Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Arti Semboyan Ing Ngarso Sung Tuladha Ing Madya Mangun Karsa?

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Semboyan Ki Hajar Dewantara: ?Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani?
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com -  Kamu pasti sudah sering mendengar semboyan legendaris dari Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara: "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani."

Tapi, apakah kamu benar-benar tahu apa arti semboyan Ing Madya Mangun Karsa, dan bagaimana maknanya dapat kita terapkan dalam kehidupan pendidikan saat ini?

Semboyan Ki Hajar Dewantara bukan sekadar rangkaian kata berbahasa Jawa yang terdengar indah.

Di balik itu, terdapat filosofi mendalam yang membentuk dasar pendidikan Indonesia. Ketiga frasa tersebut mencerminkan trilogi kepemimpinan dalam dunia pendidikan: memimpin dengan teladan, mendampingi dengan semangat, dan mendukung dengan bijak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Mengenang Ki Hajar Dewantara dan Perjuangannya

Filosofi trilogi kepemimpinan ala ki hajar dewantara

Semboyan Ki Hajar Dewantara terdiri dari tiga elemen utama yang berasal dari Bahasa Jawa dan memiliki arti sebagai berikut:

Menurut Burju Ruth, dkk dalam jurnal Perspektif Semboyan Pendidikan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani dalam Kurikulum Merdeka (2023), semboyan Ki Hajar Dewantara mencerminkan filosofi sistem among.

Yaitu, pendekatan pendidikan yang memosisikan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar.

Semboyan ini bukan hanya etika dalam mengajar, tapi juga prinsip kepemimpinan yang ideal: menjadi teladan, fasilitator, dan motivator.

Baca juga: Definisi Mendidik Menurut Ki Hajar Dewantara 

Apa arti ing ngarso sung tuladha?

Menurut Purnama Sari, dkk dalam jurnal Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani: Nilai Kepemimpinan Etnik Jawa dan Relevansinya dengan Trend Perkembangan Masa Depan Organisasi Pendidikan (2021), semboyan "Ing Ngarso Sung Tuladha" berasal dari bahasa Jawa yang secara harfiah berarti di depan memberi teladan.

Ungkapan ini menegaskan peran penting seorang pemimpin atau pendidik untuk menjadi contoh yang baik bagi orang-orang di sekitarnya.

Seorang guru, sebagai ujung tombak pendidikan, dituntut memiliki kualitas kepribadian yang layak ditiru dan menjadi panutan peserta didik.

Falsafah ini menekankan bahwa nilai-nilai budi pekerti tidak serta-merta tumbuh dalam diri siswa.

Melainkan perlu ditanamkan melalui keteladanan nyata dari sang pendidik yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan, sebagai figur sentral dalam proses pembelajaran.

Baca juga: Guru Penggerak: Paradigma, 3 Prinsip, dan 9 Langkah Pengambilan Keputusan

Apa arti ing madya mangun karsa?

Jika diuraikan dari bahasa Jawa, ing berarti "di", madya berarti "tengah", mangun berarti "membangun" atau "menciptakan", dan karsa berarti "kemauan" atau "semangat".

Maka arti ing madya mangun karsa secara harfiah adalah di tengah membangun semangat atau kehendak.

Makna ini lebih dari sekadar kehadiran fisik guru di kelas. Seorang pendidik harus hadir di tengah-tengah siswa, merasakan denyut semangat mereka, serta aktif membangun motivasi dan ide-ide dalam proses pembelajaran.

Menurut Imam Fawaid, dkk dalam Rekonstruksi Makna Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani oleh Ki Hadja Dewantara (2021), ing madya mangun karsa.

Berarti guru harus mampu menciptakan situasi yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan percaya diri dalam mengambil keputusan.

Baca juga: 10 Pengertian Guru Menurut Ahli

Adapun menurut Burju Ruth, dkk dalam jurnal Perspektif Semboyan Pendidikan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani dalam Kurikulum Merdeka (2023), semboyan ing madya mangun karsa sangat erat kaitannya dengan peran guru di era Kurikulum Merdeka.

Guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi, tetapi berubah menjadi fasilitator yang responsif dan peka terhadap kebutuhan siswa.

Dalam konteks ini, pendidik juga diharapkan menjadi mitra belajar yang aktif. Mereka harus mampu memantik ide, mengembangkan kreativitas peserta didik, serta menciptakan ruang aman untuk siswa mengeksplorasi potensi dirinya.

Lebih jauh lagi, arti ing madya mangun karsa juga mengandung dimensi kepemimpinan yang inklusif. Guru tidak hanya membangun motivasi pribadi siswa, tetapi juga mampu menyatukan individu yang berbeda dalam satu tujuan bersama.

Hal ini penting dalam sistem pendidikan Indonesia yang penuh keberagaman latar belakang budaya, sosial, dan ekonomi.

Di mana keberhasilan seorang pendidik juga dilihat dari kemampuannya membangun visi dan moral kolektif di tengah keberagaman.

Baca juga: Definisi Etika dan Moral, Menurut Para Ahli

Dengan memahami secara mendalam arti ing ngarso sung tuladha ing madya mangun karsa, kita tidak hanya menghafal kata-kata indah, tapi juga menyerap esensinya.

Semboyan ini adalah panduan pendidikan yang mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang adil, pendidik yang peka, dan manusia yang bijak.

Melalui semboyan ing ngarso sung tuladha ing madya mangun karsa, Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan bukan sekadar mentransfer ilmu, tetapi membangun karakter, semangat, dan kepercayaan diri siswa.

Nilai-nilai ini tetap hidup dan sangat relevan, bahkan di tengah tantangan zaman digital dan globalisasi saat ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi