KOMPAS.com - Kamu sedang liburan, berjalan santai di taman kota atau menyusuri pantai yang seharusnya indah.
Tapi alih-alih melihat pemandangan yang menenangkan, justru yang terlihat adalah plastik berserakan, puntung rokok di pinggir jalan, dan bau menyengat dari tumpukan sampah. Semua karena kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Mungkin terlihat sepele, tapi tahukah kamu apa akibat membuang sampah sembarangan? Kebiasaan ini ternyata punya dampak yang jauh lebih serius daripada sekadar mengganggu pemandangan.
Membuang sampah sembarangan dapat mencemari lingkungan, membunuh hewan, menyebarkan penyakit, menyebabkan banjir, dan merusak pemandangan.Yuk, kita bahas satu per satu!
Baca juga: Apakah Perilaku Membuang Sampah Sembarangan Termasuk Hidup Tidak Selaras dengan Alam?
1. Membuang sampah sembarangan menyebabkan pencemaran lingkungan
Akibat membuang sampah sembarangan yang pertama adalah pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran air, tanah, dan udara.
Ketika sampah terurai, terutama jenis yang sulit diurai seperti plastik atau puntung rokok, bahan kimia berbahaya seperti arsenik dan formaldehida dilepaskan ke lingkungan.
Zat-zat ini masuk ke dalam tanah dan air, meracuni ekosistem serta makhluk hidup di dalamnya.
Dilansir dari Texas Disposal Systems, sekitar 60% pencemaran air berasal dari limbah sampah. Pencemaran udara juga menjadi masalah serius.
Lebih dari 40% sampah dunia dibakar di ruang terbuka, menghasilkan emisi beracun yang memicu masalah pernapasan dan bahkan hujan asam.
Baca juga: Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Tempat Terjadinya
2. Mengancam kehidupan hewan
Akibat membuang sampah sembarangan selanjutnya adalah ancaman bagi kehidupan hewan.
Menurut laporan Ocean Blue Project dalam Plastics Pollution in the Ocean: How Many Animals Die from Pollution? (2021), setiap tahun, lebih dari satu juta burung laut dan 100.000 mamalia laut mati akibat polusi plastik.
Ini bukan hanya karena mereka menelan plastik karena mengira plastik adalah makanan, tetapi juga karena terjerat limbah seperti jaring dan tali.
Efek ini bahkan bisa lebih jauh merusak sistem makanan laut, karena racun dari plastik bisa berpindah dari hewan mangsa ke hewan pemangsa melalui rantai makanan.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa setidaknya 690 spesies laut, termasuk penyu, ikan, dan burung, telah terdampak oleh limbah plastik.
Tidak hanya hewan besar, tapi spesies kecil pun terpapar dampak yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan, malnutrisi, penyakit, bahkan kematian.
Baca juga: Mengapa Sampah Plastik Dapat Mencemari Lingkungan? Ini Penjelasannya ....
3. Mempermudah penyebaran penyakit
Sampah yang menumpuk bisa menjadi sarang nyamuk, lalat, dan tikus yang vektor penyakit berbahaya yang mudah menyebar ke manusia.
Dari perspektif kesehatan masyarakat, pengelolaan sampah yang buruk membuka jalan bagi penyebaran berbagai penyakit menular.
Menurut Donnals Ikwun Omang, dkk dalam Public Health Implication of Solid Waste Generated by Household in Bekwarra Local Goverment Area (2021), beberapa penyakit yang dapat muncul akibat lingkungan yang tercemar sampah antara lain tifus, kolera, disentri, konjungtivitis, demam lalat pasir, demam berdarah, malaria, hingga demam Lassa.
Semua ini bisa dicegah hanya dengan disiplin membuang sampah pada tempatnya.
Baca juga: Penyakit yang Dipicu Oleh Efek Rumah Kaca dan Perubahan Iklim
4. Menyebabkan banjir
Mungkin kita sering menyalahkan hujan deras saat banjir terjadi. Tapi kenyataannya, saluran air yang tersumbat oleh sampah, terutama plastik, menjadi penyebab utama air tidak bisa mengalir dengan lancar.
Menurut laporan dari Resources Futures, lebih dari 218 juta orang di dunia berisiko terdampak banjir yang diperparah oleh sampah plastik, termasuk bayi, lansia, dan penyandang disabilitas.
Di daerah padat penduduk dengan pengelolaan sampah yang buruk, dampaknya bahkan lebih parah: air banjir naik lebih cepat, bertahan lebih lama, dan menyebarkan lebih banyak penyakit seperti kolera dan diare.
5. Merusak pemandangan dan menyebabkan bau tak sedap
Dampak lain dari membuang sampah sembarangan adalah terganggunya estetika lingkungan. Pemandangan indah berubah menjadi lokasi tak nyaman karena tumpukan sampah. Tapi masalahnya bukan hanya visual.
Sampah organik yang membusuk melepaskan gas-gas seperti metana dan senyawa organik mudah menguap (VOC) yang sangat berbau.
Gas-gas ini juga berbahaya bagi kesehatan dan bisa memicu masalah pernapasan, terutama di kawasan padat penduduk.
Baca juga: Senyawa Organik Mudah Menguap: Pengertian dan Contohnya
Melihat semua dampak di atas, kini kita paham apa akibat membuang sampah sembarangan.
Mulai dari pencemaran, kematian satwa, penyebaran penyakit, hingga banjir dan kerusakan pemandangan, semuanya adalah konsekuensi dari satu tindakan kecil yang keliru.
Jika kamu bertanya-tanya apa yang bisa kamu lakukan? Jawabannya sederhana: buang sampah pada tempatnya, kurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan dukung sistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Bumi yang bersih dimulai dari langkah kecil. Dan langkah itu bisa dimulai dari kamu di hari ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.