Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Menjernihkan Air Secara Fisika: Adsorpsi, Filtrasi, dan Sedimentasi

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Fasilitas penjernihan air limbah yang menjernihkan air secara fisika, kimia, dan biologi.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu membuka keran air di rumah dan mendapati airnya keruh, berbau, atau bahkan berwarna kekuningan? Kondisi ini kerap terjadi, terutama pasca banjir, aktivitas pertambangan, atau di lingkungan dengan sanitasi rendah.

Namun, tahukah kamu bahwa ada cara yang cukup sederhana dan efektif untuk mengatasi kondisi tersebut? Ya, salah satunya adalah dengan cara menjernihkan air secara fisika.

Metode ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mudah diterapkan dengan bahan dan alat yang bisa ditemukan di sekitar kita.

Metode fisika dalam pemurnian air tidak membutuhkan bahan kimia tambahan dan cenderung ramah lingkungan. Lalu, bagaimana cara menjernihkan air secara fisika? Yuk, kita pelajari tiga metode utamanya: adsorpsi, filtrasi, dan sedimentasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Kita Harus Menggunakan Air Bersih Secara Bijak?

1. Adsorpsi: menyerap zat pencemar dengan karbon aktif

3 cara menjernihkan air secara fisika dapat adalah adsorpsi, filtrasi, dan sedimentasi. Salah satu teknik paling efektif dalam pemurnian air secara fisika adalah adsorpsi.

Menurut Lenie Marlinae dalam Pengaruh Penerapan Teknik dan Metode Pengelolaan Air Sederhana Berdasar Sumber Daya Lokal dalam Penyediaan Sumber Air Bersih untuk Pasca Banjir, Pertambangan, dan Lahan Basah (2021), adsorpsi adalah proses penyerapan zat-zat pencemar oleh bahan penyerap (adsorben), sehingga air menjadi lebih jernih, bebas bau, dan rasa yang mengganggu.

Bahan adsorben yang umum digunakan adalah karbon aktif, yang bisa berasal dari arang tempurung kelapa, batu bara (bituminous), kayu, petroleum coke, atau anthracite.

Karbon aktif ini bisa digunakan dalam bentuk serbuk atau granula, dan diaplikasikan dengan dua cara: dicampurkan langsung ke air, atau air dialirkan melalui saringan berisi karbon aktif.

Setiap gram karbon aktif dapat menyerap sekitar 0,4 hingga 0,9 gram fenol — senyawa organik yang umum mencemari air.

Baca juga: Apakah Semua Senyawa Karbon Termasuk Senyawa Organik?

Proses adsorpsi umumnya berlangsung selama ±30 menit di dalam tangki yang dilengkapi pengaduk, agar pencampuran lebih merata dan efisien.

Tak heran jika cara pemurnian air secara fisika ini sangat populer, karena efektif menghilangkan bau tak sedap dan warna air yang keruh.

2. Filtrasi: menyaring air dengan media berpori

Selanjutnya adalah filtrasi, yaitu proses penyaringan air dengan melewatkannya melalui media berpori seperti pasir, batu kerikil, arang, atau bahkan bahan kaca.

Menurut Muhammad Hazim Mulia dalam Pengolahan Air Bersih dengan Metode Filtrasi Menggunakan Media Pasir Besi (2021), filtrasi bekerja dengan menghambat partikel-partikel pencemar agar tertahan di pori-pori media filter, sehingga hanya air bersih yang lolos.

Pasir merupakan salah satu media filtrasi terbaik dan paling mudah ditemukan. Selain murah, pasir memiliki sifat porous, ukuran butir yang seragam, dan kandungan silika yang tinggi.

Pasir yang digunakan harus dalam kondisi bersih, tidak tercampur tanah atau bahan organik lain, dan dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.

Media filter lainnya seperti batu, arang, atau plastik juga bisa digunakan tergantung kebutuhan dan kondisi air. Media ini mampu menghilangkan zat padat, minyak, lumpur, hingga partikel kimiawi.

Maka dari itu, pemilihan media filtrasi yang tepat sangat menentukan kualitas hasil akhir air bersih.

Baca juga: Contoh Campuran yang Dapat Dipisahkan dengan Metode Filtrasi

3. Sedimentasi: memanfaatkan gravitasi untuk mengendapkan kotoran

Metode terakhir yang tak kalah penting adalah sedimentasi, yakni proses pengendapan partikel berat di dalam air dengan bantuan gaya gravitasi.

Menurut Manurung M, dkk dalam Analisis Kualitas Air Sumur Bor di Pontianak setelah Proses Penjernihan dengan Metode Aerasi, Sedimentasi, Filtrasi (2017), cara menjernihkan air secara fisika ini sangat berguna untuk mengurangi bahan tersuspensi serta beberapa organisme dalam air.

Bayangkan kamu mengambil seember air sumur yang tampak keruh. Kamu biarkan saja semalaman tanpa menyentuhnya.

Esok paginya, saat menengok ke dalam ember, kamu akan melihat sesuatu yang menarik berupa endapan kuning pekat mengendap di dasar, sementara di atasnya mengambang air yang jauh lebih jernih.

Baca juga: Sedimentasi Akuatis: Pengertian dan Penyebabnya

Inilah proses alami yang disebut sedimentasi, cara fisika sederhana untuk menjernihkan air dengan memanfaatkan gaya gravitasi.

Sedimentasi sering digunakan sebelum proses filtrasi untuk mengurangi beban kerja media penyaring.

Dengan begitu, proses cara menjernihkan air yang keruh secara fisika bisa berjalan lebih efisien dan efektif.

Kini, kamu tahu bahwa menjernihkan air tak selalu harus mahal atau rumit.

3 cara menjernihkan air secara fisika adalah adsorpsi dengan karbon aktif, filtrasi menggunakan media berpori, dan sedimentasi atau mendiamkan air adalah bentuk cara menjernihkan air secara fisika yang bisa kamu praktikkan sendiri di rumah.

Jadi, jika kamu masih bertanya-tanya bagaimana cara menjernihkan air secara fisika, jawabannya terletak pada proses yang mengandalkan prinsip fisika murni tanpa bahan kimia: menyerap, menyaring, dan mengendapkan.

Baca juga: Urutan Proses Sedimentasi

Teknik-teknik ini cocok digunakan dalam situasi darurat, di daerah minim fasilitas, atau sekadar sebagai upaya mandiri mendapatkan air bersih.

Dengan memahami dan menerapkan cara pemurnian air secara fisika, kamu tidak hanya menyelamatkan diri dari air yang kotor, tetapi juga ikut berkontribusi menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi