Kompas.com - Setiap kali Tahta Suci kosong, dunia menantikan proses pemiliha Paus baru yang dikenal dengan sebutan konklaf.
Proses ini bukan hanya ritual keagamaan namun juga momen penting yang menentukan arah Gereja Katolik selama beberapa tahun ke depan.
Namun, berapa lama sebenarnya konklaf dilaksanakan, dan bagaimana tahapan serta aturannya? Mari kita simak lebih lanjut melalui ringkasan di bawah ini!
Baca juga: Konklaf 7 Mei Dimulai, Begini Proses Konklaf Menentukan Paus Baru 2025
Waktu pelaksanaan konklaf
Melansir laman Britannica, konklaf kepausan adalah sistem pengasingan ketat untuk memilih paus baru. Istilah konklaf berasal dari Bahasa Latin yaitu “cum clave” yang berarti “dengan kunci”.
Konklaf dilaksanakan di Kota Vatikan setelah Paus meninggal dunia atau mengundurkan diri.
Usia menjadi syarat yang penting dalam proses pemilihan Paus baru, yaitu hanya Kardinal yang berusia di bawah 80 tahun.
Sebelumnya, konklaf sempat dilaksanakan pada tahun 2013 ketika Paus Fransiskus terpilih untuk menggantikan Paus Benediktus XVI yang telah mengundurkan diri.
Konklaf dapat berlangsung selama beberapa hari atau sekitar 2-5 hari. Pada konklaf 2005 dan 2013, konklaf berlangsung dalam dua hari.
Namun apabila belum ada dua per tiga suara mayoritas, konklaf dapat berlangsung lebih lama atau bahkan berhari-hari hingga tercapai konsensus.
Baca juga: Tradisi Perayaan Paus Baru: Dari Habemus Papam hingga Misa Perdana
Proses konklaf 2025
Konklaf untuk memilh Paus ke-267 pengganti Paus Fransiskus akan dilaksanakan pada Rabu, 7 Mei 2025. Pada Senin, 5 Mei 2025, dilansir Vatican News, terdapat 133 Kardinal yang telah hadir di Roma yang berasal dari 71 negara.
Seluruh Kardinal yang telah hadir lantas menempati kamar-kamar yang terdapat di Casa Santa Marta dan Santa Marta Lama mulai Selasa (6/5/2025) pagi.
Para Kardinal eketor juga diperbolehkan bepergian dari Casa Santa Marta ke Kapel Sistina sesuai keinginan, dengan berjalan kaki di sepanjang rute yang dilindungi.
Sementara pelaksanaan konklaf 2025 ini akan memiliki jadwal yang sama seperti sidang yang dilaksanakan pada tahun 2013 lalu.
Berikut jadwal konklaf 2025 yang akan dilaksanakan mulai 7 Mei 2025:
- 07.45: Kardinal berangkat dari Santa Marta menuju Istana Apostolik
- 08.15: Merayakan Misa dan Laudes di Kapel Paulus
- 09.15: Doa pagi di Kapel Sistina dan mulai memberikan suara
- 10.30: Prakiraan waktu munculnya asap putih atau setelah pukul 12.00
- 12.30: Kembali ke Santa Marta untuk makan siang
- 15.45: Kembali ke Istana Apostolik
- 16.30: Melanjutkan pemungutan suara di Kapel Sistina
- 17.30: Kemungkinan asap putih akan muncul, jika tidak sekitar pukul 19.00
- 19.30: Kembali ke Santa Marta
Para kardinal memberikan suara mereka pada kertas yang dicetak dengan kata-kata Latin, “Eligo in Summum Pontificem” atau yang memiliki arti, “Saya memilih Paus Tertinggi”.
Surat suara tersebut dikumpulkan dan dibakar pada akhir sesi, yaitu pagi dan sore dengan asap mengepul dari cerobong asap darurat di atas Kapel Sistina.
Asap hitam menandakan hasil pemungutan suara yang tidak meyakinkan, sedangkan asap putih memberi tahu bahwa seorang paus telah terpilih.
Nantinya, lonceng besar Basilika Santo Petrus akan berbunyi sebagai tanda bahwa seorang Paus baru telah terpilih.
Sinyal asap diperkirakan muncul pada tengah hari dan pukul 19.00 atau tujuh malam setiap hari pemungutan suara.
Namun, asap dapat muncul lebih awal jika Paus baru telah terpilih dalam pemungutan suara pertama di salah satu sesi.
Baca juga: Bagaimana Proses Konklaf Memilih Paus Baru? Tradisi, Ritual, dan Maknanya
Sejarah konklaf
Sejarah pemilihan Paus baru terbentuk usai meninggalnya Paus Clement IV. Pada tahun 1268, Gereja menghadapi kekosongan tahta dan dibutuhkan pemilihan Paus baru.
Sebanyak 19 dari 20 kardinal pergi ke Viterbo untuk ikut dala pemilihan, dan saat itulah masa di mana konklaf terlama sepanjang sejarah terjadi. Akhirnya, pada September 1271, setelah lebih dari tiga tahun tanpa paus, Paus Gregorius X terpilih.
Setelah itu, Paus Gregorius X juga menerbitkan Konstitusi Apostolik dengan aturan konkret terkait pemilihan Paus baru karena proses pemilihan paus yang sebelumnya dirasa terlalu panjang dan lama. Konstitusi apostolik inilah yang menjadi dasar proses moderen konklaf hingga saat ini.
Proses tersebut juga tidak langsung diadposi, kaerna Paus Boifasius VII menetapkan Ubi periculum sebagai satu-satunya cara untuk memilih Paus dengan memasukkannya ke dalam hukum kanon.
Baca juga: Tradisi Konklaf: Menanti Paus Baru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.