KOMPAS.com - Jika kamu pernah makan seblak, pasti kamu tak asing dengan aroma khas yang menyengat tapi bikin ketagihan. Itu adalah aroma dari kencur, salah satu bumbu dapur yang tak tergantikan di berbagai kuliner khas Indonesia.
Tapi, tahukah kamu bahwa kencur bukan hanya bahan masak? Tanaman obat yang memiliki nama latin Kaempferia galanga adalah salah satu tanaman herbal yang menyimpan sejuta manfaat untuk kesehatan.
Untuk lebih mengenal tentang kencut, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Baca juga: Daftar Lengkap 66 Jenis Tanaman Obat Menurut Kementan
Apa itu kaempferia galanga?
Kaempferia galanga adalah tanaman tropis yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional, khususnya di Indonesia.
Dalam bahasa ilmiah, nama latin dari kencur adalah Kaempferia galanga Linn. Tanaman ini dulunya sering dijumpai di pekarangan rumah sebagai tanaman herbal serbaguna.
Di berbagai daerah di Indonesia, kencur dikenal dengan sebutan lain seperti cikur, cekur, ceku, tekur, suha, hingga bataka.
Menurut Rizki Rohmatul Ilmi dalam Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrarimpang Kencur (Kaempferia galanga) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus (2022), kencur tumbuh berumpun dengan batang pendek sekitar 20 cm dan daun tunggal berwarna hijau, dengan pinggirannya yang bersemu merah kecoklatan.
Panjang daun berkisar 7–15 cm dan lebar 2–8 cm, berbentuk bundar atau menjorong dengan ujung yang runcing.
Permukaan atas daun halus, sedangkan bagian bawahnya berbulu halus. Bunganya berbentuk terompet dengan warna putih keunguan dan benang sari berwarna kuning, memiliki panjang sekitar 4 mm.
Tak seperti jenis rimpang lainnya, batang kencur menyebar di permukaan tanah dengan akar serabut yang kekuningan.
Baca juga: Manfaat dan Cara Mengonsumsi Tanaman Obat, Seperti Apa?
Kandungan kimia dalam kencur
Kencur dikenal memiliki komposisi kimia yang sangat kaya. Menurut penelitian oleh
Menurut Surfiana Fitriani dalam Perbedaan MPN Coliform Pada Jamu Beras Kencur dan Kunci Sirih Yang di Jual Dikelurahan Gading Kenjeran Surabaya (2014), rimpang kencur mengandung:
- Pati (4,14%)
- Mineral (13,73%)
- Minyak atsiri (0,02%), yang meliputi sineol, asam metil kanil, asam cinnamic, etil p-metoksisinamat (1,28%–3%), borneol, kamphene, paraeumarin, dan asam anisic.
- Senyawa lain seperti p-metoksistirena, ethyl aster, alkaloid, dan gom.
Kandungan ini membuat kencur bukan hanya sekadar bumbu penyedap, tetapi juga berperan penting dalam pengobatan tradisional.
Baca juga: 6 Hal yang Wajib Diketahui soal Tanaman Obat, Apa Saja?
Kaempferia galanga obat apa?
Banyak yang bertanya: Kaempferia galanga obat apa? Jawabannya: obat alami untuk berbagai gangguan kesehatan!
Berdasarkan berbagai penelitian, manfaat kencur terbukti secara ilmiah, terutama karena aktivitas antibakteri dan antiinflamasi dari senyawa yang dikandungnya.
Menurut Tewtrakul dan Subdhadhirasakul dalam Effects of Compunds from Kaempferia parviflora on Nitric Oxide, Prostaglandin E2 and Tumor Necrosis Factor-alpha Production in RAS264.7 Macrophage Cells (2008), minyak atsiri dalam kencur, misalnya, terbukti mampu melawan bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus, Streptococcus faecalis, dan Bacillus subtilis, serta Gram negatif seperti Salmonella typhi, Shigella flexneri, dan Escherichia coli.
Bahkan, kencur juga memiliki efek antijamur terhadap Candida albicans, yang kerap menjadi penyebab infeksi kulit dan organ dalam.
Baca juga: Cara Mencegah dan Mengobati Infeksi Virus
Manfaat kencur bagi kesehatan
Secara tradisional, manfaat kencur sangat luas.
Adapun menurut Reandy Ilham Andriyono dalam Kaempferia galanga L. sebagai Anti-Inflamasi dan Analgetik (2019), sejak dulu, masyarakat telah menggunakan kencur sebagai:
- Obat batuk dan sakit tenggorokan
- Obat masuk angin dan perut kembung
- Penambah nafsu makan
- Pereda nyeri dan capek setelah beraktivitas
- Obat untuk disentri, diare, dan infeksi saluran pencernaan
- Tonikum dan ekspektoran alami
Di luar itu, kencur juga dimanfaatkan dalam produk kosmetik, minuman herbal, serta sebagai komponen dalam penyedap rasa makanan.
Efek antiinflamasi dan analgesik dari kencur
Menurut Reandy Ilham Andriyono dalam penelitiannya tahun 2019, rimpang kencur sangat efektif sebagai agen antiinflamasi dan analgesik (pereda nyeri).
Kandungan flavonoid dalam kencur menghambat pembentukan prostaglandin dan pelepasan histamin yang menyebabkan peradangan.
Saponin bekerja seperti detergen yang mempengaruhi membran lipid penyebab peradangan. Minyak atsiri juga berperan menghambat pembentukan tromboksan, yang berperan dalam proses inflamasi.
Baca juga: Kenapa Cokelat Membuat Bahagia? Ini Kandungan di Dalamnya
Kandungan ini menjelaskan mengapa kencur sangat efektif mengatasi pembengkakan, encok, dan berbagai gangguan sendi lainnya.
Kini, kencur bukan hanya bahan dapur biasa. Nama latin kencur, Kaempferia galanga, sudah menjadi subjek banyak penelitian modern.
Dari pengobatan batuk hingga penggunaan sebagai larvasida dan obat nyamuk, khasiat kencur terus dikembangkan. Bahkan, berbagai studi menunjukkan potensi antioksidan, antikanker, anti alergi, dan penyembuhan luka dari ekstrak kencur.
Jadi, lain kali saat kamu menikmati aroma khas dari makanan seperti seblak atau jamu beras kencur.
Ingatlah bahwa kamu sedang mengonsumsi tanaman obat yang memiliki nama latin Kaempferia galanga, tanaman herbal yang terbukti berkhasiat, baik secara tradisional maupun ilmiah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.