KOMPAS.com - Bayangkan suatu pagi, kamu menerima sebuah bingkisan yang besar dan harus segera dipindahkan.
Tanpa berpikir panjang, kamu langsung membungkuk dan mengangkatnya dengan kekuatan tanan dan punggung.
Awalnya tak terasa apa-apa, tapi beberapa jam kemudian pinggang terasa nyeri dan punggung pegal tak tertahankan.
Kedengarannya sepele, tapi banyak dari kamu yang tak menyadari kesalahannya, bukan?
Masalah teknik mengangkat yang tidak benar sering terjadi karena kurangnya pengetahuan dasar tetang teknik mengangkat yang benar.
Baca juga: Macam-macam Teknik Berbicara
Panduan teknik mengangkat yang benar
Dalam buku Fisioterapi pada Lansia (2003) karya Sri Surini dan Budi Utomo, beberapa teknik mengangkat yang benar menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. PER.01/Men/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yakni:
- Hindari barang penghalang,
- Tinggi pegangan dari lantai maksimal 35 sentimeter,
- Apabila beban diangkat dari lantai, gunakan pengait,
- Beban dekat dengan badan, dan
- Punggung lurus dan lutut semifleksi.
Cara mengangkat yang baik dianjurkan beban sedekat mungkin dengan garis vertikal gravitasi tubuh untuk menghindari kelemahan dan kerja otot statis yang tidak perlu.
Kesalahan umum yang harus dihindari dalam teknik mengangkat beban:
- Mengangkat dengan posisi bungkuk
- Mengangkat beban lebih berat dari kemampuan tubuh
- Memutar tubuh saat mengangkat atau membawa
- Tidak memeriksa kondisi beban (basah, licin, atau tidak seimbang)
Baca juga: Belajar Lari Jarak Pendek: Pengertian dan Teknik Startnya
Faktor penyebab cedera akibat mengangkat dan contohnya
Faktor penyebab cedera akibat mengangkat, yaitu:
- Kemampuan lansia dan tuntutan kerja yang tidak sesuai.
- Tubuh atau otot yang belum siap atau kerja mendadak.
- Sikap atau posisi yang menetap.
- Prasarana dan sarana yang tidak memadai.
- Struktur tubuh yang tidak sesuai dengan aktivitas atau pekerjaan.
- Tidak tahu teknik mengangkat yang benar.
Sementara itu melansir dari buku Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif (2020) oleh Saryanto, contoh kerusakan tulang belakang akibat teknik mengangkat yang terlalu berat, seperti:
- Over extra lifting and carrying, yaitu kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkut yang berlebihan.
- HNP (Hernia Nucleus Pulposus), robeknya bagian dalam dari lempeng menonjol keluar serta mungkin menekan saraf-sadarf di sekitarnya akibat beban angkut berlebih dan pembebanan tiba-tiba.
- Back injury, timbulnya nyeri pada punggung, biasanya sikap kerja atau mengangkat yang tidak benar dipengaruhi oleh arah beban yang diangkat.
Baca juga: Belajar Lari Jarak Pendek: Pengertian dan Teknik Startnya
Mengapa teknik mengangkat itu penting?
Kesalahan dalam mengangkat beban dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang bagian bawah hingga dua kali lipat dibandingkan posisi netral tubuh.
Jika dilakukan berulang, ini bisa memicu hernia, cedera cakram tulang belakang, atau bahkan kelumpuhan.
Bukan hanya pekerja fisik seperti buruh atau tukang bangunan yang harus tahu teknik ini, tapi juga siapa pun yang melakukan aktivitas harian, seperti memindahkan galon air, mengangkat koper, atau menggeser kursi berat di rumah.
Mempelajari teknik mengangkat yang benar mungkin terdengar seperti hal kecil. Namun, efeknya besar bagi kesehatan.
Jadi, sebelum Anda mengangkat galon, koper, atau kardus lagi, ingatlah untuk menekuk lutut, meluruskan punggung, mendekatkan beban, dan angkat dengan otot kaki.
Melindungi diri dari cedera bukan soal kekuatan, tapi soal pengetahuan dan kebiasaan yang benar.
Baca juga: Pergelaran Tari: Pengertian, Teknik, dan Prosedur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.