Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Musim Kemarau Bagi Kehidupan Manusia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/DEWANTORO
Panas terik di siang hari itu tak menyurutkan Imelda Damanik (58) bersama suami dan dua keponakannya menanam jagung. Dia punya harapan besar pada jagung karena sudah dua tahun terakhir tak bisa panen padi sebutir pun di tanah tersebut akibat serangan hama tikus yang sulit dikendalikan di Desa Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Musim kemarau adalah fenomena alam yang selalu dinantikan sekaligus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya.

Meski musim kemarau diprediksi lebih singkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, dampaknya tetap signifikan dan beragam bagi kehidupan manusia.

Mulai dari kesehatan, sektor pertanian, hingga aspek sosial dan ekonomi semua mengalami pengaruh yang tidak bisa diabaikan.

Baca juga: 5 Daerah yang Masuk Musim Kemarau Mei 2025

Selengkapnya, yuk kita ulas lebih dalam tentang dampak musim kemarau bagi kehidupan manusia disertai antisipasi dan solusinya di bawah ini:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak musim kemarau bagi kesehatan

Musim kemarau membawa perubahan cuaca yang drastis, dan yang paling sering dirasakan manusia adalah meningkatnya suhu udara dan penurunan curah hujan.

Tentu, kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada masyarakat, di antaranya:

Penyakit berbasis vektor seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) sangat mungkin muncul karena genangan air yang tersisa dan kondisi lingkungan yang berubah.

Mengutip Buku Pintar Penanggulangan Kekeringan (2021) karya Dion Yulianto, saat cuaca panas, kering, dan berdebu, akan sangat rentan menimbulkan penyakit pernapasan pada seseorang.

Baca juga: Apa Dampak Musim Kemarau bagi Petani? Ini Langkah yang Dapat Dilakukan!

Suhu tinggi menyebabkan kehilangan cairan lebih cepat sehingga risiko dehidrasi dan heatstroke meningkat. Gejalanya meliputi kelelahan, pusing, dan kulit kering.

Paparan sinar ultraviolet yang meningkat selama musim kemarau dapat menyebabkan iritasi kulit, kanker kulit, dan katarak akibat penipisan lapisan ozon.

Dilansir Jurnal Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan (2021) karya Susilawati, kekeringan menyebabkan penurunan kualitas air dan sanitasi, sehingga meningkatkan risiko penyakit bawaan seperti diare, kolera, dan leptospirosis.

Maka untuk mengurangi dampak kesehatan ini, BMKG menghimbau agar masyarakat menggunakan tabir surya agar terhindar dari paparan langsung sinar matahari serta menjaga kecukupan cairan tubuh.

Baca juga: 4 Dampak Kemarau Panjang Bagi Rantai Makanan, Ancaman Nyata bagi Ekosistem

Dampak musim kemarau bagi pertanian dan ketahanan pangan

Pertanian adalah sektor paling rentan terhadap perubahan musim. Musim kemarau 2025 yang datang lebih singkat dari biasanya tidak serta merta menghilangkan risiko bagi petani.

BMKG memperingatkan, meskipun durasi musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih pende, namun sebagian besar wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku akan mengalami puncak kekeringan pada Agustus 2025.

Jelas, kondisi ini akan mengganggu proses tanam dan panen, serta memicu gagal panen terutama pada tanaman yang sensitif pada kekeringan.

Baca juga: 7 Dampak Musim Kemarau Panjang Bagi Kesehatan, Termasuk Malnutrisi

Berikut dampak musim kemarau bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan:

  • Gagal panen

Seperti melansir Jurnal Identifikasi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Gagal Panen Tanaman Padi di Jawa Timur (2024) karya Francisca Galuh Dewanti dan kawan-kawan, salah satu kerugian akibat kekeringan di musim kemarau adalah kehilangan produksi dan gagal panen.

Contohnya pada tanaman padi yang sangat membutuhkan air pada kondisi tertentu, namun saat musim kemarau pasokan air berkurang.

  • Tanaman rentan kekeringan dan stres

Ketika kemarau, tanaman rentan terhadap kekeringan dan stres panas yang sangat berpengaruh terhadap hasil panen.

  • Meningkatnya harga pangan

Terjadinya gagal panen mengakibatkan menurunnya pasokan beras kemudian mengakibatkan harga pangan di pasar meningkat.

Salah satu bentuk mitigasi terhadap risiko musim kemarau di sektor pertanian, para petani dapat melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di setiap wilayah, memilih varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan, dan mengoptimalisasi pengelolaan air untuk mendukung prosduktivitas pertanian di tengah keterbatasan curah hujan.

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2025 di Indonesia Dimulai? Wilayah, Sifat, dan Dampak

Dampak musim kemarau di sektor ekonomi dan sosial

Musim kemarau juga membawa dampak luas pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Berikut beberapa hal yang wajib diwaspadai masyarakat:

  • Biaya tambahan untuk mendapatkan air bersih

Pada kondisi tertentu, masyarakat harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan air bersih seperti memperdalam sumur atau membeli peralatan untuk mengambil air.

Jelas hal ini akan menambah beban ekonomi keluarga dan mengurangi daya beli masyarakat.

  • Kenaikan harga pupuk

Pada sektor pertanian, naiknya harga pupuk dan kebutuhan produksi selama musim kemarau juga berimbas pada tekanan ekonomi para petani.

Biaya pupuk yang tinggi akan mengakibatkan biaya produksi pertanian yang lebih tinggi.

Baca juga: Tumbuhan yang Menggugurkan Daun saat Kemarau

  • Menimbulkan stres sosial

Kekurangan air mengakibatkan menurunnya kualitas hasil panen hingga gagal panen yang menyebabkan stres sosial. Dampak panjangnya, sejumlah petani meninggalkan ladang dan beralih profesi.

  • Perubahan pola nafkah dan strategi bertahan hidup

Karena kondisi iklim, sejumlah petani terpaksa melakukan adaptasi sosial dan ekonomi kemudian mengubah pola nafkah dan strategi untuk bertahan hidup dengan ketidakpastian produksi pertanian yang dimiliki.

  • Memengaruhi produktivitas kerja dan pendidikan

Adanya sejumlah penyakit yang datang saat musim kemarau menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu dan produktivitas menurun.

Baca juga: Ciri-ciri Musim Kemarau, Kapan Terjadi di Indonesia?

Musim kemarau membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat baik dari sisi kesehatan, risiko penyakit, maupun gangguan pertanian dan ekonomi.

Antisipasi dan solusi yang tepat dari berbagai pihak menjadi kunci penting agar masyarakat dapat melewati musim kemarau dengan risiko seminimal mungkin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: BMKG
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi