Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Ketika Komet Mendekati Matahari? Ekornya Makin Panjang

Baca di App
Lihat Foto
science.nasa.gov
Ekor komet yang terbentuk ketika komet mendekati matahari
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com -Bayangkan sebuah bongkahan es luar agngkasa berekor yang melesat dari sudut gelap tata surya, menuju pusat cahaya dan panas: Matahari. Inilah momen dramatis ketika sebuah komet berada dekat dengan Matahari.

Apa yang terjadi ketika komet mendekati Matahari bukan hanya fenomena visual, tetapi juga proses fisik yang mengungkap kekuatan Matahari dan kerentanan benda-benda kecil di luar angkasa.

Ketika komet mendekati Matahari, panasnya menyebabkan es menguap dan membentuk ekor bercahaya yang makin panjang dan selalu menjauhi Matahari.

Untuk lebih memahami apa yang terjadi ketika komet mendekati matahari, simaklah penjelasan di bawah ini!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Komet, Bintang Berekor di Tata Surya

Matahari menyebabkan terbentuknya ekor komet

Menurut NASA Science, komet terdiri dari campuran gas beku, batu, dan debu. Ketika jauh dari Matahari, bentuknya hanya sebesar kota kecil dan tak tampak dari Bumi. Namun, ketika sebuah komet berada dekat dengan Matahari, suhu meningkat drastis.

Proses ini membuat es di inti komet tidak meleleh, tapi langsung berubah menjadi gas dalam sebuah fenomena yang disebut sublimasi.

Gas-gas seperti uap air, karbon dioksida, dan karbon monoksida menyembur keluar, membawa serta partikel debu dan membentuk koma, sebuah atmosfer kabur yang mengelilingi inti komet.

Dari sinilah muncul dua ekor spektakuler yang menjadikan komet terlihat menakjubkan dari Bumi.

Baca juga: Komet Halley: Pengertian, Ciri-ciri, Asal, dan Orbitnya

Jika komet letaknya semakin dekat dengan matahari maka ekornya semakin panjang dan bercahaya.

Dilansir dari Space, ekor komet bertambah panjang saat komet mendekati matahari dan panjangnya bisa mencapai jutaan mil . 

Hal tersebut dikarenakan tekanan dari radiasi dan angin matahari yang sangat kuat.

Materi dalam koma terdorong menjauh dari inti dan membentuk dua jenis ekor: ekor debu dan ekor ion.

Ekor debu terdiri dari partikel kecil yang terdorong angin matahari dalam lintasan lengkung.

Ekor ion dibentuk dari gas bermuatan listrik yang berinteraksi langsung dengan medan magnet dan partikel bermuatan dari Matahari.

Baca juga: Ion: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Contoh Ikatannya

Ekor komet selalu menjauhi matahari

Salah satu fakta paling menarik adalah bahwa ekor komet selalu menjauhi Matahari, tak peduli ke arah mana komet bergerak.

Hal ini dijelaskan oleh Lucy-Ann McFadden dan Daniel T. Britt dalam buku Primitive Solar System Objects (2001), di mana tekanan radiasi dari sinar Matahari lebih besar daripada tarikan gravitasi terhadap partikel kecil.

Akibatnya, partikel dalam ekor selalu terdorong menjauh dari Matahari. Saat komet mendekat, ekornya terbentuk di belakang inti. Namun saat komet menjauh, ekor tampak berada di depan jalur orbit komet.

Baca juga: Mengapa Ekor Komet Selalu Menjauhi Matahari?

Lintasan komet

Menurut John Davies dalam buku berjudul Beyond Pluto Exploring the Outer Limits of the Solar System (2001), lintasan komet bisa berbentuk parabola, elips, atau bahkan hiperbola.

Koment berperiode panjang mungkin datang dari Awan Oort di pinggiran tata surya dan hanya melewati Matahari sekali seumur hidupnya.

Sedangkan komet berperiode pendek, seperti Halley, melintasi Matahari dalam orbit elips dan bisa muncul kembali setiap beberapa dekade.

Saat cukup dekat, beberapa komet menjadi cukup terang untuk dilihat tanpa teleskop, karena koma dan ekornya memantulkan cahaya Matahari dan bersinar akibat energi tinggi yang terserap.

Ini sebabnya jika komet letaknya semakin dekat dengan Matahari maka ekornya menjadi lebih mencolok dan mengagumkan.

Baca juga: 11 Ciri-Ciri Planet Merkurius, Apa Benar Punya Ekor Seperti Komet?

Lebih dari sekadar objek langit, komet juga meninggalkan jejak debu di sepanjang orbitnya. Ketika Bumi melintasi jalur ini, terjadi hujan meteor. Contohnya adalah hujan meteor Perseid setiap bulan Agustus, yang berasal dari sisa-sisa Komet Swift-Tuttle.

Kesimpulannya, apa yang terjadi ketika komet mendekati Matahari adalah terbentuknya ekor komet yang panjang dan bercahaya, juga bisa dilihat dari bumi. 

Tak heran jika sejak ribuan tahun lalu, kemunculan komet dianggap sebagai pertanda dalam berbagai budaya dan mitologi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi