar tiga manusia berwarna-warni tersebut melambangkan gerakan yang dinamis dan penuh semangat serta keberagaman, kolaborasi, dan semangat kebersamaan dalam dunia pendidikan.

Warna-warna yang digunakan menggambarkan semangat, kreativitas, energi positif, serta inklusivitas dalam proses pendidikan.

Baca juga: 50 Ucapan Hardiknas 2025 Penuh Semangat dan Motivasi di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei

Sementara bintang berwarna kuning keemasan melambangkan cita-cita, harapan, dan tujuan mulia pendidikan, yaitu membentuk generasi unggul yang mampu meraih masa depan gemilang.

Tulisan “HARDIKNAS 2025” dengan warna hitam dan huruf yang tebal mencerminkan komitmen dan fokus bangsa dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Maka secara utuh, makna logo Hardiknas 2025 memberikan pesan bahwa pendidikan adalah upaya kolektif, inklusif, dan penuh semangat untuk mencapai ilmu pengetahuan, karakter, dan kemajuan bangsa.

Logo resmi Hardiknas telah dirilis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui link download resmi yang disediakan melalui laman di bawah:

Link download logo Hardiknas 2025

Baca juga: 50 Ucapan Hardiknas 2025 Penuh Semangat dan Motivasi di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei

Pedoman upacara Hari Pendidikan Nasional 2025

Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 telah dirilis oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada 24 April 2025 lalu.

Pada pedoman tersebut menetapkan tema, logo, dan panduan upacara bendera Hardiknas yang dilaksanakan 2 Mei 2025.

Upacara bendera dilaksanakan secara luring atau tatap muka di halaman kantor, lapangan, atau tempat lain yang telah disepakati panitia mulai jam 07.30 waktu setempat.

Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Mengenang Ki Hajar Dewantara dan Perjuangannya

  • Pakaian peserta upacara

Ketetapan pakaian yang dikenakan baik tamu undangan dan peserta upacara yaitu pakaian adat atau tradisional, sedangkan petugas upacara mengenakan pakaian sesuai ketentuan.

Penggunaan pakaian adat daerah atau tradisional ini bertujuan untuk menumbuhkan dan merawat nasionalisme, cinta tanah air, dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Pakaian yang dikenakan wajib sesuai dengan norma kepantasan, tidak menghambat mobilitas, dan tidak membebani undangan dan peserta upacara.

Baca juga: Pedoman Hari Pendidikan Nasional 2025: Tema dan Logo Hardiknas 2 Mei

  • Susunan upacara bendera

Berikut susunan upacara bendera untuk peringatan Hardiknas 2 Mei 2025 baik di tingkat sekolah atau instansi kantor:

  • Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
  • Pembina upacara tiba di tempat upacara
  • Penghormatan kepada pembina upacara
  • Laporan pemimpin upacara
  • pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh korsik atau paduan suara
  • Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara
  • Pembacaan naskah Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara
  • Pembacaan naskah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
  • Pembacaaan Keputusan Presiden RI tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dan pemberian piagam kepada penerima Satyalancana Karya Satya (jika ada);
  • Amanat pembina upacara, membacakan Pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
  • Pembacaan doa
  • Laporan pemimpin upacara
  • Penghormatan kepada pembina upacara
  • Pembina upacara meninggalkan mimbar upacara
  • Upacara selesai, barisan dibubarkan

Baca juga: Mimpi Kartini, Jejak Perjuangan Pendidikan Perempuan dari Masa ke Masa

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Peringatan Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sejarah panjangnya serta sosok Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional.

Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional karena pada tanggal inilah lahir Ki Hajar Dewantara atau yang memiliki nama lahir Suwardi Suryaningrat.

Mengutip Buku Ki Hajar Dewantara Pemikiran dan Perjuangannya (2017) karya Suhartono Wiryopranoto dan kawan-kawan, Raden Mas Suwardi Suryaningrat adalah putra dari bangsawan Jawa bernama GPH Suryoningrat serta cucu Sri Paku Alam III.

Termasuk keturunan bangsawan, Suwardi menempuh pendidikan setara sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS) lalu sempat bersekolah di School tot Opleiding voor Inslandsche Artsen (STOVIA).

Baca juga: Mengenal PPDS dalam Kedokteran: Program Pendidikan Spesialis

Awal karir Suwardi dimulai di dunia jurnalisme yang berkiprah di sejumlah surat kabar seperti Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.

Ia merealisasikan sebagai pendidik melalui Perguruan Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 guna mendidik masyarakat Bumiputra.

Suwardi Suryaningrat bahkan mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara pada tahn 1923 agar bisa lebih dekat dengan pribumi.

Perjuangannya dalam pendidikan berlanjut saat Ki Hajar Dewantara terpilih menjadi Menteri Pendiidkan dan Kebudayaan pertama tahun 1950.

Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959 dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Taman Siswa Wijaya Barat, Yogyakarta.

Baca juga: Pengembangan Karier: Keluarga, Pendidikan Formal, dan Masyarakat

Kemudian melalui Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959, pemerintah menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi