KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar kasus seseorang mengalami keracunan setelah meminum air? Bukan karena airnya terlihat kotor, melainkan karena air tersebut mengandung mikroorganisme berbahaya.
Inilah alasan mengapa syarat biologis air sangat penting dalam menentukan apakah air layak untuk dikonsumsi.
Syarat biologis air adalah ketentuan bahwa air bersih harus bebas dari mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan protozoa, agar kualitas air tetap aman untuk dikonsumsi manusia.
Untuk lebih memahaminya, simaklah penjelasan berikut ini!
Baca juga: Mengapa Semua Makhluk Hidup Perlu Air Bersih?
Apa itu syarat biologis air bersih?
Menurut Elin Herliani Solihat dalam Analisis Total Coliform Air Sumur Gali Berdasarkan Sumber Pencemar dan Konstruksi Sumur Gali di Desa Barugbug Kabupaten Karawang Tahun 2021 (2021), syarat biologis air adalah kriteria yang memastikan air tidak mengandung mikroorganisme patogen yang bisa menyebabkan penyakit.
Syarat air bersih secara biologi berarti air harus bebas dari bakteri, virus, protozoa, jamur, dan parasit yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Air yang tidak memenuhi standar biologis bisa menjadi medium penularan berbagai penyakit yang ditularkan melalui air (waterborne diseases).
Patogen tersebut bisa masuk ke sistem air bersih melalui kontaminasi tinja, limbah, atau sanitasi yang buruk.
Maka dari itu, menjaga dan menguji kualitas air secara biologis adalah langkah penting dalam menjamin kesehatan masyarakat.
Baca juga: Akibat jika Manusia Tidak Memperoleh Air Bersih
Indikator kualitas air secara biologis
Menurut Alaska Department of Environmental Conservation dalam buku The Introduction to Small Water Systems (2011), indikator kualitas air secara biologis biasanya meliputi kehadiran atau ketiadaan mikroorganisme patogen seperti:
1. Bakteri patogenBakteri merupakan penyebab utama banyak penyakit menular dari air. Beberapa jenis bakteri yang menjadi indikator kualitas air buruk antara lain:
- Salmonella typhi: menyebabkan tifus
- Shigella spp.: menyebabkan disentri
- Vibrio cholerae: penyebab kolera
- Campylobacter spp. dan E. coli: penyebab gastroenteritis
- Leptospira spp.: penyebab leptospirosis
Bakteri ini biasanya berasal dari kontaminasi tinja manusia atau hewan, dan dapat dicegah dengan proses disinfeksi yang tepat.
Baca juga: Virus T4, Bakteriofag yang Hanya Dapat Hidup pada E. Coli
2. ProtozoaProtozoa adalah organisme bersel satu yang berukuran lebih besar dari bakteri dan lebih sulit dibasmi karena bisa membentuk kista yang resisten terhadap klorin. Penyakit yang ditularkan oleh protozoa meliputi:
- Entamoeba histolytica: disentri amuba
- Giardia lamblia: giardiasis
- Cryptosporidium: cryptosporidiosis
Virus sangat kecil dan lebih tahan terhadap proses disinfeksi. Air yang mengandung virus dapat menyebabkan:
- Hepatitis A
- Gastroenteritis viral
- Polio
Karena ukurannya yang sangat kecil dan struktur pelindung yang kuat, virus memerlukan kadar disinfektan yang lebih tinggi dan waktu kontak lebih lama untuk bisa dihancurkan.
Baca juga: Mengapa Virus HIV/AIDS Tidak Dapat Ditularkan Melalui Gigitan Nyamuk?
Meski bukan patogen utama, pertumbuhan alga berlebih bisa menimbulkan bau dan rasa tidak sedap pada air.
Jamur umumnya tidak berbahaya dalam air minum, tetapi spora mereka bisa memicu infeksi jika terhirup, terutama bagi orang dengan imun lemah.
Sir bersih tidak hanya jernih, tapi juga bebas mikroorganisme
Masalahnya, banyak orang menilai air hanya dari tampilan fisiknya—jernih, tidak berbau, dan tidak berwarna.
Padahal, air bisa saja terlihat bersih tapi mengandung mikroorganisme patogen yang tidak kasat mata. Oleh karena itu, syarat biologis air menjadi salah satu indikator utama yang tidak boleh diabaikan.
Sistem pengolahan air minum yang baik harus mampu memutus siklus penularan “feses – air – mulut”, yaitu cara utama mikroorganisme penyebab penyakit menyebar melalui air.
Proses seperti filtrasi, disinfeksi, dan pengujian mikrobiologi rutin sangat penting untuk menjaga air tetap aman.
Baca juga: 3 Cara Menjernihkan Air Secara Fisika: Adsorpsi, Filtrasi, dan Sedimentasi
Meskipun pengolahan air sudah dilakukan dengan baik oleh penyedia layanan, air bersih tetap bisa terkontaminasi saat berada di rumah. Pipa bocor, tangki air yang kotor, atau kebiasaan buruk dalam penyimpanan air bisa menurunkan kualitas biologisnya.
Maka dari itu, selain pengawasan dari lembaga pengelola air, kesadaran masyarakat juga dibutuhkan untuk menjaga kualitas air tetap terjaga hingga sampai ke gelas minum.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa syarat biologis air adalah dasar utama dalam memastikan air aman untuk dikonsumsi. Syarat air bersih secara biologi menuntut air bebas dari bakteri, virus, protozoa, dan mikroorganisme lain yang dapat membahayakan kesehatan.
Memahami indikator kualitas air secara biologis membantu kita tidak hanya mengandalkan penampilan air, tetapi juga lebih waspada terhadap kontaminasi yang tak terlihat.
Karena dalam setiap tetes air, bisa tersimpan ancaman atau harapan, tergantung seberapa baik kita menjaganya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.