Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hidroponik Bisa Menjadi Solusi Bagi Pertanian Modern? Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi pertanian dengan sistem hidroponik.Illustration of agriculture with a hydroponic system.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat seseorang bercocok tanam tanpa tanah? Mungkin awalnya terdengar aneh, tapi sebenarnya metode ini adalah bagian dari teknologi pertanian masa kini yang disebut hidroponik.

Di tengah berbagai tantangan pertanian tradisional, seperti keterbatasan lahan, krisis air, dan perubahan iklim, banyak orang mulai bertanya-tanya: mengapa hidroponik bisa menjadi solusi bagi pertanian modern?

Jawabannya ternyata cukup sederhana namun sangat berdampak. Hidroponik bisa menjadi solusi bagi pertanian modern karena sistem ini menawarkan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya dalam hal penggunaan air, ruang, dan nutrisi.

Artikel ini akan menjawab apa yang dimaksud dengan hidroponik, menjelaskan manfaat hidroponik secara menyeluruh, dan memberikan gambaran tentang jenis tanaman yang cocok untuk sistem ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hidroponik: Definisi, Manfaat, Kelebihan dan Contohnya

Apa yang dimaksud dengan hidroponik?

Secara sederhana, hidroponik adalah teknik bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah.

Menurut Toyoki Kozai dkk. dalam buku Plant Factory: Basics, Applications and Advances (2021), hidroponik adalah praktik menanam tanaman dalam larutan nutrisi dengan atau tanpa substrat sebagai penyangga akar.

Kata “hidroponik” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hydro” yang berarti air, dan “ponos” yang berarti kerja—secara harfiah bermakna "bekerja menggunakan air."

Teknologi ini bukanlah penemuan baru. Konsep dasarnya sudah dikenal sejak zaman kuno, seperti pada Taman Gantung Babilonia dan taman terapung di Tiongkok.

Namun, sistem hidroponik modern baru berkembang pesat setelah kemunculan rumah kaca dan teknologi plastik.

Baca juga: Memulai Bisnis Hidroponik

Sejak itu, berbagai jenis sistem hidroponik telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan lokal dan jenis tanaman yang dibudidayakan.

Sistem ini tidak menggunakan tanah, pasir, kerikil, maupun perlit sebagai media tumbuh.

Sebagai gantinya, akar tanaman berada dalam larutan air kaya nutrisi, yang bisa dipantau dan diatur kandungannya sesuai kebutuhan tanaman.

Bagaimana cara kerja sistem hidroponik?

Dilansir dari National Park Service, dalam hidroponik, tanaman mendapatkan semua kebutuhan tumbuhnya dari larutan air yang dicampur dengan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalsium.

Cahaya matahari atau lampu khusus digunakan untuk memastikan tanaman bisa melakukan fotosintesis. Selain itu, akar juga terpapar udara agar bisa menangkap oksigen yang dibutuhkan.

Beberapa sistem menggunakan media tanam tambahan seperti sabut kelapa untuk menopang akar dan membantu penyerapan air.

Jenis lainnya, seperti aeroponik, bahkan tidak menggunakan media tanam sama sekali. Dalam sistem aeroponik, akar tanaman digantung di udara dan disemprot dengan larutan nutrisi.

Baca juga: Rambut Akar Tumbuhan: Pengertian dan Fungsinya

Manfaat hidroponik

Ada banyak alasan mengapa hidroponik dianggap sebagai solusi masa depan dalam pertanian. Berikut beberapa manfaat hidroponik yang paling menonjol:

1. Hasil panen lebih tinggi

Karena tanaman ditanam lebih rapat, hasil panen per meter persegi bisa jauh lebih besar dibandingkan pertanian konvensional. Selain itu, semua variabel pertumbuhan seperti cahaya, pH air, dan jumlah nutrisi bisa dikontrol secara presisi, menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif.

2. Penggunaan air yang jauh lebih hemat

Sistem hidroponik bisa menghemat air hingga 90% dibandingkan metode tradisional. Hal ini karena air tidak langsung terbuang, melainkan disirkulasikan kembali ke dalam sistem.

3. Cocok untuk area sempit dan perkotaan

Sistem hidroponik tidak memerlukan lahan luas. Bahkan bisa dilakukan di rumah menggunakan sistem vertikal, balkon, atau atap gedung.

Artinya, produksi pangan bisa dilakukan secara lokal tanpa harus bergantung pada lahan pertanian luas.

Baca juga: Tanaman Pangan: Pengertian dan Contohnya

4. Tidak terpengaruh musim

Karena bisa dilakukan di dalam ruangan dan menggunakan pencahayaan buatan, sistem hidroponik dapat digunakan sepanjang tahun, tanpa tergantung pada musim.

Mengapa hidroponik bisa menjadi solusi bagi pertanian modern?

Pertanian tradisional kini menghadapi banyak tantangan: ketersediaan lahan semakin terbatas, penggunaan air berlebihan, dan dampak buruk dari perubahan iklim semakin terasa. Di sinilah hidroponik hadir sebagai alternatif yang cerdas.

Menurut Rachael Featherstone dalam jurnal Hydroponics in Modern Agriculture (2022), untuk menghasilkan 1 kilogram tomat dengan metode pertanian konvensional dibutuhkan hingga 400 liter air.

Bandingkan dengan hanya 70 liter jika menggunakan sistem hidroponik. Fakta ini menunjukkan bahwa hidroponik sangat potensial untuk dikembangkan, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan air dan lahan.

Hidroponik bisa menjadi solusi bagi pertanian modern karena sistem ini memungkinkan produksi pangan berkelanjutan yang efisien, cepat, dan dapat diterapkan di hampir semua tempat, bahkan di lingkungan ekstrem.

Baca juga: 3 Cara Menjernihkan Air Secara Fisika: Adsorpsi, Filtrasi, dan Sedimentasi

Tanaman yang cocok ditanam secara hidroponik

Dilansir dari , banyak tanaman bisa tumbuh dengan baik menggunakan metode hidroponik. Beberapa di antaranya adalah:

  • Sayuran daun: selada, bayam, kangkung
  • Sayuran buah: tomat, paprika, mentimun
  • Akar-akaran: lobak
  • Buah: stroberi
  • Tanaman hias dan tanaman penelitian: Arabidopsis thaliana

Bahkan sistem hibrida seperti akuaponik—yang menggabungkan hidroponik dengan budidaya ikan seperti nila atau udang—juga mulai banyak digunakan.

Sistem ini menggunakan air limbah dari kolam ikan sebagai sumber nutrisi tanaman, sehingga menciptakan ekosistem pertanian yang nyaris tanpa limbah.

Baca juga: Cara Mengapresiasi Produk Kerajinan Limbah Organik

Tantangan dalam sistem hidroponik

Meski memiliki banyak keunggulan, hidroponik bukan tanpa kelemahan. Biaya awal untuk pemasangan sistem cukup tinggi.

Selain itu, sistem ini sangat sensitif terhadap kesalahan teknis. Kegagalan listrik atau pompa bisa menyebabkan kerusakan tanaman dalam waktu singkat.

Perlu juga dilakukan pengujian air secara berkala untuk memastikan keseimbangan nutrisi.

Namun demikian, bagi petani modern atau urban farmers, tantangan ini dapat diatasi dengan edukasi dan investasi jangka panjang.

Baca juga: Apa Dampak Musim Kemarau bagi Petani? Ini Langkah yang Dapat Dilakukan!

Sehingga, hidroponik bukan hanya tren sesaat, tetapi sebuah lompatan besar dalam dunia pertanian.

Dengan berbagai keunggulannya, hidroponik bisa menjadi solusi bagi pertanian modern karena mampu menghasilkan pangan berkualitas tinggi secara efisien dan berkelanjutan.

Saat dunia menghadapi keterbatasan lahan, air, dan perubahan iklim, hidroponik membuka harapan baru, menanam tanpa tanah. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi